Wednesday, July 10, 2019

2596. PEDOMAN PRAKTIS


PEDOMAN PRAKTIS
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
       Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang pedoman praktis mengatasi  masalah sehari-hari?” Aa Gym menjelaskannya.
1.    Dalam kehidupan sehari-hari, sebagai manusia biasa, kita pasti tidak akan luput dari masalah hidup.
2.    Kalau kita cermati dengan seksama, dalam menghadapi masalah yang hampir sama, ternyata sikap manusia berbeda-beda.
1)    Ada orang yang menjadi panik, bingung, gugup, takut, dan stres.
2)    Tetapi, ada pula orang yang tetap tenang dan adem ayem saja.
3.    Hal ini dapat disimpulkan, bahwa masalah sebenarnya bukan terletak pada masalahnya, tetapi cara manusia menghadapi masalahnya.
4.    Pedoman praktis dalam menghadapi masalah sehari-hari, yaitu:
1)    Siap menghadapi kenyataan.
2)    Ikhlas menerima kenyataan yang sudah terjadi.
3)    Jangan mempersulit diri.
4)    Evaluasi diri.
5)    Hanya Allah penolong kita.

5.    Pedoman ke-1 : Siap menghadapi kenyataan.
1)    Yaitu siap menghadapi sesuatu yang sesuai dengan keinginan kita dan bersedia menerima kenyataan yang tidak cocok dengan harapan kita.
2)    Sebagai manusia biasa, kita memang harus mempunyai cita-cita dan keinginan yang benar dalam kehidupan ini.
3)    Kita harus gigih berikhtiar dan berusaha sekuat pikiran dan tenaga untuk mencapai yang terbaik dalam kehidupan kita di dunia dan akhirat.
4)    Tetapi bersamaan dengan itu, kita harus sadar tahu diri, manusia hanya makhluk yang amat terbatas.
5)    Dalam kehidupan ini, sering terjadi sesuatu di luar kemampuan kita sebagai manusia.
6)    Kita tidak mampu mencegahnya dan tidak kuasa menolaknya.
7)    Jika salah bersikap, maka kita akan kecewa, penuh keluh kesah, hati menjadi kacau, dan pikiran kusut tidak karuan.
8)    Sungguh rugi, karena hidup di dunia hanya sekali dan kejadian yang tidak terduga pasti akan terjadi lagi.
9)    Manusia boleh mempunyai rencana, tetapi Allah Yang Maha Kuasa juga memiliki rencana dan yakinlah yang pasti terjadi adalah rencana Allah.
10) Yang menarik, kita sering marah dan kecewa dengan suatu peristiwa, tetapi setelah waktu berlalu, ternyata kejadian tersebut sangat menguntungkan dan membawa hikmah yang besar, bahkan lebih baik daripada yang diharapkan.
11) Percayalah, bahwa desain dan rancangan Allah Yang Maha Hebat pasti lebih indah dan mengagumkan.
12) Alkisah, seorang penjual tahu berangkat dini hari, setelah salat Subuh, dari rumahnya di desa.
13) Dia berjalan kaki melewati pematang sawah sambil memanggul dagangannya.
14) Ketika berjalan di pematang sawah, tiba-tiba pikulannya patah.
15) Tampah berisi tahu dalam pikulan sebelah kiri masuk ke sawah, yang sebelah kanan terbenam ke dalam kolam.
16) Betapa kaget, sedih, dan merasasangatsial, karena belum berjualan modal sudah habis terbenam ke dalam lumpur.
17) murung, kecewa, dan bercampurmarah dia langsung balik kembali ke rumah.
18) Tetapi dua jam kemudian, datanglah berita yang sangat mengejutkan.
19) Kendaraan yang ditumpangi para penjual tahu, mengalami musibah kecelakaan.
20) Semua penumpangnya mengalami cedera berat, bahkan ada yang meninggal dunia.
21) Hanya seorang penjual tahu yang selamat, yang biasanya naik kendaraan tersebut, yaitu dirinya sendiri.
22) Subhanallah (Maha Suci Allah), dua jam sebelumnya, patah pikulan dianggap kesialan dan nasib yang amat buruk, tetapi dua jam kemudian patah pikulan dianggap kemujuran luar biasa.
23) Jadi, dalam menghadapi kegiatan apa pun, mari kita sempurnakan niat dan ikhtiar, tetapi bersamaan dengan itu, kita siapkan hati untuk menerima apa pun yang terbaik menurut Allah Yang Maha Mulia.

6.    Pedoman  ke-2: Ikhlas menerima kenyataan yang sudah terjadi.
1)    Yaitu sikap rela, suka, senang hati, dan ikhlas menerima sesuatu yang sudah terjadi.
2)    Meskipun kita marah dan kecewa, tetapi kenyataannya sudah terjadi.
3)    Jadi, rela atau tidak rela terbukti sudah terjadi, sehingga lebih baik kita ikhlaskan saja menerimanya.
4)    Sikap ikhlas dan rela ini hanya amalan dalam hati.
5)    Kita menerima kenyataan yang sudah terjadi, tetapi pikiran dan tubuh kita wajib berusaha memperbaiki kenyataan dengan cara yang diridai Allah Yang Mahaadil.
6)    Kondisi hati yang tenang sangat membantu proses ikhtiar menjadi positif dan optimal.
7)    Orang yang stress adalah orang yang tidak siap mental dan tidak mau menerima kenyataan yang ada.
8)    Pikirannya selalu tidak sesuai dengan kenyataan, sibuk menyesali sesuatu yang sudah tidak ada, dan mengharapkan yang tidak mungkin terjadi.
9)    Sungguh sengsara yang dibuat sendiri.
10) Jadi, hati kita harus rela menerima kenyataan apa pun yang sudah terjadi sambil berusaha memperbaiki kenyataan pada jalan yang diridahi Allah.

7.    Pedoman ke-3: Jangan mempersulit diri.
1)                Al-Quran surah Alam Nasrah (surah ke-94) ayat 5-6.
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
      إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
      Maka sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
2)    Sampai dua kali Allah menyampaikan janji-Nya.
3)    Tidak mungkin dalam hidup ini terus menerus dalam kesusahan, karena dunia ini bukan neraka.
4)    Juga, tidak mungkin dalam hidup ini selamanya mudah dan lapang, karena dunia ini bukan surga.
5)    Dalam menghadapi masalah, jangan membesar-besarkan dan jangan mempersulit diri yang dapat menambah masalah tampak lebih seram dan mengerikan daripada kenyataan sebenarnya.
6)    Yakinlah, bahwa Allah Yang Maha Teliti pasti telah mengukur ujian yang menimpa kita, pasti sesuai dengan takaran yang tepat dan presisi, sesuai dengan keadaan dan kemampuan kita masing-masing.

8.    Pedoman ke-4:  Evaluasidiri.
1)    Yaitu berani menilai diri kita sendiri.
2)    Hidup ini laksana suara gaung di pegunungan, suara yang kita bunyikan akan kembali kepada diri kita sendiri.
3)    Segala yang terjadi terhadap diri kita adalah hasil perilaku yang kita kerjakan sendiri.
4)            Al-Quran surah Al-Zalzalah (surah ke-99) ayat 7 dan 8.
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
     وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
      Barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan menerima balasannya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah, dia akan menerima balasan nya.  
5)    Misalnya, sebuah kerikil mengenai kening kita.
6)    Kita harus rela dan merenung, mengapa Allah menimpakan kerikil kepada kita padahal lapangan sangat luas dan kepala begitu kecil.
7)    Mungkin itu peringatan bahwa kita sering lupa bersujud atau sujud kita lalai dari mengingatAllah.
8)    Tidak mungkin Allah menciptakan sesuatu dengan sia-sia, pasti ada hikmahnya, jangan kita terjebak hanya menyalahkan orang lain.
9)    Sikap emosi hanya memberikan sedikit nilai tambah bagi pribadi kita, bahkan bisa menimbulkan masalah baru.
10) Jadi, marilah kita jadikan setiap masalah untuk mengevaluasi diri dan memperbaiki diri kita.
9.    Pedoman ke-5: Hanya Allah penolong kita.
1)    Allah berfirman,”Barangsiapa bertakwa kepada Allah, dia akan diberi jalan ke luar dari tiap urusannya, diberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka, dan akan dicukupkan segala keperluannya.”
2)    Al-Quran surah At-Talak (surah ke-65) ayat 2-3.
فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ أَوْ فَارِقُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ وَأَشْهِدُوا ذَوَيْ عَدْلٍ مِنْكُمْ وَأَقِيمُوا الشَّهَادَةَ لِلَّهِ ۚ ذَٰلِكُمْ يُوعَظُ بِهِ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
    وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
      Apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikan dengan dua orang saksi yang adil di antaramu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikian diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar.
      Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

3)    Sesungguhnya, segala sesuatu bisa terjadi, berupa nikmat atau musibah, semuanya hanya dengan izin Allah.
4)    Meskipun manusia dan jin bergabung untuk menjanjikan sesuatu, tidak akan pernah berhasil jika  Allah tidak mengizinkan.
5)    Manusia paling bodoh adalah manusia yang berharap dan takut kepada selain Allah.

6)    Jadi, hanya Allah penolongkita, manusia hanya berasal (maaf) setetes sperma, berjalan kemana-mana membawa kotoran dalam perutnya dan kelak ujungnya akan menjadi bangkai.

7)    Pendek kata, kita jangan takut menghadapi masalah, tetapi takutlah tidak mendapatkan pertolongan dari Allah.


Daftar Pustaka
1.    Aa Gym, Pedoman Praktis Menghadapi Masalah Sehari-hari.
2.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
3.    Tafsirq.com online.      






Related Posts:

  • 342. TAKDIRMEMAHAMI TAKDIR ALLAH Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.        Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan masala… Read More
  • 342. TAKDIRMEMAHAMI TAKDIR ALLAH Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.        Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan masala… Read More
  • 342. TAKDIRMEMAHAMI TAKDIR ALLAH Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.        Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan masala… Read More
  • 342. TAKDIRMEMAHAMI TAKDIR ALLAH Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.        Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan masala… Read More
  • 342. TAKDIRMEMAHAMI TAKDIR ALLAH Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.        Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan masala… Read More

0 comments:

Post a Comment