PERINTAH
MEMBACA
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M.
Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan
tentang perintah membaca dalam Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1.
Para ulama menjelaskan bahwa wahyu pertama Al-Quran adalah wahyu yang
berisi perintah membaca diturunkan kepada Nabi Muhammad yang tidak pandai
membaca dan menulis.
2.
Bulan Ramadan disebut bulan iqra, karena diturunkan wahyu pertama dari
Allah kepada Nabi Muhamad melalui malaikat Jibril adalah iqra (perintah membaca).
3.
Perintah membaca adalah perintah yang sangat penting, sampai
diulangi dua kali dalam rangkaian wahyu pertama.
4.
Al-Quran surah Al-Alaq (surah ke-96) ayat 1-5.
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَخَلَقَ
الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍاقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُالَّذِي عَلَّمَ
بِالْقَلَمِعَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang
menciptakan, Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu
Yang Maha Pemurah,Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia
mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
5.
Kata “iqra” diambil dari “qara’a” yang pada awalnya bermakna
“menghimpun”.
6.
Kata “Iqra” dapat diartikan “menyampaikan, menelaah, membaca,
mendalami, meneliti, dan mengetahui ciri sesuatu.”
7.
Malaikat Jibril turun
menjumpai Nabi Muhammad untuk menyampaikan wahyu dari Allah.
8.
Malaikat Jibril berkata,”Iqra (bacalah)!”, lalu Nabi Muhammad menjawab,”Ma,
aqra (Apakah yang harus saya baca?)”
9.
Tidak ada penjelasan tentang objek atau sesuatu yang dibaca dalam
perintah tersebut.
10. Artinya
perintah membaca itu tidak dikaitkan dengan objek tertentu, sehingga dapat disimpulkan
objeknya bersifat umum yang mencakup segala sesuatu yang dapat dibaca.
11. Perintah “iqra”
dapat diartikan “membaca, menghimpun, menyampaikan, menelaah, meneliti, mendalami,
mengetahui ciri segala sesuatu”.
12. Termasuk membaca
kitab suci, buku, koran, majalah, alam semesta, masyarakat, dan apa pun yang
dapat dibaca, tetapi semuanya harus dikaitkan dengan “bismi rabbika (demi Allah)”.
13. Perintah “Iqra”
(bacalah) yang kedua dirangkaikan dengan “warabbuka akram” (Tuhanmu Yang Maha
Pemurah), karena siapa pun yang membaca karena Allah akan memperoleh anugerah
kemurahan berupa pengetahuan, pemahaman, dan wawasan baru, meskipun objeknya
sama.
14. Dengan membaca
Al-Quran selalu terdapat penafsiran dan pengembangan baru, meskipun ayat
Al-Quran yang dibaca tetap sama.
15. Membaca alam semesta
akan selalu bermunculan ilmu pengetahuan dan penemuan terbaru.
16. Perintah
membaca adalah perintah yang sangat berharga yang pernah diterima oleh umat
manusia.
17. Membaca adalah
syarat utama dalam membangun peradaban.
18. Suatu saat
mungkin muncul istilah manusia adalah makhluk membaca, di samping makhluk sosial
dan makhluk berpikir.
19. Akhirnya, kembali kepada diri kita pribadi masing-masing
termasuk keluarga kita.
20. Bagaimana
minat baca dalam diri kita?
21. Apakah sudah tersedia
bacaan yang baik, bagus, dan bermutu?
22. Apakah kita
masih sempat membaca?
23. Sebaiknya kita
membiasakan untuk banyak membaca segala sesuatu yang bermanfaat untuk kehidupan
manusia di dunia dan akhirat.
1)
Membaca yang tersurat (tertulis secara eksplisit).
2)
Membaca yang tersirat (terkandung dan tersimpul di dalamnya).
Daftar Pustaka
1. Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab,
M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan
Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab,
M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment