Thursday, December 13, 2018

1690. SEDEKAH SUNAH


SEDEKAH SUNAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang sedekah sunah yang bukan sedekah wajib seperti zakat atau kafarat menurut agama Islam?” Ustad Sulaiman Rasjid menjelaskannya.
1.    Kata “sedekah” menurut KBBI V dapat diartikan “pemberian sesuatu kepada fakir miskin atau yang berhak menerimanya, di luar kewajiban zakat dan zakat fitrah sesuai dengan kemampuan pemberi”, “derma”, “selamatan”, “kenduri”,atau ”makanan  (bunga-bunga dan sebagainya) yang disajikan kepada orang halus (roh penunggu dan sebagainya)”.
2.    Kata “kafarat” menurut KBBI V dapat diartikan “denda yang harus ditunaikan atau dilaksanakan karena melanggar larangan Allah atau janji”, ”persembahan kepada Allah sebagai tanda mohon pengampunan (karena telah melanggar hukum Allah)”, “tidak percaya kepada Allah dan Rasul Allah”, “keparat”,” atau “kafir”.
3.    Kata “zakat” menurut KBBI V dapat diartikan “jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak”, atau “salah satu rukun Islam mengatur harta yang wajib dikeluarkan kepada mustahik (orang yang berhak)”.
4.    Zakat menurut istilah agama Islam adalah kadar harta tertentu yang diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan beberapa syarat. 
5.    Zakat adalah salah satu rukun Islam yang hukumnya fardu ain (kewajiban perorangan) bagi orang-orang yang telah memenuhi syaratnya.
6.    Selain zakat dan kafarat yang wajib dibayarkan, ajaran Islam juga menganjurkan agar orang Islam yang mampu untuk mengeluarkan sedekah sunah yaitu memberikan nafkah berupa uang atau harta benda pada jalan Allah atau untuk keperluan umum, pahalanya akan berlipat ganda.
7.     Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 261.

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

       Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
8.    Butir dapat diartikan “barang yang kecil-kecil seperti beras, intan”, “kata penggolong bagi barang yang bulat-bulat atau kecil-kecil”, ”salah satu bagian dari keseluruhan”, atau “perincian”.
9.    Bulir dapat diartikan “tangkai beserta buah (bunga) majemuk yang terdapat pada tangkai itu”, “tipe susunan rangku bunga dengan sumbu utama yang tidak bercabang”, atau “tempat melekat bunga yang tidak beratangkai pendek”.
Daftar Pustaka
1.    Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap).  Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.
2.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3.    Tafsirq.com online


Related Posts:

0 comments:

Post a Comment