KISAH MASUK ISLAMNYA YUSUF ESTES
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. ULAMA internasional asal Texas, Amerika Serikat,
Syekh Yusuf Estes terpilih Tokoh Islam 2012 dalam ajang Dubai Internasional
Award ke-16.
2. Yusuf Estes
terpilih karena sumbangsihnya mempromosikan Islam di seluruh dunia.
3. Tak
hanya itu, Estes juga mendirikan sejumlah laman berbahasa Inggris, seperti
TubeIslam (jejaring video muslim), ChatIslam (layanan chat Muslim) dan
Worldpreschool (laman pendidikan bagi muslim muda).
4. Estes pendiri
TV Islam pertama di Amerika Serikat yaitu Guide US TV.
5. Atas
segala kiprahnya ia menjadi salah satu tokoh berpengaruh dalam dunia Islam.
6. Bagimana
perjalanan Estes hingga sampai pada hidayah Islam?
7. Estes lahir
dari keluarga Kristen taat di Midwest, Amerika Serikat.
8. Keluarganya
turun-temurun membangun gereja dan sekolah di AS.
9. Ia
menempuh pendidikan dasar di Houston, Texas.
10. Semasa
kecil, ia menghadiri gereja secara teratur.
11. Ia
dibaptis pada usia 12 tahun di Pasadena, Texas.
12. Keingintahuannya
besar terkait ajaran Kristen membuatnya ingin mengunjungi gereja lain.
13. Ia
datangi gereja Metodis, Episkopal. Nazareth, Agape, Presbyterian dan lainnya.
14. Estes
juga mempelajari agama Hindu, Yahudi, dan Buddha.
15. Estes
mengaku tak begitu tertarik pada Islam.
16. “Saya
tidak menaruh perhatian serius pada Islam.
17. Ini banyak
ditanyakan oleh teman-temanku,” kenang dia.
18. Estes
juga memiliki minat terhadap musik.
19. Ia
menjadi pengajar Keyboard tahun 1960 dan 3 tahun kemudian memiliki studio
sendiri di Laurel, Maryland.
20. Bersama
ayahnya, ia membuat program hiburan dan atraksi.
21. Ia membuka
toko piano dan organ sepanjang jalan dari Texas, Oklahoma dan Florida.
22. Estes
memperoleh pendapatan hingga jutaan dolar AS.
23. Tapi
ada satu hal mengganjal.
24. Pikirannya
tidak merasa tenang.
25. “Mengapa
Tuhan menciptakan aku?
26. Apa
yang Tuhan inginkan?
27. Tapi
di agamaku terdahulu, siapa pun harus percaya tanpa perlu bertanya,” tuturnya.
28. Satu
hal yang membuat Estes merasa aneh adalah tidak terdapat kata “trinitas” dalam
Injil.
29. Masalah
itu, kata dia, telah menjadi perhatian selama 2 abad.
30. Ia pernah
tanya masalah ini kepada para pendeta.
31. Namun,
tidak ada jawaban yang logis.
32. Sebaliknya,
terlalu banyak analogi dan pendapat aneh.
33. Tahun
1991, bisnis Estes merambah keluar negeri.
34. Negara
pertama yang ia kunjungi adalah Mesir.
35. Di sana
ia bertemu pria Muslim rekan bisnisnya.
36. Satu
hal yang ada di pikiran Estes tentang Muslim, “teroris”.
37. Estes
tidak percaya ia harus berhubungan dengan sosok yang begitu ia benci.
38. “Mereka
tidak percaya kepada Tuhan.
39. Mereka
adalah penyembah kotak hitam di padang pasir.
40. Mereka
cium tanah 5 kali sehari.
41. Sial,
saya tidak ingin bertemu dengan mereka,” kata Estes saat tiba pertama di Mesir.
42. Sikap
Estes akhirnya luluh, ketika ayahnya menjelaskan sosok yang bakal ditemui.
43. Ayahnya
mengatakan calon klien yang akan ditemui memiliki kepribadian yang baik.
44. Tapi
alasan paling diterima Estes adalah rencana ayahnya mengkristenkan tiap Muslim.
45. “Itu
alasan kuat akhirnya membuat saya mau bertemu dengan pria Muslim itu,” ucapnya.
46. Estes
dan ayahnya bertemu pria Muslim isetelah kebaktian.
47. Dengan
sikap jumawa, Estes memegang erat Injil di tangannya.
48. Ia
bawa salib dengan tampilan mengilap.
49. Detik-detik
bertemu dengan kliennya itu, Estes terkejut.
50. “Orang
ini sangat hangat. Mereka ramah sekali,” kenang Estes ketika bertemu pertama dengan
pria tersebut.
51. Penampilan
pria ini seperti kebanyakan masyarakat Arab.
52. Mengenakan
jubah panjang, bersorban, dan berjanggut.
53. Bedanya,
pria ini tidak memiliki rambut.
54. Mereka
pun berdialog seputar keyakinan yang dianutnya.
55. “Apakah
anda percaya pada Tuhan?” tanya estes.
56. “Ya,”
jawab pria muslim itu.
57. “Apakah
anda percaya Adam dan Hawa?”
58. Kembali
pria muslim itu menjawab, “Ya.”
59. Estes
kemudian mengutarakan beberapa pertanyaan lainnya tentang apakah ia percaya
kepada Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Daud, Nabi Sulaiman, Nabi
Yunus, hingga Nabi Isa dan injil.”
60. Semua
dijawab pria muslim dengan jawaban sama, “Ya.”
61. Perbincangan
membuat Estes terkejut.
62. Ternyata
Muslim percaya pada Injil.
63. Tapi
dirinya baru tahu kalau keimanan Muslim terhadap Yesus hanya sebatas utusan
Allah, lahir tanpa ayah, tengah berada di langit bersama pencipta-Nya dan akan
turun ketika akhir zaman tiba.
64. Yusuf
Estes tak berhenti bertanya kepada pria Muslim itu.
65. Ia
bertanya banyak hal.
66. Dalam
pikiran Estes, ada kepercayaan diri tinggi pria Muslim itu bakal menjadi Kristen
taat.
67. Lalu
bisnisnya bakal berkembang lebih dari dibayangkan.
68. “Saya
minta kepada ayah untuk segera mempercepat bisnis dengan pria Muslim ini,” kata
dia.
69. Sementara
itu, Estes terus melakukan tugasnya sebagai misionaris di Texas, Amerika
serikat.
70. Di
rumah sakit, ia bertemu pastor pasien di rumah sakit tersebut.
71. Estes
pun mengajaknya tinggal bersama.
72. Pada
akhirnya, banyak dialog tentang Islam yang terjadi antara Estes, pria muslim
dan pastor tersebut.
73. Pada
satu titik, mereka membahas tentang Al-Quran yang tak sama seperti Injil.
74. Al-Quran
tak berubah sejak pertama kali diturunkan.
75. Injil kitab
suci Estes pada masa itu sudah mengalami banyak perubahan.
76. Yang
mengejutkan, pastor itu mengakui kebenaran Islam.
77. “Ia
tengah mempelajari Islam.
78. Saya
sempat terkejut.
79. Ini masa saya akhirnya mulai menerima Islam,”
kenang Estes.
80. Hingga
akhirnya pastor itu minta diantar ke masjid dan kembali dalam penampilan yang
sangat berbeda hingga Estes hampir tak mengenalinya.
81. Pastor
itu sudah masuk Islam.
82. Belum
selesai dengan rasa terkejutnya dengan keputusan pastor itu memeluk Islam,
giliran istrinya yang menyatakan niatnya untuk memeluk Islam.
83. “Saya
sangat terkejut. Saya tidak bisa tidur,” kata Estes.
84. Jelang
Subuh, Estes tak lagi mampu menutupi keinginannya untuk memeluk Islam.
85. Ia
keluar rumah, lalu menemukan sepotong kayu, ia berdirikan kayu tepat di arah
kiblat umat Islam.
86. Dalam
hati Estes bertanya, “Ya Tuhan, jika Kau ada di sana, bimbing aku, bimbing
aku.”
87. Beberapa
saat kemudian, Estes melihat sesuatu.
88. Ia
tidak melihat malaikat atau mendengar sesayup suara.
89. Ia
melihat dirinya sudah berubah.
90. Ia
melihat dirinya sudah seharusnya menghentikan perbuatan bodoh dan melakukan
sesuatu licik.
91. Selanjutnya,
Estes membersihkan dirinya.
92. Sekitar
pukul 11.00 pagi, ia berdiri di depan 2 saksi, salah satunya si mantan
pastor—yang dikenal sebagai Bapa Peter Jacob—dan lainnya Abdel Rahman.
93. Estes
lalu mengucapkan 2 kalimat syahadat.
94. “Aku
bersaksi, tidak ada tuhan selain Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad
adalah utusan Allah,” ucap Estes mantap.
95. Selanjutnya,
giliran sang istri mengucapkan 2 kalimat syahadat.
96. Beberapa
bulan kemudian, giliran ayah Estes mengucapkan 2 kalimat syahadat.
97. Tak
lama setelah ayahnya, giliran ibunya mengakui bahwa Yesus bukan anak Tuhan. Ia
adalah nabi.
98. “Semoga
Allah menerima keimanannya,” kata Estes.
99. Estes begitu
cepat beradaptasi status barunya.
100. Seluruh
kegiatan bisnis dimodifikasi menjadi medium menyebarkan syiar Islam.
101. Ia
membangun sekolah guna mendidik para Muslim mendalami Al-Quran.
102. “Semoga
Allah Subhanahu Wa Ta’ala membimbing kita menuju kebenaran. Aamiin,” pungkasnya.
103. Hingga
kini Estes dikenal sebagai ulama internasional.
104. Ia
sering melakukan safari dakwah ke berbagai negara di seluruh dunia. [
(Sumber:
internet)



0 comments:
Post a Comment