Oleh: Drs. H. M. YusronHadi, M.M
Beberapa orang
bertanya,”Mohon dijelaskan tentang kejujuran ilmiah menurut Al-Quran?” Profesor
Quraish Shihab menjelaskannya.
1. Dalam Al-Quran
dan hadis Nabi ditemukan banyak petunjuk tentang sikap ilmiah yang harus diperhatikan
oleh para ulama dan cendekiawan Muslim, sehingga menjadi tradisi keilmuan, salah
satunya adalah kejujuran ilmiah.
2. Kejujuran ilmiah
akan melahirkan pernyataan “Allahu a'lam” (Allah yang lebih mengetahui) setiap selesai
merampungkan suatu karya ilmiah.
3. Orang yang jujur
akan menjawab,”Saya tidak tahu.” Ketika menerima pertanyaan yang tidak diketahui jawabannya atau
tidak memberikan jawaban, apabila di antara para hadirin terdapat orang yang
lebih berilmu.
4. Seseorang yang
menerima suatu pertanyaan yang tidak diketahui jawabannya, mempunyai tiga pilihan.
1) Ke-1: Menjawab
dengan membohongi dirinya sendiri dan menipu penanya.
2) Ke-2: Berusaha
meyakinkan dirinya dan penanya dengan memberikan jawaban yang tidak pasti,
tetapi hanya berdasarkan dugaan saja tanpa ilmu pengetahuan.
3) Ke-3: Bersikap
jujur dengan mengatakan,”Saya tidak tahu”.
5. Dugaan dan perkiraan
tanpa ilmu pengetahuan, menurut Al-Quran tidak bermanfaat terhadap kebenaran.
6. Al-Quran surah
An-Najam (surah ke-53) ayat 28.
وَمَا لَهُمْ
بِهِ مِنْ عِلْمٍ ۖ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ ۖ وَإِنَّ الظَّنَّ لَا يُغْنِي
مِنَ الْحَقِّ شَيْئًا
Dan mereka tidak
mempunyai sesuatu pengetahuan pun tentang itu. Mereka tidak lain hanyalah
mengikuti persangkaan sedang sesungguhnya persangkaan itu tiada berfaedah
sedikit pun terhadap kebenaran.
7. Jawaban yang jujur
dengan mengatakan,”Saya tidak tahu”, diberikan oleh Nabi Muhammad setiap beliau
menerima suatu pertanyaan yang tidak diketahui jawabannya.
8. Nabi Muhammad bersabda,”Bukti
pengetahuan seseorang adalah dengan memberikan jawaban: “Saya tidak tahu.”
9. Sikap kejujuran
ilmiah telah tertanam di kalangan ilmuwan Muslim pada zaman lampau.
10. Dari 40 pertanyaan yang pernah diajukan kepada
Imam Malik, yang 36 soal dijawab dengan: “Saya tidak tahu”.
11. Dalam banyak karya
ilmiah lama, ditemukan pesan kepada para pembacanya,”Saudara pembaca, saya perkenankan
meriwayatkan dan menyalin isi karya ini dengan syarat ketelitian serta menyatakan
bahwa saya tidak tahu dalam hal-hal yang pembaca tidak mengetahuinya.”
DaftarPustaka
1.
Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan.
Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai
Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.
Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment