Tuesday, October 17, 2017

373. RENANG

AJARI ANAKMU BERENANG,
MEMANAH, DAN MENUNGGANG KUDA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

      “Olahraga” menurut KBBI V adalah gerak badan untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh (seperti sepak bola, berenang, dan lempar lembing). Nabi bersabda,”Ajarilah anakmu dengan keterampilan berenang, memanah, dan menunggang kuda.”
      “Berenang” adalah menggerakkan badan melintas (mengapung, menyelam) di air dengan mengunakan kaki, tangan, sirip, ekor, dan sebagainya, serta “anak panah” adalah  senjata berupa tongkat kecil runcing, panjang, berbulu pada pangkalnya dan tajam pada ujungnya, yang dilepaskan dengan busur.
      Yang dimaksud “memanah” adalah melepaskan anak panah kepada sasaran yang dituju, dan “menunggang kuda” adalah menaiki atau mengendarai kuda dengan duduk di atas kuda, dengan kaki mengangkangi punggung kuda.
      Tentu saja, bukan hanya ketiga olahraga tersebut yang dianjurkan untuk umat Islam, karena dalam riwayat yang lain, Nabi bertanding dalam olahraga berlari dengan Aisyah, istri Nabi.
      Nabi pernah bergulat dengan seorang jagoan Mekah, ketika Nabi ditantang oleh seorang pegulat yang bersedia masuk Islam apabila dikalahkan, dan Nabi berhasil mengalahkan jagoan gulat tersebut.
     Mengapa Nabi berolahraga, dan menganjurkannya? Jawabnya, “Jelas untuk menjaga kesehatan jasmani”. Tetapi juga  harus menjaga kesehatan rohani, karena Al-Quran mengecam orang yang sehat jasmaninya saja, tetapi jiwanya kosong bagaikan “Kayu yang bersandar”.
      Al-Quran Al-Munafiqun, surah ke-63 ayat 4. 

۞ وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ أَجْسَامُهُمْ ۖ وَإِنْ يَقُولُوا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ ۖ كَأَنَّهُمْ خُشُبٌ مُسَنَّدَةٌ ۖ يَحْسَبُونَ كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْ ۚ هُمُ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْ ۚ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ ۖ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ

      “Apabila kamu melihat mereka, tubuh-mereka menjadikan kamu kagum, dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka, mereka seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa setiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah terhadap mereka. Semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?”
   Nabi mengingatkan bahwa orang yang kuat bukanlah orang yang memiliki kekuatan fisik, tetapi orang yang mampu mengendalikan diri, karena Al-Quran memerintahkan para manusia untuk melakukan persiapan menghadapi musuh.
      Al-Quran surah, surah ke-8 ayat 60.

وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ

    “Siapkan untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang, yang dengan persiapan itu kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya, sedangkan Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).”
      Nabi menjelaskan yang dimaksudkan dengan “kekuatan” adalah “memanah”, karena keterampilan “memanah” atau “membidik sasaran” adalah salah satu sarana untuk membela agama dan negara.
     Manfaat berolahraga adalah untuk meraih kesehatan dan mencapai prestasi, serta  belajar bersikap “sportif” dalam kejiwaan, termasuk bernilai spiritual keagamaan. Oleh karena itu, sebaiknya setiap orang tua berusaha memberikan bekal terbaik kepada semua anaknya dengan berbagai macam ilmu keterampilan dan teknologi.
    Karena anak-anak kita akan menghadapi masa depan yang berbeda dengan zaman orang tuanya, dan tantangan yang dihadapi anak kita di masa mendatang pasti lebih berat dan lebih kompleks.
    Dengan memberi bekal aneka ilmu keterampilan dan teknologi kepada anak-anak kita, maka anak-anak kita akan siap hidup di mana saja dan kapan saja, sesuai dengan perkembangan zaman. 
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online.

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment