Thursday, May 28, 2020

4541. WANITA AUSTRALIA ISLAM LEWAT GAME


WANITA AUSTRALIA ISLAM LEWAT GAME
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
1.    Wanita Australia, Zahra Fielding tidak menyangka dirinya akan menemukan teman baru lewat permainan daring dan menjadi Muslim.
2.    "Saya mengunduh game karena penasaran.
3.    Saya melihatnya di Facebook, menurut saya kurang pada tempatnya," kata Zahra menganggap iklan cukup seksis.
4.    Game yang diunduh "Game of Sultans" simulasi "role-playing" (main peran kekaisaran).
5.    Setelah mulai main, ternyata "game" tidak seksis seperti iklan dan justru berdampak pada kehidupannya.
6.    "Game ini hadir di momen terpenting kehidupan saya.
7.    Sebelumnya saya merasa kesepian dan tak punya arah.
8.    Saya tidak merasa bangga dengan karir, maupun kehidupan pribadi dan sudah lama melajang."
9.    Dalam "game" yang melibatkan kerja sama kelompok mengalahkan musuh, Zahra bergabung kelompok 5 pemain wanita Australia dan Asia.
10. "Dalam game ini, saya bertemu orang negara berbeda yang mungkin tidak akan pernah saya temui."
11. Salah satu pemain dalam kelompok Zahra adalah Kim Assikin, wanita Singapura  beragama Islam.
12. "Ketika kami mulai bertukar pesan, saya langsung merasa nyambung berbicara dengannya.
13. Tidak tahu mengapa dan bagaimana, tapi kami betul-betul saling sahut-sahutan."
14. Kim awalnya sempat merasa tidak percaya diri ketika harus memasang fotonya di kelompok chat bernama Discord, yang terkenal di kalangan "gamers".
15. Karena ia satu-satunya pemain mengenakan hijab.
16. "Saya agak khawatir tanggapan kelompok melihat saya.
17. "Apakah mereka akan menghakimi saya karena agama saya"?" katanya.
18. Akhirnya Kim memutuskan jujur kepada anggota kelompoknya, yang selalu siap menolongnya bila ada masalah.
19. "Saya baru kehilangan Ayah, sebelum main game ini.
20. Berhubungan dengan mereka sedikit memberi kedamaian, dan membantu mengalihkan perhatian saya.
21. Saya tidak mau membohongi mereka.
22. Saya yakin mereka dapat menerima saya apa adanya."
23. Kim awalnya khawatir dengan berbagi menampilkan fotonya di online game yang bisa dilihat pemain lainnya.
24. "Saya pikir hijab adalah lambang penindasan"
25. Semakin Zahra dekat dengan Kim, semakin ia berani membicarakan topik keagamaan.
26. Meski tidak beragama (ateis), Zahra merasa pandangan tentang Islam  terkontaminasi pengalamannya masa lalu.
27. "Satu-satunya hubungan saya dengan Islam adalah beberapa tahun lalu, ketika salah satu teman baik saya berpacaran pria Muslim Afghanistan," kata dia.
28. "Pria itu Muslim yang taat, tapi sekarang saya sudah tahu banyak tentang kepercayaan Islam.
29. Sebelumnya saya pikir dia seorang penindas atau sangat mengontrol."
30. Bagi Zahra, pengalaman temannya, yang mulai pakai hijab, penggambaran negatif agama Islam di media membuatnya berprasangka buruk soal wanita yang memakai hijab demi agama.
31. "Saya pikir hijab lambang penindasan.
32. Saya tidak punya kesempatan bertanya kepada siapapun.
33. Jadi, saya bertanya kepada Kim … dan ternyata saya salah besar," kata dia.
34. "Ketika wanita mengenakan hijab, tujuannya agar orang mengenal kepribadiannya, bukan penampilannya," kata Zahra.
35. "Ini sesuai pandangan saya, dan sesuai pola asuhan saya.
36. Selama ini saya dihakimi berdasar penampilan fisik saya."
37. Berganti kepercayaan dari ateis menjadi Islam
38. Percakapan tentang hijab berujung pembicaraan Islam secara keseluruhan.
39. Kim sempat minder karena merasa pengalamannya tidak bisa mewakili umat Muslim.
40. "Ketika Zahra bertanya kepada saya tentang Islam, saya sesungguhnya sangat takut," kata Kim sambil tertawa.
41. "Saya takut karena saya bukan sosok wanita Muslim.
42. Saya selalu berpikir saya pemberontak."
43. Ketika kecil, Kim dipaksa memakai hijab dan taat beribadah oleh ibunya.
44. Ia dibesarkan keluarga yang menerapkan banyak aturan dan sering dicari kesalahannya.
45. "Pertanyaan Zahra membuat saya refleksi, apakah saya sudah benar taat beragama," kata Kim.
46. Kim merasa senang ketika Zahra bertanya soal lslam yang ia peluk sejak kecil.
47. Diam-diam, ia berdoa kepada Tuhan, "Jika Zahra memang ditakdir untuk menemukan-Mu, mudahkan".
48. "Tapi tentu saja saya tidak mengucapkannya terang-terangan!
49. Saya takut Zahra berbalik dan "lari ketakutan"."
50. Menurut Zahra, Kim justru jauh dari sebutan pendakwah.
51. "Kim orangnya sangat tertutup.
52. Malah kalau saya mau tahu informasi soal Islam darinya, saya harus aktif bertanya karena dia sadar tidak mau memaksakan kepercayaannya kepada saya," kata Zahra.
53. "Jika ada orang sengaja mengajak saya masuk Islam, maka saya justru malah akan menolaknya."
54. "Apakah sopan kalau saya mulai memakai hijab?"
55. Setelah sekian lama mempelajari Islam, Zahra merasa semakin dekat dengan kepercayaan tersebut.
56. "Ini adalah perjalanan menyenangkan buat saya.
57. Saya tidak tiba-tiba bilang, "Halo teman-teman, saya akan menjadi Muslim sekarang," katanya.
58. Suatu hari Zahra bertanya pada Kim, "Apakah sopan bila saya mulai pakai hijab?
59. Saya ingin tahu bagaimana rasanya mengenakannya.
60. Setelah beberapa kali mencoba, Zahra semakin percaya diri menutup rambut kepalanya di akhir pekan, dan lama kelamaan mengenakan sorban di tempat kerja.
61. "Awalnya tidak ada yang bertanya.
62. Lalu, setelah beberapa hari, beberapa teman kerja mulai penasaran.
63. Mereka bilang, "Apakah kamu salah potong rambut atau lagi menciptakan tren rambut terbaru?" kata Zahra sambil tertawa.
64. "Percakapannya berujung ringan.
65. "Saya mempelajari Islam dan tidak yakin mulai pakai hijab atau tidak.
66. Jadi saya sedang mencari jawabannya, "jawabnya kepada mereka.
67. Rencana menikah dan pindah ke Malaysia
68. Sejak awal tahun ini, Zahra mulai beribadah di masjid di Brisbane, bernama Kuraby Mosque dan mengucapkan kalimat syahadat, tanda berpindah agama ke Islam.
69. Ia adalah satu dari ribuan warga Barat yang pindah ke agama lslam tiap tahunnya.
70. Zahra percaya semua orang sebetulnya lahir sebagai Muslim.
71. Menurutnya, ia tidak mengganti agama, namun kembali ke agama tersebut.
72. "Saya memberitahu kepada teman Muslim yang membantu saya ketika mengucap kalimat syahadat bahwa saya tertarik dijodohkan, karena saya lelah disakiti dan ingin langsung bersuami saja," kata dia.
73. "Lalu ia membantu melengkapi profil saya dalam sebuah aplikasi pernikahan Muslim."
74. Seperti ketika Zahra bertemu teman barunya secara online, kali ini, ia juga  menemukan tunangan lewat online.
75. "Tunangan saya bertugas mengedit konten digital dalam sebuah organisasi [Muslim] di Kuala Lumpur.
76. Dia bilang sangat tertarik cerita saya dan ingin tahu proses menemukan Islam.
77. "Setelah beberapa hari chatting, akhirnya saya pikir, "Ok, saya ingin mencoba dan menjaga agar hubungan tetap halal.
78. Hubungan halal dimaksud Zahra adalah hubungan menurut hukum Islam.
79. Keluarga pasangan saling bertemu memastikan hubungan tidak dijalankan sembunyi.
80. Bagi Zahra dan pasangannya, jarak bukan kendala.
81. Melalui panggilan video, mereka mengenalkan keluarga masing-masing.
82. Zahra berencana pindah ke Malaysia untuk menikah.
83. Kim mengatakan akan hadir dalam pernikahan Zahra dan "In sha Allah" siap bertemu dengan teman "gamer" nya untuk pertama kali.
(Sumber: internet)


Related Posts:

0 comments:

Post a Comment