Saturday, July 27, 2019

2778. TAFSIR MAUDHUI/TEMATIK


TAFSIR MAUDHUI (TEMATIK)
Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.

      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang tafsir Al-Quran metode maudhui (tematik)?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1.    Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki.
2.    Tafsir metode maudhui (tematik) adalah suatu metode penafsiran Al-Quran, dengan cara para mufasir berupaya mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran dari berbagai surat yang memiliki  tema yang sama, sehingga mengarah kepada pengertian dan tujuan yang sama.

3.    Para ulama memberikan urutan langkah dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Quran dengan  metode maudhui (tematik).
1)    Menetapkan tema/topik/masalah yang akan dibahas.
2)    Menghimpun ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan tema/topik/ masalah yang dibahas.
3)    Menyusun runtutan ayat-ayat Al-Quran sesuai waktu turunnya dan asbabun nuzul (penyebab turunnya).
4)    Memahami korelasi ayat Al-Quran dalam surahnya.
5)    Menyusun pembahasan dalam kerangka yang sempurna (outline).
6)    Melengkapi pembahasan dengan hadis yang relevan dengan tema atau pokok bahasan.
7)    Mempelajari ayat-ayat Al-Quran secara keseluruhan dengan menghimpun ayat  yang mempunyai pengertian sama.
8)    Mengkompromikan ayat-ayat Al-Quran yang “am” (umum) dan yang “khash” (khusus), ayat yang “mutlak” dan “muqayyad” (terikat), atau ayat yang pada terksnya bertentangan, sehingga  bertemu dalam satu muara, tanpa perbedaan atau pemaksaan.

4.    Keunggulan tafsir metode maudhui (tematik).
1)    Menghindari problem atau kelemahan metode lain.
2)    Menafsirkan ayat Al-Quran dengan ayat Al-Quran atau dengan hadis Nabi (cara terbaik dalam menafsirkan ayat Al-Quran).
3)    Kesimpulan yang dihasilkan gampang dipahami, karena membawa kepada petunjuk Al-Quran, tanpa pembahasan yang bertele-tele.
4)    Membuktikan bahwa Al-Quran dapat memberikan solusi pedoman dalam mengatasi masalah kehidupan sehari-hari.
5)    Membuktikan dan menunjukkan keistimewaan Al-Quran.
6)    Menunjukkan tidak ada ayat Al-Quran yang saling bertentangan.
7)    Membuktikan bahwa Al-Quran sesuai dengan perkembangan sains dan teknologi.  
7)
 Daftar Pustaka
1.            Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.            Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.            Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.            Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.            Tafsirq.com online.

Keterangan gambar
1.    Mengaji di Masjid Nabawi

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment