Thursday, May 14, 2020

4443. AL-QURAN MUKJIZAT TAK TERBATAS


AL-QURAN MUKJIZAT TAK TERBATAS
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1.    KUDUS, Suaranahdliyin.com – Mengapa mukjizat Nabi Muhammad tidak sehebat Nabi Musa dengan tongkatnya?
2.    KH. Baha’udin Nur Salim (Gus Baha’) asal Kragan, Rembang berpendapat justru Al-Quran adalah mukjizat yang lebih dahsyat melebihi tongkat Nabi Musa atau unta Nabi Sholeh yang muncul dari batu.
3.    “Jika yang dikatakan mukjizat adalah sesuatu yang melebihi kadar kemampuan manusia biasa, maka Al-Quran justru banyak menjelaskan penalaran objektif untuk umat sehingga bisa sering melihat kedahsyatan Allah setiap saat,” tuturnya dalam Darusan Umum Masjid al-Aqsha Menara di Gedung YM3SK, Rabu malam (29/05/19).
4.    Menurut Gus Baha’ keimanan di era umat Nabi Muhammad tidak perlu hal-hal yang sifatnya khoriqul adat (berbeda melebihi kebiasaan).
5.    Cukup dengan bukti penalaran atas penciptaan seekor nyamuk saja itu sudah menunjukkan dahsyatnya Allah SWT.
6.    “Kalau untuk mengetahui adanya Allah SWT saja harus menunggu mukjizat seperti Nabi Musa, itu kecelakaan besar dalam ketauhidan.
7.    Misalnya saja kita disuruh membikin nyamuk,  bisa apa tidak?
8.    Atau patungnya nyamuk saja, apa bisa?
9.    Bukankah itu sudah cukup sebagai bukti adanya Allah SWT?.
10. Bagi orang ‘Alim, percontohan nyamuk lebih dahsyat ketimbang tongkat Nabi Musa atau pun unta Nabi Sholeh.
11. Cara Allah menjelaskan iman cukup sederhana dengan perumpamaan serta hal-hal kecil di sekitar manusia.
12. “Misalnya saya bertemu dan dipameri Nabi Musa tentang kesaktian tongkatnya, saya tetap lebih memilih Nabi Muhammad.
13. Karena Al-Quran memberi nalar objektif dan tidak terbatas.
14. Makanya Rasulullah disebut sebagai afdholul anbiya’ (Nabi yang paling utama).
15. Gus Baha’ memaparkan beberapa risiko mukjizat yang sifatnya khariqul adat seperti tongkat Nabi Musa atau unta Nabi Sholeh.
16. Gus Baha menyebut mukjizat makhsushoh seperti itu terbatas, sebab hanya bisa diketahui oleh manusia yang menyaksikannya secara langsung saja.
17. Manusia yang tidak menyaksikannya bisa saja tidak percaya.
18. Tetapi kedahsyatan Al-Quran dengan logika penciptaan alam semesta, pasti manusia akan percaya ila yaumil qiyamah.
19. Risiko mukjizat yang khariqul adat berikutnya adalah khawatir membuat umat manja dan minta sesuatu yang aneh-aneh.
20. Bahkan sebagian ulama mengkritik mukjizat yang seperti itu selayaknya tidak perlu dituruti.
21. “Salah satu ulama menyebut jika yang menjadikan seseorang kafir adalah ketergantungannya dia pada kejadian dahsyat untuk mau percaya pada kodrat Allah SWT,” sebutnya.
22. Khawatirnya lagi, nanti umat akan menggantungkan kebenaran agama berdasar kesaktian para pemimpinnya (para ulama) sebagai pewaris Nabi.
23. Umat akan menuntut supaya para kiai memiliki kesaktian yang bisa disaksikan bersama secara zahir.
24. Kalau tidak sakti, tidak akan diakui.
25.  Akhirnya muncul orang yang pura-pura sakti, seperti kasus Dimas Kanjeng.
26. Al-Quran adalah mukjizat terbesar bagi umat manusia.
27. Al-Quran bisa membuktikan dan mengantarkan manusia pada Allah SWT dengan penalaran sederhana, yang orang awam pun bisa memahaminya.
28. Nabi Muhammad satu-satunya utusan sukses membawa manusia beriman kepada Allah dengan sarana tidak terbatas dan ada di mana saja.
29. Rasulullah sukses memiliki umat yang beriman tanpa harus ditunggui dan dibina secara langsung sampai hari ini.
30. Cukup dengan Al-Quran,” jelas kiai yang masih memiliki nasab hingga Mbah Asnawi Sepuh ini. 
(Sumber: internet)

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment