Thursday, November 16, 2017

487. TANGIS

NABI MUHAMMAD MENANGIS MENERIMA WAHYU SAINS
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

      Sungguh mengherankan pada malam itu Nabi Muhammad menangis hebat, padahal  Nabi tidak pernah menangis sehebat itu, ketika beliau kehilangan orang yang sangat dicintainya, atau ketika Nabi mengalami tekanan berat dari kaum kafir yang menentangnya.
      Nabi menangis hampir semalaman terjadi sesaat setelah Nabi menerima wahyu Allah surah Ali Imran, surah ke-3 ayat 190 dan 191.

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

      “Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi. Silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda bagi orang yang berakal. Yaitu orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau berbaring. Mereka memikirkan penciptaan langit dan bumi. Seraya berkata, “Ya Tuhan kami, Engkau tidak menciptakan semua ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau. Lindungi kami dari azab neraka.”
      Mengapa Nabi menangis semalaman? Agus Mustofa, penulis buku “Pusaran Energi Kakbah” menceritakan kisahnya.
     Bilal mengumandangkan azan Subuh, biasanya sebelum azan Subuh selesai, Nabi  sudah berada di dalam Masjid Nabawi untuk memimpin salat Subuh berjamaah dengan para sahabat.
     Namun, saat itu tidak seperti biasanya, ternyata Nabi belum hadir meskipun Bilal sudah menyelesaikan azan, lalu Bilal dan para sahabat menunggu beberapa saat, tetapi, Nabi belum juga masuk ke dalam Masjid Nabawi.
     Akhirnya, karena khawatir terjadi sesuatu, maka Bilal menjemput Nabi dengan mendatangi rumah Nabi yang terletak bersebelahan dengan Masjid Nabawi.
     Bilal mengetuk bilik rumah Nabi sambil mengucapkan salam, tetapi tidak ada jawaban dari dalam bilik, beberapa saat kemudian Nabi muncul sambil menjawab salam, Bilal melihat airmata masih berlinangan di pipi Nabi.
     Karena khawatir kondisi Nabi, maka Bilal bertanya, “Wahai Nabi, apakah yang sedang terjadi?” Nabi menjawab, “ Bilal, saya tadi malam telah menerima wahyu Allah.” Lalu Nabi membacakan surah Ali Imran, surah ke-3 ayat 190 dan 191 di atas.
     Bilal heran dan tidak memahami, “Mengapa Nabi menangis ketika menerima wahyu Allah, padahal wahyu itu tidak bernada menegur dan tidak memerintahkan untuk menjalankan kewajiban tertentu?”
     Mari kita mencoba memahami, mengapa Nabi Muhammad menangis ketika menerima wahyu sains tersebut.
     Beberapa kata kunci, yaitu penciptaan langit dan bumi, pergantian siang dan malam hari, tanda-tanda kebesaran Allah, selalu berpikir tentang Allah, tidak ada yang sia-sia,  Maha Suci Allah, dan hindarkan dari azab neraka.
     Sekarang ini, lebih dari 7 milyar manusia hidup di sebuah planet yang bernama bumi dan bumi yang kita tumpangi berputar pada dirinya sendiri dengan kecepatan sekitar 1.700 km per jam, artinya dalam 1 jam menempuh jarak 1.700 km.
     Mengapa manusia tidak merasakan ikut berputar? Karena semua manusia ikut berputar dalam sebuah kendaraan bumi yang bergaris tengah sekitar 12.000 km, selain itu, bumi juga mengelilingi matahari pada jarak sekitar 150 juta km.
      Bumi mengelilingi matahari dengan kecepatan sekitar 107.000 km per jam, artinya, bumi kita ini berputar pada dirinya sendiri dan melesat di angkasa mengelilingi matahari, yang kita lihat setiap hari ini berdiameter sekitar 200 kali bumi.
      Apakah yang menyebabkan bumi berputar pada dirinya sendiri sekaligus mengelilingi matahari? Ternyata, ada gaya tarik yang sangat hebat yang seolah-olah terikat pada sebuah “tali” yang tidak kelihatan.
      Al-Quran surah Lukman, surah ke-31 ayat 10.

خَلَقَ السَّمَاوَاتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ۖ وَأَلْقَىٰ فِي الْأَرْضِ رَوَاسِيَ أَنْ تَمِيدَ بِكُمْ وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ ۚ وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَنْبَتْنَا فِيهَا مِنْ كُلِّ زَوْجٍ كَرِيمٍ

     “Dia menciptakan langit tanpa tiang sebagaimana kamu melihatnya. Dia meletakkan gunung-gunung di permukaan bumi. Agar bumi tidak menggoyangkan kamu. Mengembangbiakkan segala macam makhluk bergerak bernyawa di bumi. Kami turunkan air hujan dari langit. Kami tumbuhkan segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.”
     Mari kita pikirkan, matahari yang muncul setiap hari atau matahari yang kita lihat sekarang ini bukanlah matahari sekarang! Tetapi, matahari 8 menit yang lalu, karena jarak dari matahari ke bumi 150 juta km ditempuh cahaya dalam waktu 8 menit.
     Kecepatan cahaya 300.000 km per detik, artinya, dalam satu detik menempuh jarak 300.000 km, dan sinar matahari memerlukan waktu 8 menit dari matahari untuk mencapai bumi.
      Begitu juga bintang-bintang yang lain, ketka kita melihat bintang berjarak 10 tahun cahaya, maka bintang itu, bukan bintang yang sekarang, tetapi, bintang 10 tahun lalu, dan sinar yang kita lihat telah menempuh perjalanan sejauh 10 tahun cahaya dari bintang menuju bumi.
     Pada malam hari yang jernih kita mengamati langit, dan kita memandang bintang kemintang di angkasa, maka pada saat itu, kita melihat langit sekarang dan melihat langit yang lain.
     Sungguh aneh, pada saat bersamaan, kita melihat langit sekarang dan langit 10 tahun lalu, menyaksikan langit 100 ribu tahun lalu, dan langit 100 miliar tahun lalu, Maha Suci Allah, sehingga kita merasa aneh dan bingung dengan diri kita sendiri.
     Menurut pendapat para ahli, terdapat bintang yang besarnya ribuan kali matahari, dan galaksi adalah kumpulan setiap 100 milyar bintang, serta superklaster adalah himpunan setiap 100 milyar galaksi, dan begitu seterusnya.
      Alam semesta ini belum diketahui batasnya, sampai sekarang, dan bumi yang kita tempati sekarang ini, bagaikan sebutir debu di lautan padang pasir.
     Bumi kita yang kita huni ini bagaikan setitik debu di padang pasir semesta, dan manusia yang berjumlah lebih dari 7 milyar hidup di atas bumi, manusia hidup “menempel” di atas “kulit” bumi dengan segala kegiatan, keangkuhan, dan kesombongannya, Maha Besar Allah, sungguh sangat kecil manusia, sangat luar biasa hebat Allah Yang Maha Kuasa.
     Kita mulai memahami mengapa Nabi Muhammad menangis ketika diingatkan oleh Allah tentang penciptaan langit dan bumi.
      Al-Quran surah Al-Qasas, surah ke-28 ayat 71-72.

قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ جَعَلَ اللَّهُ عَلَيْكُمُ اللَّيْلَ سَرْمَدًا إِلَىٰ يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَنْ إِلَٰهٌ غَيْرُ اللَّهِ يَأْتِيكُمْ بِضِيَاءٍ ۖ أَفَلَا تَسْمَعُونَ
قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ جَعَلَ اللَّهُ عَلَيْكُمُ النَّهَارَ سَرْمَدًا إِلَىٰ يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَنْ إِلَٰهٌ غَيْرُ اللَّهِ يَأْتِيكُمْ بِلَيْلٍ تَسْكُنُونَ فِيهِ ۖ أَفَلَا تُبْصِرُونَ

       “Katakan (Muhammad), bagaimana pendapatmu. Apabila Allah menjadikan untukmu malam terus menerus sampai hari kiamat. Siapakah tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Apakah kamu tidak mendengar?”
     “Katakan (Muhammad), bagaimana pendapatmu. Kalau Allah menjadikan untukmu siang terus menerus sampai hari kiamat. Siapakah tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu sebagai waktu beristirahat? Apakah kamu tidak memperhatikan?"
     Pada pagi hari di wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan wilayah sekitarnya, temperatur udara di bawah 30 derajat Celsius, dan pada pukul 12 siang suhu udara sekitar 33 derajat Celcius, sedangkan pada siang hari yang sangat terik, temperatur udara permukaan aspal jalan raya bisa mencapai 50 derajat Celsius.
     Ketika air disiramkan ke aspal, maka air menguap dengan cepat, lalu aspal menjadi kering lagi, apabila matahari tidak bergeser ke barat, tetapi tetap berada di atas kita terus menerus selama sekitar 100 jam, maka semua air di permukaan bumi akan menguap.
     Apabila matahari selalu berada di atas kita selama 100 jam lagi, maka seluruh air di bumi akan habis menguap, dan darah di dalam tubuh manusia akan mendidih, sungguh hebat dan luar biasa, panas sinar matahari terus menerus selama 200 jam, maka seluruh kehidupan di bumi akan musnah, semua makhluk bumi akan mati, dan tidak tersisa satu pun. 
      Bagaimana apabila kejadian sebaliknya yang terjadi? Jika Allah menciptakan malam hari terus menerus, apakah yang akan terjadi?
     Pada siang hari di wilayah Arab Saudi, suhu udara sekitar 50 derajat Celsius, dan pada malam hari suhu turun menjadi 5 derajat Celsius, apabila malam hari berlangsung terus menerus selama 100 jam, maka temperatur bumi mencapai nol derajat Celsius.
     Apabila malam hari berlangsung selama 100 jam lagi, maka semua air di bumi akan membeku, cairan dalam tubuh manusia membeku, dan semua benda cair akan membeku, sehingga semua manusia mati, semua makhluk tidak bernyawa lagi, dan tidak satu pun yang tertinggal.
    Sungguh hebat dan dahsyat terjadinya pergantian siang dan malam hari, tetapi pada umumnya kita menganggapnya biasa saja, dan kita menilai kejadian siang dan malam adalah hal yang lazim, peristiwa yang lumrah, dan tidak istimewa, kemudian kita tidak mensyukurinya,  Ya Allah, ampunilah kami yang bodoh, lemah, tetapi sombong dan congkak ini.
     Al-Quran dalam surah Lukman, surah ke-31 ayat 29.

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَيُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى وَأَنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

      “Tidakkah kamu memperhatikan. Sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam. Dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing beredar sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
     Uraian yang singkat ini, mencoba memahami mengapa Nabi Muhammad menangis, sewaktu memerima wahyu sains tersebut? Apalagi, wahyu ini turun setelah Nabi menjalani Isra Mikraj, yaitu perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil-Haram di Mekah ke Masjidil-Aqsa di Palestina, dan langsung ke Sidratul Muntaha.
    Pada malam hari itu Nabi menerima perintah salat lima waktu, Nabi Muhammad mengalami sendiri perjalanan mengarungi alam semesta, dan Nabi kembali ke rumah malam itu juga, sungguh luar biasa, Maha Hebat Allah.
Daftar Pustaka
1. Mustofa, Agus. Pusaran Energi Kakbah. Penerbit Padma Press. Surabaya 2006.
2. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3. Tafsirq.com online

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment