AL-QURAN MUKJIZAT TAK TERBATAS
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. KUDUS, Suaranahdliyin.com – Mengapa
mukjizat Nabi Muhammad tidak sehebat Nabi Musa dengan tongkatnya?
2. KH.
Baha’udin Nur Salim (Gus Baha’) asal Kragan, Rembang berpendapat justru Al-Quran
adalah mukjizat yang lebih dahsyat melebihi tongkat Nabi Musa atau unta Nabi
Sholeh yang muncul dari batu.
3. “Jika
yang dikatakan mukjizat adalah sesuatu yang melebihi kadar kemampuan manusia
biasa, maka Al-Quran justru banyak menjelaskan penalaran objektif untuk umat
sehingga bisa sering melihat kedahsyatan Allah setiap saat,” tuturnya dalam
Darusan Umum Masjid al-Aqsha Menara di Gedung YM3SK, Rabu malam (29/05/19).
4. Menurut
Gus Baha’ keimanan di era umat Nabi Muhammad tidak perlu hal-hal yang sifatnya
khoriqul adat (berbeda melebihi kebiasaan).
5. Cukup
dengan bukti penalaran atas penciptaan seekor nyamuk saja itu sudah menunjukkan
dahsyatnya Allah SWT.
6. “Kalau
untuk mengetahui adanya Allah SWT saja harus menunggu mukjizat seperti Nabi
Musa, itu kecelakaan besar dalam ketauhidan.
7. Misalnya
saja kita disuruh membikin nyamuk, bisa apa
tidak?
8. Atau
patungnya nyamuk saja, apa bisa?
9. Bukankah
itu sudah cukup sebagai bukti adanya Allah SWT?.
10. Bagi
orang ‘Alim, percontohan nyamuk lebih dahsyat ketimbang tongkat Nabi Musa atau
pun unta Nabi Sholeh.
11. Cara
Allah menjelaskan iman cukup sederhana dengan perumpamaan serta hal-hal kecil
di sekitar manusia.
12. “Misalnya
saya bertemu dan dipameri Nabi Musa tentang kesaktian tongkatnya, saya tetap
lebih memilih Nabi Muhammad.
13. Karena
Al-Quran memberi nalar objektif dan tidak terbatas.
14. Makanya
Rasulullah disebut sebagai afdholul
anbiya’ (Nabi yang paling utama).
15. Gus
Baha’ memaparkan beberapa risiko mukjizat yang sifatnya khariqul adat seperti
tongkat Nabi Musa atau unta Nabi Sholeh.
16. Gus Baha
menyebut mukjizat makhsushoh seperti itu terbatas, sebab hanya bisa diketahui
oleh manusia yang menyaksikannya secara langsung saja.
17. Manusia
yang tidak menyaksikannya bisa saja tidak percaya.
18. Tetapi
kedahsyatan Al-Quran dengan logika penciptaan alam semesta, pasti manusia akan
percaya ila yaumil qiyamah.
19. Risiko
mukjizat yang khariqul adat berikutnya
adalah khawatir membuat umat manja dan minta sesuatu yang aneh-aneh.
20. Bahkan
sebagian ulama mengkritik mukjizat yang seperti itu selayaknya tidak perlu
dituruti.
21. “Salah
satu ulama menyebut jika yang menjadikan seseorang kafir adalah
ketergantungannya dia pada kejadian dahsyat untuk mau percaya pada kodrat Allah
SWT,” sebutnya.
22. Khawatirnya
lagi, nanti umat akan menggantungkan kebenaran agama berdasar kesaktian para pemimpinnya
(para ulama) sebagai pewaris Nabi.
23. Umat
akan menuntut supaya para kiai memiliki kesaktian yang bisa disaksikan bersama
secara zahir.
24. Kalau
tidak sakti, tidak akan diakui.
25. Akhirnya muncul orang yang pura-pura sakti,
seperti kasus Dimas Kanjeng.
26. Al-Quran
adalah mukjizat terbesar bagi umat manusia.
27. Al-Quran
bisa membuktikan dan mengantarkan manusia pada Allah SWT dengan penalaran
sederhana, yang orang awam pun bisa memahaminya.
28. Nabi
Muhammad satu-satunya utusan sukses membawa manusia beriman kepada Allah dengan
sarana tidak terbatas dan ada di mana saja.
29. Rasulullah
sukses memiliki umat yang beriman tanpa harus ditunggui dan dibina secara
langsung sampai hari ini.
30. Cukup
dengan Al-Quran,” jelas kiai yang masih memiliki nasab hingga Mbah Asnawi Sepuh
ini.
(Sumber:
internet)
0 comments:
Post a Comment