Tuesday, July 9, 2019

2586. PERINTAH MEMBACA


PERINTAH MEMBACA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang perintah membaca dalam Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1.    Para ulama menjelaskan bahwa wahyu pertama Al-Quran adalah wahyu yang berisi perintah membaca diturunkan kepada Nabi Muhammad yang tidak pandai membaca dan menulis.
2.    Bulan Ramadan disebut bulan iqra, karena diturunkan wahyu pertama dari Allah kepada Nabi Muhamad melalui malaikat Jibril adalah iqra (perintah membaca).
3.    Perintah membaca adalah perintah yang sangat penting, sampai diulangi dua kali dalam rangkaian wahyu pertama.

4.    Al-Quran surah Al-Alaq (surah ke-96) ayat 1-5.

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَخَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍاقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُالَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِعَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

     Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu Yang Maha Pemurah,Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
5.    Kata “iqra” diambil dari “qara’a” yang pada awalnya bermakna “menghimpun”.
6.    Kata “Iqra” dapat diartikan “menyampaikan, menelaah, membaca, mendalami, meneliti, dan mengetahui ciri sesuatu.”
7.     Malaikat Jibril turun menjumpai Nabi Muhammad untuk menyampaikan wahyu dari Allah.
8.    Malaikat Jibril berkata,”Iqra (bacalah)!”, lalu Nabi Muhammad menjawab,”Ma, aqra (Apakah yang harus saya baca?)”
9.    Tidak ada penjelasan tentang objek atau sesuatu yang dibaca dalam perintah tersebut.
10. Artinya perintah membaca itu tidak dikaitkan dengan objek tertentu, sehingga dapat disimpulkan objeknya bersifat umum yang mencakup segala sesuatu yang dapat dibaca.
11. Perintah “iqra” dapat diartikan “membaca, menghimpun, menyampaikan, menelaah, meneliti, mendalami, mengetahui ciri segala sesuatu”.
12. Termasuk membaca kitab suci, buku, koran, majalah, alam semesta, masyarakat, dan apa pun yang dapat dibaca, tetapi semuanya harus dikaitkan dengan “bismi rabbika (demi Allah)”.
13. Perintah “Iqra” (bacalah) yang kedua dirangkaikan dengan “warabbuka akram” (Tuhanmu Yang Maha Pemurah), karena siapa pun yang membaca karena Allah akan memperoleh anugerah kemurahan berupa pengetahuan, pemahaman, dan wawasan baru, meskipun objeknya sama.
14. Dengan membaca Al-Quran selalu terdapat penafsiran dan pengembangan baru, meskipun ayat Al-Quran yang dibaca tetap sama.
15. Membaca alam semesta akan selalu bermunculan ilmu pengetahuan dan penemuan terbaru.
16. Perintah membaca adalah perintah yang sangat berharga yang pernah diterima oleh umat manusia.
17. Membaca adalah syarat utama dalam membangun peradaban.
18. Suatu saat mungkin muncul istilah manusia adalah makhluk membaca, di samping makhluk sosial dan makhluk berpikir.
19.  Akhirnya, kembali kepada diri kita pribadi masing-masing termasuk keluarga kita.
20. Bagaimana minat baca dalam diri kita?
21. Apakah sudah tersedia bacaan yang baik, bagus, dan bermutu?
22. Apakah kita masih sempat membaca?
23. Sebaiknya kita membiasakan untuk banyak membaca segala sesuatu yang bermanfaat untuk kehidupan manusia di dunia dan akhirat.
1)    Membaca yang tersurat (tertulis secara eksplisit).
2)    Membaca yang tersirat (terkandung dan tersimpul di dalamnya).

Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online.      


Related Posts:

0 comments:

Post a Comment