Monday, October 16, 2017

371. QURAIZHAH

PERANG QURAIZHAH
(NABI MENGHUKUM PENGKHIANAT)
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

      Manfaat mempelajari “Sirah Nabawi” atau riwayat hidup Nabi adalah bisa memahami pribadi Nabi Muhammad, dalam segala sisi kehidupan, mengenal fisik dan perilaku Nabi, serta sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari, hidup berkeluarga dan bermasyarakat, dalam menyebarkan agama Islam, serta dalam menghadapi peperangan dan menyelesaikan permasalahan. 
      Mengetahui para sahabat Nabi, yaitu orang-orang yang pernah melihat Nabi, berinteraksi dengan Nabi, membela dan melindungi Nabi, serta meninggal tetap memeluk agama Islam.
      Mengetahui “asbabunnuzul” atau penyebab turunnya Alquran, yaitu peristiwa, perkataan, atau perbuatan yang terjadi pada masa tertentu, yang melatarbelakangi atau menjadi penyebab turunnya ayat Al-Quran.
      Mengetahui “asbabulwurud” atau penyebab munculnya hadis, yaitu perkataan, perbuatan, atau ketetapan Nabi Muhammad, yang diriwiyatkan atau diceritakan oleh para sahabat untuk menjelaskan dan menetapkan hukum.
      Mengenal orang kafir, yaitu orang tidak percaya kepada Allah dan rasul-Nya, serta orang Mukmin, yaitu orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, dan setiap orang mukmin harus mempercayai semua rasul Allah, sehingga jika ada orang Islam yang tidak meyakini abi Isa, anak Maryam, sebagai rasul Allah, maka dia kafir, serta siapa pun yang tidak meyakini Nabi Muhammad sebagai utusan Allah, maka dia kafir.
      Mengenal orang munafik, yaitu orang yang bermuka dua yang bepura-pura beriman kepada Islam, tetapi, sebenarnya dalam hatinya tidak beriman.
       Sejarah masuknya orang Yahudi di Madinah, ketika Kaisar Romawi mengusir kaum Yahudi, maka mereka menuju  Madinah, karena menurut Taurat, kitab yang mereka percayai, akan datang seorang rasul di daerah perkebunan kurma.
      Kaum Yahudi merasa lebih cerdas dari penduduk Arab asli, sehingga mereka menguasai ekonomi, dan kelompok Yahudi di Madinah terdiri atas tiga bani utama, yaitu Bani Nadhir, Bani Qaynuqa, dan Bani Quraizhah.
     Penduduk asli Madinah terdiri atas dua kabilah bersaudara, yaitu Bani Aus dan Bani Khazraj, dan Bani Khazraj bersahabat dengan suku Qaynuqa, serta Bani Aus berteman dengan suku Quraizhah, tetapi kaum Yahudi sering mengadu domba antara Bani Aus dengan Bani Khazraj.
      Kaum Yahudi selalu menyampaikan kepada Bani Aus dan Bani Khazraj, bahwa akan datang rasul  baru di Madinah, dan mereka akan mengakui rasul baru, serta menjadi pengikut rasul baru, dan akan berperang melawan suku Aus dan suku Khazraj.
      Ketika rasul yang ditunggu benar-benar dating, ternyata kaum Yahudi mengingkarinya dan tidak mengakuinya, tidak seperti yang digembar-gemborkan dahulu.  “Mengapa kaum Yahudi menolak Nabi Muhammad?’ Jawabnya, “Karena rasul baru bukan berasal dari bangsa Yahudi.
        Setelah Perang Khandaq selesai, dan pasukan muslim menang, maka 10.000 pasukan kafir kembali ke daerah asal mereka, dan 3.000 tentara muslim kembali ke rumah, serta Nabi mengetahui selama Perang Khandaq kaum Yahudi Bani Quraizhah berkhianat, dengan membatalkan perjanjian secara sepihak, yaitu mereka menusuk dari belakang, dan memberontak kepada Nabi.
      Dalam Perang Parit, pasukan muslim menghadapi musuh dari depan dan dari belakang sekaligus, yang dari depan adalah kaum Yahudi Bani Nadhir, Bani Qaynuqa, kaum Quraisy, dan kaum lainnya, sedangkan musuh dari belakang adalah kaum Yahudi Bani Quraizhah yang menyerang dari dalam kota Madinah.  Peristiwa itu sangat menyakitkan, maka Nabi ingin memberikan “pelajaran” yaitu hukuman yang setimpat buat para pengkhianat, maka terjadi Perang Quraizhah.
      Syaikh Shafiyyurahman, penulis buku “Sirah Nabawi” menjelaskan kisahnya, bahwa    pengkhianatan kaum Yahudi Bani Quraizhah sangat menyakitkan, karena kaum muslim dalam kondisi kritis dan sangat gawat menghadapi 10.000 pasukan kafir.
      Dalam Perang Parit, 3.000 tentara muslim dikepung oleh 10.000 pasukan kafir selama lebih dari sebulan, sedangkan jumlah tentara musuh lebih banyak dibandingkan dengan seluruh penduduk Madinah.
      Ketika pasukan kafir menyerbu dari depan, ternyata pasukan Yahudi Bani Quraizhah, yang masih terikat perjanjian untuk saling melindungi dengan umat Islam membatalkan kesepakatan sepihak, yaitu sekitar 700 tentara Bani Quraizhah memberontak dari belakang. Sungguh, sangat menyakitkan, karena Madinah bisa hancur lebur, dan umat Islam bisa musnah dari muka bumi. Alhamdulillah, umat Islam selamat, para wanita dan anak-anak selamat dan Madinah aman.
      Perang Khandaq selesai, Nabi pulang kembali ke rumah, melepaskan baju perang, dan meletakkan senjata. Ketika Nabi mandi di rumah Ummu Salamah, istri Nabi, tiba-tiba Malaikat  Jibril muncul, “Wahai Rasul, apakah engkau telah mengembalikan senjata ke tempatnya?" Nabi menjawab, "Benar!"  Jibril melanjutkan, “Kami, para malaikat belum meletakkan senjata, kami disuruh pergi lebih dahulu untuk menimbulkan kegoncangan ke dalam hati mereka”. Nabi bertanya, “Pergi ke mana?” “Ke Bani Quraizhah”, jawab malaikat Jibril, dan Nabi disarankan segera berangkat menuju tempat Bani Quraizhah.
      Salat Zuhur selesai, dan pasukan muslim tidak sempat istirahat,setelah dikepung pasukan gabungan selama lebih dari sebulan, maka Nabi menugaskan 3.000 tentara  muslim berangkat dengan membawa senjata lengkap untuk mengepung Bani Quraizhah. Nabi bersabda, “Semua pasukan berangkat, sekarang! Jangan melaksanakan salat Asar sebelum sampai di benteng Quraizhah.”
      Nabi ikut berangkat, dan pimpinan kota Madinah diserahkan kepada Ibnu Ummi Maktum, seorang sahabat Muhajirin yang buta matanya, dan bendera perang dipegang oleh Ali bin Abi Thalib.
      Pengepungan berlangsung 25 hari, akhirnya Bani Quraizhah menyerah, dan mereka minta berunding, lalu Nabi menyetujui dan disepakati  bahwa Saad bin Muadz, kepala suku Bani Aus, dari kaum Ansar sebagai hakim, yang memutuskan hukuman, karena sejak lama Bani Aus dari kaum Ansar bersahabat dengan kelompok Yahudi Bani Quraizhah.
        Bani Quraizhah mengharapkan Saad bin Muadz mengambil keputusan yang menguntungkan mereka, sebagaimana Abdullah bin Ubay, kepala suku Kazraj dari kaum Ansar dahulu yang telah membela Bani Qaynuqa, ketika mereka berkhianat, mereka hanya diusir dari Madinah. 
      Setelah Bani Qaynuqa diusir dari Madinah, mereka malah menggerakkan pasukan gabungan untuk mengepung Madinah dengan membawa 10.000 tentara koalisi, maka terjadi Perang Khandaq, sedangkan Abdullah bin Ubay, kepala suku Kazraj dari kaum Ansar adalah seorang tokoh munafik.
      Saad bin Muadz dijemput di Madinah, karena dia luka parah menjadi korban dalam Perang Khandaq, lalu  dinaikkan ke atas kendaraan dan dibawa ke Bani Quraizhah.
      Beberapa orang Bani Quraizhah berbisik kepada Saad bin Muadz agar bersikap lunak kepada kaum Quraizhah, karena mereka telah berteman sejak zaman dahulu.
      Saad bin Muadz tiba, lalu Nabi bersabda, “Berdirilah kalian semua, hormati pemimpin kalian”, maka semua orang berdiri menghormatinya untuk meneguhkan wibawanya sebagai hakim, agar keputusannya diterima dengan penuh kepatuhan.
      Nabi bersabda,”Wahai Saad bin Muadz, semua orang akan tunduk kepada keputusanmu, maka jatuhkan hukuman sesuai yang kamu sukai”.
       Saad bin Muadz memutuskan, “Semua tentara yang terlibat pemberontakan  akan dihukum mati, sedangkan para wanita dan anak-anak menjadi tawanan, serta semua harta kekayaan dirampas dan menjadi harta rampasan perang.” Nabi bersabda, “Engkau memutuskan hukuman sesuai dengan kehendak Allah.“
      Kemudian semua tentara pemberontak diikat tangannya, dibawa ke Madinah dan dihukum mati, serta seorang wanita dihukum mati, karena membunuh seorang tentara muslim, sewaktu pengepungan benteng Quraizhah, dia menjatuhkan bongkahan besi besar sehingga menewaskan seorang pasukan muslim. 
Daftar Pustaka
1. Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online.

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment