Sunday, July 7, 2019

2573. PENYAKIT MENTAL



PENYAKIT MENTAL
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang penyakit mental menurut ajaran Islam?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1.    Mental (dalam KBBI V) adalah yang bersangkutan dengan batin dan watak manusia bukan bersifat badan atau tenaga.
2.    Nabi Muhammad mengisyaratkan bahwa ada keluhan fisik yang terjadi karena  gangguan mental.
3.    Seseorang datang mengeluhkan penyakit perut yang diderita oleh saudaranya setelah diberikan obat berkali-kali, tetapi tidak kunjung sembuh.
4.    Nabi Muhammad bersabda,”Bahwa perut saudaramu telah berbohong”.
5.    Al-Quran memang banyak berbicara  tentang  penyakit jiwa.
6.    Orang-orang yang  lemah iman dinilai oleh Al-Quran sebagai orang yang memiliki penyakit dalam dadanya.  
7.    Hadis Nabi memberikan petunjuk bahwa sebagian penyakit kompleks kejiwaan  dapat tercipta pada:
1)    Hubungan  suami dan istri, yaitu saat pertemuan sperma dan ovum.
2)    Saat janin berada dalam perut ibu.
3)    Ketika bayi dalam buaian. 
8.    Ajaran Islam memerintahkan para ibu dan bapak agar menciptakan suasana tenang, dan mengamalkan ajaran agama pada saat bayi berada dalam  kandungan, sebagaimana memerintahkan para orang-tua untuk  memperlakukan anak-anak mereka secara wajar.
9.    Anak kecil sedang digendong ibunya, dan anak itu pipis membasahi pakaian Rasulullah, dengan cepat Ibunya merenggut bayi tersebut dengan kasar.
10. Nabi Muhammad menegur ibunya dengan bersabda,”Jangan hentikan pipisnya, dan jangan renggut dia dengan kasar, karena pakaian ini dapat dibersihkan dengan air, tetapi apa yang dapat menjernihkan hati anak yang engkau renggut dengan kasar?”
11. Para ahli ilmu jiwa berpendapat sebagian penyakit kompleks kejiwaan yang diderita orang dewasa, dapat diketahui penyebab utamanya dalam perlakuan yang diterimanya sebelum dewasa.
12. Dapat disimpulkan bahwa pandangan Islam tentang penyakit mental mencakup banyak hal, yang mungkin tidak dijangkau oleh ilmu kesehatan modern. 
13. Dalam Al-Quran ditemukan 11 kali istilah “fi qulubihim maradh”.
14. Kata “qalb” atau “qulub” bisa dipahami dalam dua makna, yaitu “akal” dan “hati”.
15. Kata  “maradh”  dapat diartikan sebagai “penyakit”.
16. Para ahli bahasa mengartikan “fi qulubihim maradh” sebagai “segala sesuatu yang mengakibatkan manusia melewati batas keseimbangan dan kewajaran yang mengantarkan kepada terganggunya fisik, mental, serta tidak sempurnanya amal seseorang”.
17. Yang dimasudkan “terlampauinya batas kesimbangan” dapat berbentuk gerak ke arah “kelebihan” atau “kekurangan”.
18. Dapat dikatakan Al-Quran memperkenalkan adanya penyakit yang menimpa hati dan akal.
19. Penyakit akal  karena “berlebihan” adalah “kelicikan”.
20. Penyakit hati karena “kekurangan” adalah “ketidaktahuan” dan “kebodohan”.
21. Penyakit “ketidaktahuan” dapat bersifat “tunggal” dan “ganda”.
22. Misalnya, seseorang yang “tidak tahu” dan “tidak menyadari ketidaktahuannya” pada hakikatnya orang itu menderita  “penyakit  akal berganda”.  
23. Penyakit akal berupa “ketidaktahuan” mengantarkan penderitanya kepada sikap “keraguan dan kebimbangan”.  
24. Penyakit kejiwaan beraneka ragam dan bertingkat-tingkat.
25. Penyakit kejiwaan karena “kelebihan”, misalnya:
1)    Sikap angkuh.
2)    Membenci.
3)    Dendam.
4)    Fanatisme.
5)    Loba.
6)    Kikir.
7)    Dan sejenisnya.
26.  Penyakit kejiwaan karena “kekurangan”, misalnya:
1)    Takut.
2)    Cemas.
3)    Pesimis.
4)    Rendah diri.
5)    Dan semacamnya.  
27. Orang-orang yang akan memperoleh keberuntungan di akhirat adalah orang-orang yang terbebas dari penyakit akal dan jiwa (berupa “kelebihan” dan “kekurangan”) tersebut.

28. Al-Quran surah Asy-Syu'ara (surah ke-26) ayat 88-89.

يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَإِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

       Yaitu pada hari harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih dan sehat.
29. Ajaran Islam mendorong manusia agar memiliki kalbu yang sehat dan bebas dari segala macam penyakit.
30. Yaitu dengan cara bertobat dan mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha Kuasa.
31. Hanya dengan mengingat Allah jiwa akan memperoleh ketenangan.

32. Al-Quran surah Al-Ra'd (surah ke-13) ayat 28. 

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

        Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenteram.

Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online.     



Related Posts:

  • 582. KATAKATA YANG DIHAPUS NABI Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang tujuh kata… Read More
  • 581. GANGGUMENGHADAPI GANGGUAN Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang cara menghada… Read More
  • 581. GANGGUMENGHADAPI GANGGUAN Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang cara menghada… Read More
  • 581. GANGGUMENGHADAPI GANGGUAN Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang cara menghada… Read More
  • 581. GANGGUMENGHADAPI GANGGUAN Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang cara menghada… Read More

0 comments:

Post a Comment