YANG MENUDUH RADIKAL JUGA RADIKAL
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. "Di dunia ini,
tidak ada orang yang tidak radikal.”
2. “Orang lahir sudah
radikal," kata Pimpinan Pondok Modern Gontor, KH Hasan Abdullah Sahal pada
Majalah Gontor pada Januari 2018.
3. Kiai Hasan memaparkan
orang mempunyai maksud, berarti radikal.
4. Semua orang yang
mempunyai tujuan adalah radikal.
5. Semua orang yang
memiliki keinginan adalah radikal.
6. Tetapi radikal jangan
ditutup, karena semua orang itu radikal.
7. Sekarang, kata dia,
bagaimana orang menyikapi radikalismenya masing-masing.
8. Koperasi dan
kebersamaan itu radikal, karena anti-investor.
9. Investor itu
kapitalis, licik, dan menzalimi orang.
10. Reklamasi dan sawah-sawah
diganti menjadi gudang-gudang, pertanian dijadikan pabrik demi investasi.
11. Ini radikal.
12. Tetapi melupakan petani,
lupa nelayan, lupa pedagang, dan lain-lain yang semuanya harus diatur oleh
investor.
13. Ini namanya investor
radikal," ungkap dia.
14. Orang yang harus
bertani ini saja, kata dia, itu juga radikal.
15. Hati mereka radikal
semua.
16. Yang muslim radikal, yang
kafir juga radikal.
17. Tidak ada setengah yang
kafir atau yang setengah Muslim.
18. Orang yang menuduh
Islam itu radikal, dia itu orang radikal.
19. Islam bukan agama
radikal, yang mengatakan Islam radikal, itu radikal.
20. Orang yang menyuruh
tidak usah beragama, tidak usah bersyariah, tidak usah salat, tidak usah membedakan
halal dan haram, itu radikal.
21. Anda kalau makan tidak
usah mencari yang halal.
22. Suruhan dan perintah itu
namanya radikal.
23. Saya tidak akan makan,
kecuali yang halal, ini juga radikal.
24. Artinya orang
mempunyai kepribadian yang memiliki kekuatan yang mengakar.
25. Sekarang bagaimana
orang kafir dan Muslim berkumpul?
26. Harus pakai toleransi
dan saling menghormati.
27. Letakkan radikalisme
ini.
28. Kita dijebak,"
ujar dia.
29. Kiai memaparkan bahwa
madzhab Syafi’i, madzhab Hanbali harus pakai qunut, ini radikal.
30. Orang yang tidak
qunut, mengtakan bid’ah, dan lain sebagainya,
itu juga radikal.
31. "Yang benar apa?
32. Islam itu bukan qunut,
tetapi qunut itu Islam.
33. Bung Karno itu Indonesia,
tapi Indonesia bukan Soekarno.
34. Jadi yang dituduh Bung
Karno itu Indonesia, tapi Indonesia bukan Soekarno, itu radikal, makar itu,
tangkap!
35. Padahal yang
mengatakan itu juga radikal.
36. Memaksakan Indonesia
itu hanya Soekarno, terus Bung Hatta di mana? Kasman di mana? Natsir di mana?
Tengku Umar di mana? Diponegoro di mana? Hasan di mana?" tanya dia.
37. Ia menambahkan bahwa
Nahwu itu bahasa Arab, tapi bahasa Arab bukan nahwu.
38. "Yang penting
adalah bagaimana menyikapi radikalisme masing-masing.
39. Yang kita didik adalah
bagaimana menyikapi radikalismenya masing-masing.
40. Demi bisa hidup
bersama-sama, karena manusia tidak bisa hidup sendiri, maka tidak bisa dipaksa hidup dengan diradikali
pihak yang lain," katanya.
41. Radikal (menurut KBBI
V) dapat diartikan “secara mendasar (sampai kepada yang prinsip)”, “amat keras
menuntut perubahan (undang-undang, pemerintahan)”, ”maju dalam berpikir atau
bertindak.”
42. Radikal dalam ilmu
kimia artinya gugus atom yang dapat masuk ke dalam berbagai reaksi sebagai satu
kesatuan, yang bereaksi seakan-akan satu unsur saja, misalnya CH3-(metal),
C2H5-(etil), SO4-(sulfat).
(Sumber:
internet)
0 comments:
Post a Comment