Monday, May 11, 2020

4406. TANTANGAN MENIRU AL-QURAN


TANTANGAN MENIRU AL-QURAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1.    Al-Quran punya banyak fungsi, antara lain menjadi bukti kebenaran Nabi Muhammad.
2.    Al-Quran menantang siapa pun yang meragukan kebenarannya.

A.   Bukti kebenaran Al-Qran ditampilkan dalam tantangan yang bertahap.

1.    Ke-1, Al-Quran menantang untuk menyusun semacam Al-Quran secara keseluruhan.
1)    Al-Quran surah Al-Baqarah (surah  ke-2) ayat 24.

فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا وَلَنْ تَفْعَلُوا فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ ۖ أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ

      Maka jika kamu tidak dapat membuat (nya) dan pasti kamu tidak akan dapat membuat (nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.

2.    Ke-2, A-Quran menantang untuk menyusun 10 surah semacam Al-Quran.
1)    Al-Quran surah Hud (surah  ke-11) ayat 13.

أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ ۖ قُلْ فَأْتُوا بِعَشْرِ سُوَرٍ مِثْلِهِ مُفْتَرَيَاتٍ وَادْعُوا مَنِ اسْتَطَعْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

      Bahkan mereka mengatakan,”Muhammad telah membuat-buat Al-Quran itu’, Katakanlah,’(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar.”

3.    Ke-3, Al-Quran menantang untuk menyusun 1 surah saja semacam Al-Quran.
1)    Al-Quran surah Yunus (surah  ke-10) ayat 38.

أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ ۖ قُلْ فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِثْلِهِ وَادْعُوا مَنِ اسْتَطَعْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
 
    Atau (patutkah) mereka mengatakan,”Muhammad membuat-buatnya.” Katakanlah,”(Kalau benar yang kamu katakan itu), maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil (untuk membuatnya) selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.”

2)    Al-Quran surah Al-Baqarah (surah  ke-2) ayat 23.

وَإِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ وَادْعُوا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

      Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al-Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.

3)    Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 88.
                                        
قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَىٰ أَنْ يَأْتُوا بِمِثْلِ هَٰذَا الْقُرْآنِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا

      Katakan,”Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain.”

B.   Komentar para ahli.
1.    Tantangan sangat lantang seperti ini tidak akan ditampilkan oleh seseorang, kecuali orang itu punyai1 dari 2 sifat, yaitu:
1)    Orang itu gila,  atau
2)    Orang itu sangat yakin dengan kebenarannya.

2.    Nabi Muhammad sangat yakin tentang wahyu datangnya dari Allah.
3.    Wahyu adalah informasi yang diyakini dengan sebenarnya memang bersumber dari Allah.
4.    Al-Quran menjadi bukti kebenaran Nabi Muhammad.
5.    Tetapi fungsi utama Al-Quran adalah menjadi petunjuk untuk seluruh umat manusia.
6.    Petunjuk yang dimaksudkan adalah petunjuk agama atau syariat agama.
7.    Kata “syariat” dari segi pengertian kebahasaan artinya “jalan menuju sumber air”.
8.    Manusia dan semua makhluk hidup pasti butuh air untuk kelangsungan hidupnya.
9.    Rohani juga butuh “air kehidupan”.
10. Syariat” akan mengantarkan orang menuju “air kehidupan” itu.
11. Dalam “syariat” ditemukan banyak rambu jalan, yaitu:
1)    Rambu warna “merah” artinya “larangan”.
2)    Rambu warna “kuning” perlu “kehati-hatian”.
3)    Rambu warna “hijau” lambang “boleh melanjutkan perjalanan”.
12. Dalam kehidupan manusia sama dengan lampu lalu lintas.
13. Lampu merah tidak memperlambat seseorang sampai ke tujuan.
14. Lampu merah adalah faktor utama yang menjaga manusia dari bahaya kecelakaan.
15. Lampu merah atau larangan dalam agama berfungsi “menyelamatkan manusia”.
16. Manusia sangat butuh peraturan lalu lintas untuk menjaga keselamatannya.
17. Termasuk “peraturan lalu lintas” menuju kehidupan sangat jauh, yaitu kehidupan di akhirat setelah kematian.
18. Siapa seharusnya yang membuat peraturan maanusia menuju perjalanan yang sangat jauh itu?
19. Manusia punya kelemahan.
20. Manusia sering bersifat egois dan pengetahuannya sangat terbatas.
21. Jika manusia diserahi tugas menyusun “peraturan lalulintas” menuju kehidupan setela mati, maka manusia hanya akan menguntungkan dirinya sendiri.
22. Manusia bisa salah dan  keliru.
23. Manusia tidak tahu sesuatu yang akan terjadi setelah kematian.
24. Pihak yang harus menyusunnya adalah “sesuatu” tidak bersifat egois, bebas dari kepentingan apa pun, dan yang memiliki pengetahuan sangat luas.
25. Sesuatu itu adalah Allah Yang Maha Kuasa.
26. Peraturan yang dibuatnya disebut “agama”.
27. Tidak semua manusia dapat berhubungan langsung secara jelas dengan Allah untuk memperoleh informasi-Nya.
28. Allah Yang Maha Kuasa memilih orang tertentu, yang memiliki kesucian jiwa dan kecerdasan pikiran untuk menyampaikan informasi kepada manusia lain.
29. Orang terpilih itu disebut Nabi dan Rasul.
30. Manusia bersifat egoistis dan tidak percaya informasi dari Allah yang disampaikan para Nabi.
31. Manusia tidak percaya adanya manusia terpilih sebagai nabi dan rasul yang mendapat tugas khusus dari Allah.
32. Untuk meyakinkan umat manusia, para Nabi dan Rasul diberi bukti oleh Allah yang tidak mungkin dijangkau manusia biasa.
33.  Bukti itu dalam bahasa agama disebut “mukjizat”.
34. Para Nabi dan Rasul terdahulu memiliki mukjizat bersifat sesaat, lokal, dan material, karena tugas dan misi mereka terbatas pada daerah tertentu dan waktu tertentu.
35. Berbeda dengan misi Nabi Muhammad yang diutus untuk seluruh umat manusia, di mana pun dan kapan pun hingga akhir zaman.
36. Nabi Muhammad butuh mukjizat bersifat universal, kekal, dapat dipikir dan dibuktikan kebenarannya oleh akal manusia.
37. Itulah fungsi Al-Quran sebagai mukjizat.

Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online.       

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment