TULISAN DI BAWAH SABUK KISWAH
(Seri ke-3)
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang tulisan di bawah sabuk kiswah kain penutup Kakbah di Masjidil Haram Mekah?” Berikut ini penjelasannya.
Kiswah penutup Kakbah dibuat dari sutera murni diberi warna hitam dirajut dengan tulisan kaligrafi ayat-ayat Al-Quran terdiri atas 5 potong lembar, yang 4 lembar untuk menutup 4 sisi Kakbah, dan I lembar untuk menutup pintu Kakbah serta sepertiga bagian atas dipasang sabuk kiswah.
Tinggi kiswah 24 meter; berat suteranya 670 kg; lebar bagian Hajar Asad ke Rukun Iraqi 11,67 meter; lebar bagian Hijir Ismail 9,9 meter; lebar bagian Hajar Aswad ke Rukun Yamani 10,18 meter; dan lebar Rukun Yamani ke Rukun Syami 12,04 meter.
Setiap tahun pada 9 Zulhijah kain kiswah penutup Kakbah diganti, sehingga setiap tahun pada 10 Zulhijah Kakbah di Masjidil Haram Mekah dibungkus dengan kain kiswah baru.
Sabuk kiswah berukuran panjang 45 meter dan lebarnya 90 cm yang ditulisi dengan kaligrafi ayat-ayat Al-Quran bercorak tsulusi (salah satu model kaligrafi) yang diberi ornamen benang perak timbul yang disepuh emas.
Sabuk kiswah Kakbah pada tiap sisinya bertulisan 4 kelompok kaligrafi model tsulusi yang indah, karena Kakbah mempunyai 4 sisi maka semuanya berjumlah 16 kelompok berbentuk bulat lonjong.
Di bawah sabuk kiswah pada 4 dinding Kakbah masing-masing terdapat 2 hiasan berbentuk persegi panjang dan 3 berbentuk gantungan lampu, selain di atas pintu Kakbah yang terdapat tulisan “ihda” (persembahan), sehingga semuanya terdapat 7 bentuk persegi panjang dan 12 bentuk gantungan lampu.
Ketiga, tulisan kaligrafi di bawah sabuk kiswah pada dinding Kakbah di antara Hajar Aswad dengan Rukun Yamani di sisi selatan Kakbah.
Ke-1, pada dinding sudut Kakbah di atas Hajar Aswad dipasang hiasan berbentuk persegi bertulisan surah Al-Ikhlas, surah ke-112 ayat 1-4 yang disebut “Al-Shomadiyah”.
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
“Katakan:’Dia Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak mempunyai anak dan tidak pula dilahirkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia’.”
Ke-2, pada sudut dinding di atas Hajar Aswad di bawah hiasan berbentuk persegi terdapat tulisan berbentuk tiga lampu gantung bertulisan “Alhamdulillahi Rabbil Alamin”, “Yahayyu, Ya Qayyum”, dan “Ya Rahman, Ya Rahim”.
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ يَا حَىُّ يَا قَيُّومُ يا رحمن يا رحمن
“Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.” “Yang Maha Hidup, Yang Maha berdiri sendiri tak butuh segala sesuatu”, dan “Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang”.
Ke-3, pada dinding antara Hajar Aswad dengan Rukun Yamani di sisi selatan Kakbah terdapat tiga hiasan tulisan berbentuk lampu gantung bertulisan “Alhamdulillahi Rabbil Alamin”, “Yahayyu, Ya Qayyum”, dan “Ya Rahman, Ya Rahim”.
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ يَا حَىُّ يَا قَيُّومُ يا رحمن يا رحمن
“Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.” “Yang Maha Hidup, Yang Maha berdiri sendiri tak butuh segala sesuatu”, dan “Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang”.
Ke-4, pada dinding antara Hajar Aswad dengan Rukun Yamani di sisi selatan Kakbah terdapat hiasan tulisan Al-Quran surah Al-Haj, surah ke-22 ayat 32.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
ذَٰلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Demikian (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.”
Al-Quran surah Thaha, surah ke-20 ayat 82.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِمَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَىٰ
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertobat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar.”
Ke-5, pada sudut Kakbah di atas Rukun Yamani dipasang hiasan berbentuk persegi bertulisan surah Al-Ikhlas, surah ke-112 ayat 1-4 yang disebut “Al-Shomadiyah”.
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
“Katakanlah:’Dia Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak mempunyai anak dan tidak pula dilahirkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia’.”
Daftar Pustaka
1. Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap). Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2. Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
4. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004
5. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
6. Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment