UKURAN
SYUKUR
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan
tentang cara mengukur perasaan syukur manusia menurut Al-Quran?” Profesor Quraish
Shihab menjelaskannya.
1. Bangsa Indonesia wajib bersyukur dengan nikmat
kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka atas berkat rahmat
Allah Yang Maha Kuasa yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.
2. Kata
“syukur” dalam bahasa agama artinya “menggunakan dan mengolah nikmat karunia yang
dilimpahkan oleh Allah sesuai dengan tujuan dianugerahkannya”.
3. Al-Quran
secara tegas menyatakan bahwa manusia ditugaskan sebagai khalifah untuk membangun
peradaban di bumi.
4. Para
malaikat mendambakan tugas tersebut, tetapi tidak mendapatkannya, karena para malaikat
hanya mampu melaksanakan yang diperintahkan oleh Allah, tetapi tidak memiliki daya
kreasi atau inisiatif.
5. Seluruh
alam semesta diciptakanoleh Allah untukdiolahmanusia demi kenyamananhidupnya di
duniadankebahagiaannya di akhirat.
6. Pada
dasarnya kegiatan apa pun boleh dilakukan oleh manusia, tetapi terdapat peringatan.
1) Berapapun
panjangnya umurmu, kematian pasti datang.
2) Kamu
boleh bertindak semaumu, tetapi perhitungan pertanggungjawaban pasti dilakukan.
7. Apakah
peringatan semacam ini bertujuan menakut-nakuti manusia?
8. Jawabnya,”Tidak,
karena hal itu adalah kebenaran”.
9. Apakah
hal tersebut akan menghambat pembangunan?
10. Jawabnya,”Justru
sebaliknya, hal itu akan menambah semangat dalam pembangunan”.
11. Nabi
Muhammad bersabda terhadap sekelompok pemuda yang sedang duduk-duduk menganggur
sambil tertawa terbahak-bahak,”Perbanyaklah kalian mengingat mati, niscaya kalian
akan sedikit tertawa dan banyak menangis”.
12. Para
ulama berpendapat bahwa penyakit yang diderita oleh manusia seperti kegelisahan
dan kesengsaraan adalah siksaan Allah di dunia, karena terdapat pelanggaran terhadap
sunatullah (hukum Allah yang berlaku di alam semesta).
13. Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 268.
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ
الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ ۖ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً
مِنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan
kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedangkan Allah menjanjikan
untukmu ampunan-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha
Mengetahui.
14. Manusia
diperintahkan meneladani sifat-sifat Allah yang mulia sesuai dengan posisi manusia
sebagai makhluk Allah, misalnya Allah Maha Kaya, Maha Kuasa, dan sifat mulia lainnya.
15. Seseorang
yang puas dengan hasil yang diperolehannya, padahal kemampuannya masih dapat menambah
lagi hasilnya untuk kemanfaatan dirinya dan makhluk lainnya, pada hakikatnya orang
tersebut kurang menghayati ajaran agama.
16. Dalam
literatur keagamaan dikenal istilah “qana'ah”.
a. Qanaah
bukan sekadar “merasa puas dengan sesuatu yang dimiliki”.
b. Tetapi
kepuasan yang dimaksudkan adalah hasil akhir maksimal yang didahului oleh:
1) Keinginan
meraih sesuatu.
2) Berusaha
yang maksimal
3) Memperoleh
keberhasilan dalam berusaha.
4) Menyerahkan
dengan sukarela sesuatu yang telah diraihnya kepada orang lebih yang membutuhkan.
5) Telah
merasa puas dengan sesuatu yang telah dimiliki sebelumnya.
17. Jika
terdapat seseorang yang potensinya terabaikan atau pekerjaannya sia-sia, maka dapat
dikatakan dia orang yang kurang bersyukur terhadap nikmat dari Allah, karena dia
tidak memanfaatkannya secara maksimal.
18. Al-Quran
surah An-Nahal (surah ke-16) ayat 14.
وَهُوَ الَّذِي سَخَّرَ
الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُوا مِنْهُ حِلْيَةً
تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ
وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Dan Dia Allah yang menundukkan lautan
(untukmu) agar kamu dapat memakan darinya daging yang segar (ikan), dan kamu
mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat
bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari
karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.
19. Para
ulama berpendapat bahwa pada umumnya potensi dan kemampuan umat Islam belum dimanfaatkan
secara optimal, sehingga muncul dalam masyarakat kondisi:
1) Keterbelakangan.
2) Kebodohan.
3) Kemiskinan.
20. Kondisi
tersebut dapat dikatakan umat Islam kurang bersyukur terhadap nikmat dan karunia
yang diberikan oleh Allah.
1.
Shihab, M. Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah
Kehidupan. Penerbit
2.
Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran.
Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan
Al-Quran.
4.
Somad, Abdul. Buku 37 masalah popular.
Penerbit Tafaqquh Press, 2018.
5.
Somad, Abdul. Tanya jawab 99 seputar salat.
Penerbit Tafaqquh Press, 2018.
6.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an
Ver 3.2
7.
Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment