HUMOR GURU BOLA VOLI SMP
NEGERI 1 CANDI
Oleh: Drs. HM.
Yusron Hadi, M.M.
Kisah unik guru olahraga
bola voli.
Saya, Pak Yusron.
Guru keterampilan
elektronika.
Sejak 1 Maret 1978.
Jadi calon guru PNS.
Di SMP Negeri 1
Sidoarjo.
Sebagai calon guru
PNS.
Golongan ruang II/a.
Dengan pangkat Pengatur
Muda.
Nomor Induk Pegawai
130684046.
Saya menerima gaji
Rp16.960,00 per bulan.
Yaitu sebesar 80 persen.
Dari gaji pokok
Rp21.200,00.
Saat itu.
SMP Negeri 1 Sidoarjo.
Punya 2 sekolah filial
(cabang).
Yaitu:
1) SMP Negeri Juanda.
(Sekarang SMP N 1 Sedati).
2) SMP Negeri Candi.
(Sekarang SMP N 1 Candi).
Saya mengajar di 3
sekolah itu.
Diatur sesuai jadwalnya.
Saya guru keterampilan
elektronika.
Tapi diberi tugas
mengajar keterampilan bebas.
Yaitu mengajar olah raga
bola voli.
Di SMP Negeri 1 Candi.
Terkadang terjadi kisah
unik.
Saat guru keterampilan
elektronika.
Mengajar teori dan
praktik.
Bermain olah raga bola
voli.
Mengajar teori.
Bisa dilakukan dalam
kelas.
Tapi praktik.
Harus dalam kondisi
nyata.
Pada suatu pagi.
Saya mengajar praktik
para siswa.
Bermain olah raga bola
voli.
Di lapangan halaman
sekolah.
Para siswa berkumpul di
sekitar lapangan.
Saya sebagai guru.
Memberi contoh ke-1.
Cara melakukan pukulan
servis awal.
Dalam bermain bola voli.
Saya berdiri di sudut
luar pojok.
Lapangan bola voli.
Menghadap ke arah net.
Yang melintang di tengah
lapangan.
Para siswa berdiri di
sekitar lapangan.
Saya berkata,
“Anak-anak coba
perhatikan.
Cara melakukan servis
awal.
Dalam bermain bola
voli.”
Saya memegang bola voli.
Dengan tangan kiri.
Bola saya ayunkan ke
atas.
Dan saya pukul ke tengah
lapangan.
Pakai ayunan tangan
kanan.
“Dung..”
Ternyata bolanya …
tersangkut net.
Semua siswa tertawa.
Saya berkata,
“Anak-anak itu adalah
contoh.
Cara servis yang salah.
Cara servis yang benar.
Bola harus melambung di
atas net.
Dan jatuh di bagian
dalam garis lapangan.”
Saya memberi contoh ke-2.
Saya memegang bola voli.
Dengan tangan kiri.
Bola saya ayunkan ke
atas.
Dan saya pukul ke tengah
lapangan.
Pakai ayunan tangan
kanan.
Dengan sekuat tenaga.
“Der..”
Ternyata bolanya … jatuh
di luar lapangan.
Siswa tertawa tambah
keras.
Termasuk para guru.
Yang melihat dari dalam
kelas.
Ikut menyumbang tertawa.
Saya berkata,
“Anak-anak itu adalah
contoh.
Yang salah lagi.”
Cara servis yang benar.
Bola harus melambung di
atas net.
Dan jatuh di bagian
dalam garis lapangan.
Bukan di luar lapangan.”
Saya memberi contoh ke-3.
Saya memanggil siswa.
Bernama Agus.
Yang pintar bermain
voli.
Karena ikut klub voli.
Di luar sekolah.
Saya minta Agus memberi
contoh.
Cara servis bola voli
yang benar.
Ternyata Agus bisa
melakukan servis.
Bola
voli dengan baik.
Saya berkata,
“Anak-anak.
Ya, itu adalah contoh
yang benar.”
Semua tertawa gembira.
Termasuk guru dalam
kelas.
Ikut tertawa meledak.
Catatan.
Saya memberi contoh.
Cara servis bola voli.
Dengan memegang bola.
Pakai tangan kiri.
Dan bola dipukul .
Dengan tangan kanan.
Karena saya bukan KIDAL.
Pemain kidal.
Dominan pakai anggota
tubuh bagian kiri.
Misalnya:
Pemain sepak bola kidal:
1) Messi dari Argentina.
2) Mo Salah dari Mesir.
KIDAL.
Bisa diartikan KIri DAri
Lahir.
Kebanyakan manusia tak
kidal.
Manusia umumnya dominan.
Pakai tangan kanan dan
kaki kanan.
Bukan kidal.
Kiri dari lahir.
Disebut KIDAL.
Maka kanan dari lahir.
Disebut….
KADAL (MAAF)
Saya sering guyon dengan
siswa.
Misalnya:
Anak diberi nama Agus.
Karena lahir bulan
Agustus.
Agus bisa diartikan agak
gundul sedikit.
Gunawan… gundul namun
menawan.
Pembalap …pemuda
berbadan gelap.
(Mohon maaf… bersambung)
0 comments:
Post a Comment