TINGKAT
PUASA IMAM GHAZALI
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

A. Imam
Ghozali membagi tingkatan orang berpuasa menjadi 3 model, yaitu:
1) Puasa
awam (shaumul ‘aam).
2) Puasa
khusus (shaumul khusus).
3) Puasa
Khususil khusus (shaumul khususil khusus)
1. Puasa
orang awam.
1) Puasa
umum (puasa orang awam) adalah orang yang mengerjakan puasa sekadar memenuhi hukum
syariat.
أَمَّا
صَوْمُ الْعُمُومِ: فَهُوَ كَفُّ الْبَطْنِ وَالْفَرْجِ عَنْ قَضَاءِ الشَّهْوَةِ
Puasa umum
adalah menahan perut dan kemaluan dari menunaikan syahwat.
2) Yaitu orang
makan sahur, berniat puasa pada hari itu, menahan dari makan, minum dan
melakukan hubungan badan suami istri, sejak dari terbit fajar sampai tenggelam
matahari.
3) Jika
hal itu telah dikerjakan, maka secara hukum syariat ia telah melakukan
kewajiban puasa Ramadan.
4) Puasanya
telah sah secara ilmu fikih.
2. Puasa
khusus.
1) Puasa khusus
adalah tingkatan puasa lebih tinggi dibanding tingkatan puasa awam.
2) Selain
menahan dari makan, minum, dan hubungan badan suami istri, sejak terbit fajar
sampai terbenam matahari.
3) Juga menahan
seluruh anggota badannya dari dosa berupa ucapan dan perbuatan.
4) Puasa khusus
adalah puasa lahir batin untuk senantiasa berhati-hati dan waspada agar tidak
berbuat maksiat.
وَأَمَّا
صَوْمُ الْخُصُوصِ فَهُوَ كَفُّ السَّمْعِ وَالْبَصَرِ وَاللِّسَانِ وَالْيَدِ وَالرِّجْلِ
وَسَائِرِ الْجَوَارِحِ عَنِ الْآثَامِ
Puasa khusus adalah menahan pendengaran,
penglihatan, lisan, tangan, kaki dan seluruh anggota badan dari perbuatan dosa.
5) Puasa khusus
menahan mata, telinga, dan lisannya dari melihat hal-hal yang diharamkan oleh
Allah dan Rasul-Nya.
6) Menahan
tangan, kaki, dan seluruh anggota tubuhnya dari perbuatan maksiat.
3. Puasa
sangat khusus (istimewa).
1) Puasa istimewa
adalah tingkatan puasa paling tinggi.
2) Selain
menahan dari makan, minum, dan hubungan badan suami istri, juga menahan seluruh anggota badan dari perbuatan
maksiat.
3) Puasa istimewa
menuntut hati dan pikiran orang yang puasa selalu fokus akhirat, memikirkan hal-hal mulia dan
memurnikan semua tujuan hanya untuk memperoleh keridaan Allah semata.
وَأَمَّا
صَوْمُ خُصُوصِ الْخُصُوصِ: فَصَوْمُ الْقَلْبِ عَنِ الْهِمَمِ الدَّنِيَّةِ وَالْأَفْكَارِ
الدُّنْيَوِيَّةِ وَكَفُّهُ عَمَّا سِوَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِالْكُلِّيَّةِ
Puasa istimewa adalah
berpuasanya hati dari segala keinginan rendah dan jauh pikiran duniawi serta memusatkan
tujuan secara total hanya kepada keridaan Allah.
(Sumber:
internet)
0 comments:
Post a Comment