MEMAHAMI PROSES ADANYA NABI ADAM
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang “Proses adanya Nabi Adam menurut Al-Quran? Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
Al-Quran tidak menguraikan secara terperinci proses kejadian Nabi Adam, yang oleh mayoritas ulama disebut sebagai manusia pertama, tetapi Al-Quran menyatakan bahwa bahan awal manusia adalah tanah, dan bahan tersebut disempurnakan, setelah proses penyempurnaannya selesai, lalu ditiupkan kepadanya roh Allah.
Al-Quran surah Al-Hijr, surah ke-15 ayat 28-29.
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي خَالِقٌ بَشَرًا مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ
فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan) Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud”.
Al-Quran surah Shad, surah ke-38 ayat 71-72.
إِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي خَالِقٌ بَشَرًا مِنْ طِينٍ فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ
“(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah”. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan) Ku, maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya”.
Al-Quran tidak menyinggung cara penyempurnaannya, sehingga banyak cendekiawan Islam, jauh sebelum Darwin melakukan penyelidikan dan analisis sehingga berkesimpulan bahwa manusia diciptakan melalui fase atau evolusi tertentu, dan bahwa terdapat tingkat tertentu menyangkut ciptaan Allah.
Meskipun kesimpulan para ulama tersebut tidak sepenuhnya sama dengan rincian “Teori Evolusi” yang dirumuskan oleh Darwin, tetapi beberapa ulama berpendapat bahwa seandainya “Teori Darwin” tentang proses penciptaan manusia dapat dibuktikan kebenarannya, sehingga menjadi “Kebenaran Ilmiah”, maka tidak ada alasan dari Al-Quran untuk menolaknya.
Al-Quran hanya menguraikan tentang proses pertama, pertengahan, dan akhir, sedangkan yang terjadi antara proses pertama dan pertengahan, serta antara pertengahan dan akhir, tidak dijelaskan oleh Al-Quran.
Al-Quran banyak berbicara tentang potensi manusia dengan sifat-sifatnya, misalnya ditemukan banyak ayat Al-Quran yang memuji dan memuliakan manusia, seperti pernyataan tentang terciptanya manusia dalam bentuk dan keadaan yang sebaik-baiknya.
Al-Quran surah At-Tin, surah ke-95 ayat 4.
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.
Al-Quran surah Al-Isra, surah ke-17 ayat 70.
۞ وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”.
Al-Quran surah Ibrahim, surah ke-14 ayat 34 menyatakan manusia sangat zalim dan mengingkari nikmat Allah.
وَآتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
“Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)”.
Al-Quran surah Al-Kahf, surah ke-18 ayat 54, menyatakan manusia banyak membantah.
وَلَقَدْ صَرَّفْنَا فِي هَٰذَا الْقُرْآنِ لِلنَّاسِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍ ۚ وَكَانَ الْإِنْسَانُ أَكْثَرَ شَيْءٍ جَدَلًا
“Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Qur'an ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah”.
Al-Quran surah Al-Ma'arij, surah ke-70 ayat 19 menyatakan manusia bersifat keluh kesah dan kikir.
۞ إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا
“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir”.
Al-Quran menjelaskan bahwa manusia mempunyai potensi untuk menempati posisi yang tertinggi, sehingga menjadi makhluk yang terpuji, tetapi juga memiliki potensi untuk menjadi makhluk terendah sehingga tercela dan hina.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment