ALQURAN MELARANG GIBAH
BAHAS AIB ORANG LAIN
Oleh: Drs. HM. Yusron
Hadi, M.M
Fitnah.
Yaitu perkataan bohong.
Tak berdasar kebenaran.
Disebarkan untuk menjelekkan.
Hoaks adalah berita
bohong.
Gibah.
Yaitu membahas keburukan
orang lain.
Atau bergunjing.
Gibah.
Sesuai kenyataan sebenarnya.
Fitnah.
Tak sesuai kondisi
sebenarnya.
Al-Quran melarang fitnah
dan gibah.
Orang menuduh dan fitnah orang lain.
Dengan sesuatu yang tak dilakukannya.
Termasuk zalim.
Cara hadapi fitnah.
1)
Cek benar atau salah
berita fitnah.
2)
Memperbaiki penyebab
sikap dan perilaku yang memunculkan fitnah.
3)
Mengingat aib dan
kesalahan yang kita lakukan, agar tak berulang.
4)
Mengevaluasi kesalahan
yang kita kerjakan, agar tak terulang.
5)
Sabar dan ikhlas
menerima fitnah.
6)
Fitnah bisa mengurangi
dosa dan kesalahan.
7)
Fitnah bisa menambah
pahala.
8)
Fitnah bisa meningkatkan
derajat.
9)
Salat istiharah mohon
petunjuk kepada Allah cara mengatasinya.
10)
Menganggap sebagai
teguran Allah untuk bertobat.
11)
Mendoakan pembuat fitnah
agar dapat petunjuk Allah.
12)
Cek dan kita pelajari.
Mungkin tuduhan itu
benar.
13)
Jika kita salah, jangan gengsi
mengakui salah dan ikut kebenaran.
14)
Meskipun, cara orang lain
kasar.
Atau punya tujuan tak
baik.
15)
Memperbaiki ucapan atau
tindakan kita.
16)
Misalnya.
Bendahara masjid dituduh
mencuri uang.
Karena tak transparan.
Maka dibuat laporan rapi
dan jelas.
Jika dituduh
"nakal" karena bergaul dengan orang "nakal".
Maka pilih sahabat.
Ingatlah aib dan dosa
kita.
Al-Quran surah An-Nur (surah
ke-24) ayat 11.
إِنَّ الَّذِينَ جَاءُوا بِالْإِفْكِ عُصْبَةٌ مِنْكُمْ ۚ لَا تَحْسَبُوهُ شَرًّا
لَكُمْ ۖ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۚ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ مَا اكْتَسَبَ مِنَ
الْإِثْمِ ۚ وَالَّذِي تَوَلَّىٰ كِبْرَهُ مِنْهُمْ لَهُ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Sesungguhnya orang
membawa berita bohong dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita
bohong itu buruk bagimu bahkan ia baik bagimu. Tiap orang dapat balasan dosa
yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka mengambil bagian terbesar dalam berita
bohong baginya azab yang besar.
Al-Quran surah Al-Hujurat
(surah ke-49) ayat 11- 12.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ
يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ
خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا
بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ
يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Hai orang-orang beriman, janganlah sekumpulan pria menghina
kumpulan lain, boleh jadi yang dihina lebih baik daripada mereka. Dan jangan pula sekumpulan wanita menghina kumpulan lain, boleh jadi yang dihina
lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil
dengan gelar ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk
sesudah beriman dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka orang zalim.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا
تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ
يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ
تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Hai orang-orang beriman, jauhih kebanyakan prasangka,
karena sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari keburukan orang dan
janganlah bergunjing satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka makan
daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha
Penyayang.
(Sumber Al-Quran)
0 comments:
Post a Comment