Friday, August 7, 2020

5075. PENGERTIAN BAIAT


PENGERTIAN BAIAT
Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.
A.   BAIAT DI MUHAMMADIYAH.
1.    Oleh Prof Syafiq A Mughni
2.    PWMU.CO – Baiat adalah institusi yang dikenal dalam Islam.
3.    Ia memiliki landasan normatif dan historis dalam perjalanan umat Islam.
4.    Dengan baiat, umat bisa bersatu.
5.    Tetapi akibat baiat, umat bisa terjebak dalam konflik peperangan.
6.    Perlu mendudukkan baiat dalam arti sebenarnya.
7.    Masalah baiat muncul ketika ada banyak pemimpin dalam komunitas.
8.    Dan ketika ada banyak pemimpin dalam level berbeda-beda.

B.   Dasar Normatif Baiat.
1.    Nabi Muhammad bersabda, “Barang siapa tidak berbaiat, maka ia meninggal dalam keadaan jahiliyah.”.
2.    Hadis lain menyebutkan bahwa Nabi memerintahkan baiat kepada pemimpin dan mematuhinya sedapat mungkin.
3.    Jika orang lain yang mengklaim menjadi pemimpin, maka bunuhlah yang kedua itu.
4.    Al-Quran surah Al-Fath (surah ke-48) ayat 18.

۞ لَّقَدْ رَضِىَ ٱللَّهُ عَنِ ٱلْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ ٱلشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِى قُلُوبِهِمْ فَأَنزَلَ ٱلسَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَٰبَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا

      Sesungguhnya Allah telah rida terhadap orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dengan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya).

5.    Ayat ini berkaitan dengan peristiwa Baitur Ridwan.
6.    Menurut riwayat, datang serombongan penduduk Madinah menemui Nabi di luar Mekkah.
7.    Mereka menyatakan diri masuk Islam dan mengakui kepemimpinan Nabi Muhammad.
8.    Ketika Islam semakin kuat, banyak suku di Jazirah Arab menyatakan kesetiaan kepada Nabi dengan ber-baiat.
9.    Pada zaman Nabi, baiat diberikan kepada Nabi langsung.
10. Semua orang yang masuk Islam berbaiat.
11. Yakni menyatakan loyalitas kepada Nabi sebagai satu-satunya pemimpin umat.
12. Nabi tidak dibaiat karena telah ditetapkan oleh Allah sebagai nabi, rasul, dan pemimpin tertinggi yang harus dipatuhi.

C.   Baiat berubah ketika Nabi wafat.
1.    Para sahabat berbaiat loyal kepada Abu Bakar dan khalifah Rasyidun sesudahnya.
2.    Tetapi khalifah itu dibaiat oleh sahabat Nabi.
3.    Perubahan juga terjadi pada cara ber-baiat.
4.    Ketika umat Islam tersebar jauh dari Madinah.
5.    Baiat tidak dilakukan tatap muka (face to face).
6.    Tetapi cukup dengan de facto mengakui kepemimpinan khalifah.
7.    Dalam perkembangan selanjutnya, cara ber-baiat itu berubah lagi.
8.    Baiat diwakilkan kepada sekelompok orang yang memiliki pengaruh dan pengetahuan.

D.   Baiat Masa Kini.
1.    Pada masa sekarang, bentuk baiat berubah jika diukur praktiknya pada zaman Nabi.
2.    Misalnya, dalam lembaga tarekat setiap murid (pengikut) harus berbaiat kepada mursyid (pemimpin).
3.    Karena banyaknya jumlah tarekat, tentu muncul banyak mursyid.
4.    Masing-masing murid berbaiat kepada mursyid-nya masing-masing.
5.    Setiap sekte (agama) Ahmadiyah juga memiliki pemimpin yang berhak membaiat jamahnya sendiri.
6.    Konon, di kalangan LDII (dulu dikenal dengan Darul Hadits atau Islam Jamaah), baiat (pernyataan loyal) diberikan kepada pemimpinnya sebagai syarat keislamannya.
7.    Persis (Persatuan Islam) memakai istilah baiat untuk acara pengambilan sumpah pelantikan pengurus.
8.    Jadi, dalam Persis, yang berbaiat adalah pengurusnya, bukan anggota.

E.   Baiat Ideologis.
1.    Sesungguhnya baiat tidak hanya berisi pernyataan pengakuan atas kepemimpinan.
2.    Tetapi juga komitmen terhadap ideologi.
3.    Orang harus berbaiat akan loyal kepada pemimpin.
4.    Juga harus berbaiat tidak akan taat kepada pemimpin zalim.
5.    Dalam hal ideologi, Baiat Aqabah ke-1 contoh komitmen untuk bertauhid, menjauhi syirik, tidak akan melakukan pelanggaran terhadap ketentuan Allah.
6.    Misalnya tidak mencuri, tak membunuh, tak memfitnah, dan akan berjuang menegakkan keadilan.
7.    Baiat diperlukan sebagai kontrak sosial pemimpin dan yang dipimpin.
8.    Pemimpin ber-baiat (berjanji) untuk amanah.
9.    Anggota berjanji taat kepada pemimpin dan hukum yang berlaku.
10. Institusi baiat adalah logis dalam setiap jamaah, organisasi, atau umat.
11. Jiika ditarik ke situasi sekarang, makna dan bentuk baiat harus berubah agar tetap berfungsi dalam kehidupan organisasi atau gerakan.

F.    Baiat bisa dilakukan dengan berbagai bentuk.
1.    Bisa dilakukan dengan ucapan, perbuatan (misalnya, jabatan tangan).
2.    Bisa dengan tulisan, atau dengan ijmak sukuti (konsensus diam-diam).

G.   Baiat di Muhammadiyah.
1.    Mengisi formulir menjadi anggota Muhammadiyah berarti berbaiat menaati seluruh aturan organisasi, termasuk hak dan kewajiban anggota.
2.    Mengisi formulir kesediaan dipilih menjadi pimpinan berarti berbaiat untuk amanah jika terpilih.
3.    Jika anggota Muhammadiyah meninggal, insyaallah tidak mati jahiliyah, karena Muhammadiyah adalah organiasi Islam.

H.   Baiat bisa dilakukan berbeda sesuai statusnya.
1.    Pemain sepak bola berbaiat akan loyal kepada pelatih (imam).
2.    Mahasiswa berbaiat kepada universitas atau rektor (imam).
3.    Jamaah tarekat berbaiat kepada mursyidnya masing-masing.
4.    Jika tidak demikian, akan terjadi zaman jahiliyah yang digambarkan sebagai zaman anarki, kezaliman, dan ashabiyah (fanatisme kesukuan).

I.      Pemimpin perlu ber-baiat.
1.    Yakni janji melakukan tugasnya dengan baik dan amanah.
2.     Tanpa sikap amanah pemimpin, maka organisasi, jamaah atau bangsa menjadi jahiliah.
3.    Jika amanah diabaikan, tunggu kehancurannya.
4.    Baiat adalah janji loyalitas dan komitmen.
5.    Model baiat bisa bermacam-macam.
6.    Tidak boleh dipahami secara sempit apalagi digunakan mengafirkan orang lain.

(Sumber internet)



Related Posts:

0 comments:

Post a Comment