Saturday, May 2, 2020

4301. KEKUASAAN CENDERUNG KORUPSI


KEKUASAAN CENDERUNG KORUPSI
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

1.    Power Tends to Corrupt
2.    SEMPALAN dalil Lord Acton power tends to corrupt, absolute power corrupt absolutely tampaknya tepat untuk menggambarkan penguasa yang ingin menyalahgunakan kekuasaannya.
3.    Korupsi pada dalil Acton tersebut bukan hanya terkait uang,  tetapi juga politik atau kebijakan.
4.    Apa yang terjadi saat ini menunjukkan betapa pemerintah memperlakukan korupsi sebagai kejahatan biasa dan para koruptornya diperlakukan sangat luar biasa.
5.    Ada yang belum menikmati sepertiga masa tahanan sudah mendapat remisi atau pengurangan hukuman.
6.    Ada yang tidak melalui pendapat lain (second opinion) dari dokter lain, tetapi sudah diberi grasi atas dasar kemanusiaan .
7.    Kebijakan pemberian remisi dan grasi terhadap para koruptor dapat berimplikasi pada beberapa hal:
1)    Pemerintah dapat dinilai menjadi kekuatan politik yang menafikan usaha keras Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.
2)    Rakyat semakin tidak percaya kepada politik pemberantasan korupsi yang dijalankan oleh pemerintahan.
3)    Upaya menghapus Indonesia sebagai negara paling korup di Asia semakin sulit di masa depan.
4)    Ketidaktegasan Presiden dalam pemberantasan korupsi sebenarnya sudah tampak sejak tidak adanya ketegasan pemerintah mengusut rekening gendut para jenderal polisi dan menguak tabir mafia hukum yang selama ini terjadi di jajaran para penegak hukum.
5)    Hal ini menambah penilaian masyarakat betapa tidak seriusnya pemerintah dalam pemberantasan korupsi.

8.    Di sini menunjukkan tanpa adanya keteguhan masyarakat untuk mengawasi jalannya pemerintahan, berbagai bentuk korupsi kekuasaan akan terus terjadi.
9.    Seperti dikatakan Lord Acton, Power tends to corrupt, absolute power corrupt absolutely! ()
10. IKRAR NUSA BHAKTI, Profesor Riset Bidang Intermestic Affairs LIPI.
(Sumber: internet, 24-10-2010)




Related Posts:

0 comments:

Post a Comment