MELATIH
ANAK MANDIRI
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. SUATU
SAAT KITA AKAN MENINGGALKAN MEREKA JANGAN MAINKAN SEMUA PERAN
2. Kita
tidak pernah tahu, anak kita akan terlempar ke bagian bumi yang mana nanti,
maka izinkan dia belajar menyelesaikan masalahnya sendiri .
3. Jangan
memainkan semua peran,
4. ya
jadi ibu,
5. ya
jadi koki,
6. ya
jadi tukang cuci.
7. ya
jadi ayah,
8. ya
jadi supir,
9. ya jadi
tukang ledeng,
10. Anda
bukan anggota tim SAR!
11. Anak
Anda tidak dalam keadaan bahaya.
12. Tidak
ada sinyal S.O.S!
13. Jangan
selalu memaksa untuk membantu dan memperbaiki semuanya.
14. #Anak
mengeluh karena mainan puzzlenya tidak bisa nyambung menjadi satu,
"Sini...Ayah bantu!".
15. #Tutup
botol minum sedikit susah dibuka, "Sini...Mama saja".
16. #Tali
sepatu sulit diikat, "Sini...Ayah ikatkan".
17. #Kecipratan
sedikit minyak
18. "Sudah
sini, Mama aja yang masak".
19. Kapan
anaknya bisa?
20. Kalau
bala bantuan muncul tanpa adanya bencana,
21. Apa
yang terjadi ketika bencana benar2 datang?
22. Berikan
anak2 kesempatan untuk menemukan solusi mereka sendiri.
23. Kemampuan
menangani stres,
24. Menyelesaikan
masalah, dan mencari solusi, adalah keterampilan/skill yang wajib dimiliki.
25. Dan
skill ini harus dilatih untuk bisa terampil,
26. Skill
ini tidak akan muncul begitu saja hanya dengan simsalabim!
27. Kemampuan
menyelesaikan masalah dan bertahan dalam kesulitan tanpa menyerah bisa
berdampak sampai puluhan tahun ke depan.
28. Bukan
saja bisa membuat seseorang lulus sekolah tinggi,
29. Tetapi
juga lulus melewati ujian badai pernikahan dan kehidupannya kelak.
30. Tampaknya
sepele sekarang...
31. Secara
apalah salahnya kita bantu anak?
32. Tetapi
jika Anda segera bergegas menyelamatkannya dari segala kesulitan, dia akan
menjadi ringkih dan mudah layu.
33. Sakit
sedikit, mengeluh.
34. Berantem
sedikit, minta cerai.
35. Masalah
sedikit, jadi gila.
36. Jika
Anda menghabiskan banyak waktu, perhatian, dan uang untuk IQ nya, maka habiskan
pula hal yang sama untuk AQ nya.
37. AQ?
38. Apa
itu?
39. ADVERSITY
QUOTIENT
40. Menurut
Paul G. Stoltz,
41. AQ
adalah kecerdasan menghadapi kesulitan atau hambatan dan kemampuan bertahan
dalam berbagai kesulitan hidup dan tantangan yang dialami.
42. Bukankah
kecerdasan ini lebih penting daripada IQ, untuk menghadapi masalah sehari-hari?
43. Perasaan
mampu melewati ujian itu luar biasa nikmatnya.
44. Bisa
menyelesaikan masalah, mulai dari hal yang sederhana sampai yang sulit, membuat
diri semakin percaya bahwa meminta tolong hanya dilakukan ketika kita benar2
tidak sanggup lagi.
45. So,
izinkan anak Anda melewati kesulitan hidup...
46. Tidak
masalah anak mengalami sedikit luka, sedikit menangis, sedikit kecewa,
47. sedikit
telat, dan sedikit kehujanan.
48. Tahan
lidah, tangan dan hati dari memberikan bantuan.
49. Ajari
mereka menangani frustrasi.
50. Kalau
anda selalu jadi ibu peri atau guardian angel,
51. Apa
yang terjadi jika Anda tidak bernafas lagi esok hari?
52. Bisa-bisa
anak Anda ikut mati.
53. Sulit
memang untuk tidak mengintervensi,
54. Ketika
melihat anak sendiri susah, sakit dan sedih.
55. Apalagi
menjadi orangtua, insting pertama adalah melindungi,
56. Jadi
melatih AQ ini adalah ujian kita sendiri juga sebagai orangtua.
57. Tetapi
sadari, hidup tidaklah mudah, masalah akan selalu ada.
58. Dan
mereka harus bisa bertahan.
59. Melewati
hujan, badai, dan kesulitan, yang kadang tidak bisa dihindari.
60. Selamat
berjuang untuk mencetak pribadi yg kokoh dan mandiri.
(Sumber: By : Elly Risman
(Senior Psikolog dan Konsultan, UI)
0 comments:
Post a Comment