Wednesday, May 6, 2020

4350. FUNGSI DOA


FUNGSI DOA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
1.    Pada Januan 1991, Perang Teluk ke-2 akhirnya meletus.
2.    Harapan dan doa ratusan juta umat manusia telah sirna.
3.    Tiga pemimpin dunia akan dikenang berkaitan dengan perang tersebut.
4.    Saddam Hussein (Presiden Irak) yang digelari Pemimpin yang diilhami merasa bangsanya berhak memiliki Kuwait, sehingga merebut Kuwait.
5.    Raja Fahd (Raja Arab Saudi) dengan gelar Si Pelayan Dua Tanah Suci, yang mengundang dan mengizinkan wilayahnya digunakan pasukan multinasional untuk mengusir Irak yang dianggap agresor.
6.    George Bush (Presiden Amerika Serikat) yang populer sebagai Pemimpin Negara Demokrasi dan Polisi Keamanan Dunia menekan tombol, yang menghasilkan gemerlapannya langit Baghdad dengan panah api yang mengintai, menyembur, serta membakar jiwa dan peradaban manusia.
7.    Tiga pemimpin dunia memamerkan kekuasaannya di atas puing-puing harapan dan doa ratusan juta umat manusia.
8.    Allah Yang Maha Mengetahui dengan persis pikiran di balik benak para penguasa yang mulia.
9.    Allah akan memberi balasan adil sesuai amal perbuatan mereka.
10. Jika Allah menunda doa umat manusia, maka pasti Allah tidak akan mengabaikannya.
11. Orang-orang yang kecewa mungkin akan mengulangi ucapan makhluk halus yang diabadikan Al-Quran ketika mereka menemukan langit penuh penjagaan ketat dan semburan api.
12. Al-Quran surah Al-Jin (surah ke-72) ayat 8-9.

وَأَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاءَ فَوَجَدْنَاهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا
وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِ ۖ فَمَنْ يَسْتَمِعِ الْآنَ يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَصَدًا

      Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api,dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barang siapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya).

13. Al-Quran surah Al-Jin (surah ke-72) ayat 10.

وَأَنَّا لَا نَدْرِي أَشَرٌّ أُرِيدَ بِمَنْ فِي الْأَرْضِ أَمْ أَرَادَ بِهِمْ رَبُّهُمْ رَشَدًا

Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui (dengan adanya penjagaan itu) apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan bagi mereka.

14. Kita tetap yakin Allah memiliki kekuasaan, member, dan mencabutnya, karena "dalam genggaman tangan-Nya” segala kebajikan.

15. Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 26.

قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

     Katakan,”Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

16. Dalam konteks perang, Allah mengingatkan, “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal dia (akibatnya) amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia (akibatnya) amal buruk bagimu, Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui.”

17. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 216.

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

      Diwajibkan atasmu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal dia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal dia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

18. Kita boleh menyesal dan sedih, tetapi jangan mengutuk dan terbawa emosi terlalu jauh.
19. Mungkin Allah memenangkan agama Islam melalui usaha hamba-Nya yang aniaya.
20. Jangan menyalahkan Allah bila doa kita tidak langsung dikabulkan, dan jangan menggerutu, mengeluh, dan bosan dalam berdoa memohon kepada Allah”.
21.  Jika kita berdoa mohon kepada Allah agar cahaya siang segera datang, pada saat waktu mendekati kegelapan malam, maka penantian kita akan lama, karena kepekatan akan semakin gelap hingga tibanya fajar.
22. Tetapi yakinlah esok hari fajar pasti menyingsing, meskipun tidak kita kehendaki.
23. Jika kita menghendaki kembalinya malam pada saat itu juga, maka doa kita tidak akan dikabulkan oleh Allah.
24. Jika kita minta sesuatu yang tidak layak, maka kita akan dibiarkan meratap dan lunglai.
25. Jangan pernah bosan berdoa memohon kepada Allah, karena sesungguhnya bersama kesulitan terdapat kemudahan.

26. Al-Quran surah Alam Nasyrah (surah ke-94) ayat 5-6.

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

27. Tafsirnya adalah, “Sesaat setelah datangnya suatu kesulitan pasti disusul dengan dua kemudahan”.
28. Kita harus tetap yakin segala kebajikan terletak dalam genggaman Allah.
29. Rasulullah bersabda, “Pada hari kiamat kelak banyak orang heran melihat ganjaran pahala perbuatan yang tidak pernah dilakukannya, kemudian disampaikan kepadanya : inilah hasil doamu di dunia yang dahulu tidak dikabulkan”.
30. Mari kita terus berdoa mohon kepada Allah untuk segala keperluan kita di dunia dan akhirat.
31. Jangan kita jemu dan bosan dalam berdoa, serta jangan menggerutu, mengeluh, dan jangan mengutuk.

Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment