Thursday, July 20, 2023

19253. NIKMAT DUNIA KESENANGAN MENIPU

 


NIKMAT DUNIA KESENANGAN YANG MENIPU

 Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

Al-Quran surah Al-Hadid (surah ke-57) ayat 20.

 

اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا ۖ وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ ۚ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

 

Ketahui, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia hanya permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanya kesenangan menipu.

 

Manusia suka:

1)        Happiness.

2)        Fun.

3)        Pleasure.

 

Sejak dulu.

Manusia tempatkan:

 

1)        Kesenangan.

2)        Kebahagiaan.

Prioritas utama dalam hidup.

 

Kebahagiaan.

Tujuan utama bagi manusia.

 

Tapi caranya berbeda-beda.

Ada manusia mencari:

 

1)        Kekayaan harta benda.

2)        Hiburan.

 

3)        Pengakuan.

4)        Dan lainnya.

 

Semuanya berujung.

Kejar hidup bahagia.

 

Apakah orang sudah dapat kekayaan.

Jadi bahagia?

 

 Apakah orang dapat hiburan.

Jadi bahagia?

 

Apakah orang dapat pengakuan.

Jadi bahagia?

 

Menurut ayat Al-Qur’an.

Jalan pintas menuju bahagia.

Semua sia-sia.

 

Segala hal.

Yang kita anggap bahagia.

 

Hanya fatamorgana.

Semua menipu.

 

Fase hidup manusia.

 

1)        Anak kecil.

Suka  bermain.

 

2)        Anak agak besar.

Butuh hiburan.

 

3)        Remaja.

Butuh perhiasan dan tampilan.

 

4)        Dewasa awal.

Pamer gengsi, prestasi, pendidikan.

Pekerjaan, bermegah-megahan.

 

5)        Dewasa.

Pamer kekayaan, pasangan , dan anak.

 

Fase anak kecil.

Suka permainan.

Anak kecil suka bermain.

 

Fase umur 6-7 tahun.

Mulai ingin hiburan.

 

Suka dengar cerita.

Tak sekadar permainan.

 

Fase remaja.

Suka penampilan.

Suka perhiasan.

 

Mulai memperindah diri.

Sebelumnya hanya peduli.

Dengan diri sendiri.

 

Remaja butuh pengakuan.

Dari orang lain. 

 

Fase dewasa awal.

Butuh gengsi dan prestise.

 

Ingin merasa superior.

Pamer prestasi yang diraih.

 

Pamer pintar.

Masuk universitas bergengsi.

 

Fase dewasa.

Prioritas kekayaan, pasangan, dan anak.

 

Ayat Al-Quran.

Beri perumpamaan.

 

Segala hal yang kita kejar.

Bagaikan tanaman mengagumkan.

 

Karena dapat hujan sempurna.

Tapi tanaman itu.

 

Jadi kuning dan kering.

Hingga hancur.

 

Tanaman yang kita kejar.

Bagaikan petani .

 

Dia pikir bawa hasil mengagumkan.

Tiba-tiba berubah layu dan hancur. 

 

Hal yang kita pikir.

Bawa bahagia.

 

Sejatinya rapuh.

Dan tidak bernilai.

 

Hal itu dirasakan anak kecil.

Dia minta dibelikan mainan.

 

Mainan itu sangat menggiurkan.

 

Ketika sudah dibeli .

Dan dimainkan.

 

Ternyata dalam sekejap.

Dia merasa bosan.

 

Banyak hiburan, film, music.

Telah ditonton.

 

Kita selalu merasa bosan.

 

Berpikir hilangkan bosan.

Dengan hiburan lain.

 

Tapi tidak capai titik bahagia.

Yang kita peroleh.

 

Hanya ingin dapat.

Lebih dan lebih lagi.

 

Hal itu.

Disebut kesenangan yang menipu.

 

Ayat ini juga beri pernyataan.

Bahwa di akhirat ada:

 

1)        Azab yang keras.

2)        Pengampunan.

3)        Keridaan.

 

Ada 3 hal itu.

Yang kekal di akhirat.

 

Hal itu.

Harus diperhatikan dalam hidup.

 

Yaitu:

1)        Selalu cari pengampunan Allah.

2)        Agar terhindar dari azab-Nya.

3)        Mencapai bahagia sejati di akhirat.

 

Pada saat itu.

Kita tak cari hal lain lagi.

Sebab capai kepuasan tertinggi.

 

Ayat ini.

Tak paksa hindari kesenangan.

Tak melarang untuk bahagia.

 

Justru sebaliknya.

Kita harus kejar.

 

Hal yang bermanfaat.

Bagi hidup kita.

Di dunia dan akhirat.

 

Ayat ini jelaskan.

Bahwa tidak ada.

 

Yang bisa membuat kita.

Merasa puas dan Bahagia.

Di dunia ini.

 

Jangan kejar kesenangan dunia.

Yang semu.

 

Tapi fokus kejar.

Yang lebih berharga.

 

Dan bernilai.

Di akhirat.

 

Bahwa orang focus.

Kejar kesenangan dunia.

 

Jadi pribadi cemas.

Tak stabil secara emosi.

Mudah depresi.

 

Kesenangan dunia.

Bentuk kepuasan dangkal.

Dan cepat hilang.

 

Dunia kesenangan menipu.

Bahagia sejati.

Hanya ada di akhirat.

 

(Sumber Nouman Ali Khan)

0 comments:

Post a Comment