Thursday, October 12, 2017

356. POTENSI

MEMAHAMI POTENSI MANUSIA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.



       Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang “Potensi manusia menurut Al-Quran? Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
      Kata “potensi” (menurut KBBI V) bisa diartikan “kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan”, “kekuatan”, “kesanggupan”,  dan ”daya”.
      Al-Quran surah Al-Baqarah, surah ke-2 ayat 30.

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
      “Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata, “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?” Tuhan berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.
      Al-Quran surah Al-Baqarah, surah ke-2 ayat 31.

وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
  
  “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman, “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!”
      Al-Quran surah Al-Baqarah, surah ke-2 ayat 32.

قَالُوا سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ

      “Mereka menjawab, “Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkau Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”.
      Al-Quran surah Al-Baqarah, surah ke-2 ayat 33.

قَالَ يَا آدَمُ أَنْبِئْهُمْ بِأَسْمَائِهِمْ ۖ فَلَمَّا أَنْبَأَهُمْ بِأَسْمَائِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُلْ لَكُمْ إِنِّي أَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا كُنْتُمْ تَكْتُمُونَ

      “Allah berfirman, “Hai Adam, beritahukan kepada mereka nama-nama benda ini”. Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman,”Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?”
      Al-Quran surah Al-Baqarah, surah ke-2 ayat 35.

وَقُلْنَا يَا آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا وَلَا تَقْرَبَا هَٰذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ

      “Dan Kami berfirman, “Hai Adam diamilah olehmu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim”.
      Al-Quran surah Al-Baqarah, surah ke-2 ayat 36.

فَأَزَلَّهُمَا الشَّيْطَانُ عَنْهَا فَأَخْرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا فِيهِ ۖ وَقُلْنَا اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۖ وَلَكُمْ فِي الْأَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَىٰ حِينٍ

      “Lalu keduanya digelincirkan oleh setan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman, “Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan”.
      Al-Quran surah Al-Baqarah, surah ke-2 ayat 37.

فَتَلَقَّىٰ آدَمُ مِنْ رَبِّهِ كَلِمَاتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

      “Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang”.
      Al-Quran menjelaskan bahwa Allah telah merencanakan agar manusia memikul  tanggung jawab kekhalifahan di bumi, maka manusia dibekali bahan dari tanah, yaitu jasmaninya, serta  Roh  dari Allah, yaitu akal  dan  rohani.
      Manusia mempunyai potensi untuk mengetahui nama dan fungsi benda-benda alam semesta, sehingga dapat disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk yang   berkemampuan untuk menyusun konsep-konsep, mencipta, mengembangkan, dan  mengemukakan  gagasan, serta melaksanakannya. 
       Potensi manusia tentang ilmu pengetahuan ini adalah bukti yang membungkam para malaikat, yang merasa lebih layak untuk dijadikan khalifah di bumi, dan karenanya para malaikat bersedia sujud kepada Nabi Adam. 
       Nabi Adam berpengalaman hidup di surga, lengkap dengan keindahan, kecukupan, dan kenikmatannya, serta rayuan Iblis dan akibat buruknya, sehingga pengalaman di surga adalah arah yang harus dituju oleh manusia dalam membangun dunia, yaitu kecukupan  sandang, pangan, dan papan atau tempat tinggal, serta terpenuhinya rasa aman dan tenteram, sekaligus arah terakhir bagi kehidupan manusia di akhirat kelak.
      Al-Quran surah Thaha, surah ke-20 ayat 116-117.

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ فَقُلْنَا يَا آدَمُ إِنَّ هَٰذَا عَدُوٌّ لَكَ وَلِزَوْجِكَ فَلَا يُخْرِجَنَّكُمَا مِنَ الْجَنَّةِ فَتَشْقَىٰ

      “Dan (ingatlah) ketika Kami berkata kepada malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam”, maka mereka sujud kecuali iblis. Dia membangkang, maka Kami berkata, “Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali janganlah sampai dia mengeluarkanmu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka”.
      Al-Quran surah Thaha, surah ke-20 ayat 118-119.

إِنَّ لَكَ أَلَّا تَجُوعَ فِيهَا وَلَا تَعْرَىٰ  وَأَنَّكَ لَا تَظْمَأُ فِيهَا وَلَا تَضْحَىٰ

      “Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang. dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya”.
      Al-Quran menjelaskan bahwa godaan Iblis di surga, dengan akibat  yang  sangat  fatal, adalah pengalaman yang sangat berharga dalam menghadapi rayuan Iblis di dunia, sekaligus peringatan bahwa manusia yang sudah berada di surga bisa tergoda rayuan Iblis, apalagi manusia yang masih berada di dunia.

Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online.

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment