DRONE
PEMBUNUH
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. Tahun
baru adalah terusan tahun lama.
2. Setidaknya
di Hongkong dan Irak.
3. Demo
lama berlangsung terus.
4. Pun di
awal tahun 2020.
5. Demo
di Irak juga terus berseri.
6. Yang
di Irak lebih berdarah-darah.
7. Peran
Amerika lebih nyata.
8. Sampai
mengirim drone –untuk membunuh jendral penting Iran.
9. Yang
malam itu baru mendarat di Bandara Baghdad: Mayjen Qassem Soleimani.
10. Ini
juga bukti bahwa drone kian mengambil alih manusia.
11. Pesawat
tempur kian tidak diperlukan.
12. Pemberontak
pun sudah menggunakan drone.
13. Seperti
yang dilakukan pejuang Houti di Yaman.
14. Untuk
menyerang pusat pengolahan minyak Arab Saudi di dekat Dahran.
15. Tahun
lalu.
16. Iran
dituduh berada di balik Houti –lewat Qassem Sulaemani.
17. Iran
pernah juga menembak jatuh drone Amerika di dekat selat Hormuz.
18. Itulah
drone mata-mata Amerika.
19. Kini
Jendral Qassem dibunuh dengan drone.
20. Drone
dibalas dengan drone.
21. Tanpa
Iran bisa menjatuhkan drone Amerika kali ini.
22. Maka
banyak yang penasaran: dari mana drone pembunuh Qassem diterbangkan.
23. Drone
itu tidak mungkin mampu terbang dari Amerika ke Baghdad.
24. Kemampuan
terbangnya 1.200 Km.
25. Tapi
kemampuan persenjataannya menakutkan.
26. Termasuk
kemampuan mendeteksi sasaran.
27. Pun
dari ketinggian 25.000 kaki –batas ketinggian MQ-9.
28. Nama
lengkapnya: American MQ-9 Reaper.
29. Permanen
nyawa.
30. Jadi,
tidak mungkin drone itu diterbangkan dari Amerika.
31. Katakan
CIA tahu bahwa Qassem akan mendarat di Bandara Baghdad malam itu.
32. Tapi
CIA tentu baru mengetahuinya satu atau dua jam sebelumnya.
33. Yakni
saat pesawat khusus yang ditumpangi Qassem berangkat dari salah satu pangkalan
udara di Syiria.
34. Memang
CIA terus mengikuti ke mana saja Qassem bergerak.
35. CIA
tahu di mana Qassem pada jam itu, menit itu, detik itu.
36. Tapi
terlalu maha tahu kalau CIA sampai tahu akan ke mana Qassem dalam 6 jam ke
depan.
37. Atau
Qassem yang sudah kelewat percaya diri.
38. Qassem
memang selalu percaya diri.
39. Sering
tampil di lapangan terbuka.
40. Sering
memberi pengarahan di depan umum.
41. Tapi
terlalu percaya diri kalau jadwal ke Baghdad malam itu tidak dirahasiakan
secara ketat.
42. Padahal
situasi di Baghdad lagi panas.
43. Demo
anti Amerika dibalas demo anti Iran.
44. Atau
sebaliknya.
45. Yang
anti Amerika tidak sekedar demo.
46. Juga
menggunakan senjata berat.
47. Seorang
pengusaha kontraktor Amerika mati.
48. Ketika
drone Amerika dijatuhkan Iran, Presiden Trump didesak untuk menyerang Iran.
49. Penyerangan
sudah direncanakan dengan matang.
50. Trump
juga sudah setuju.
51. Tiba-tiba
Trump bertanya: berapa yang akan mati akibat serangan itu.
52. “Sekitar
150 orang,” jawab Pentagon.
53. Tentara
pun sudah disiapkan.
54. Jam
dimulainya serangan sudah ditentukan.
55. Mendadak
Trump membatalkannya.
56. Korban
150 itu terlalu banyak.
57. Padahal
drone yang ditembak jatuh tidak berisi manusia.
58. Bisa
saja dunia menjadi tidak simpati pada Amerika.
59. Bisa
juga berakibat perang sungguhan.
60. Trump
tidak mau perang melawan Iran.
61. Kekecewaan
di kalangan militer sangat terasa.
62. John
Bolton mengundurkan diri dari jabatan penasihat keamanan nasional.
63. Kini
ada nyawa Amerika yang hilang.
64. Kontraktor
tadi.
65. Maka
Trump kali ini menyetujui serangan pada sasaran Iran.
66. Waktu
itu Trump lagi main golf di Florida.
67. Di
dekat istana peristirahatannya, Mar-a-Lago.
68. Ia
berhenti sebentar.
69. Untuk
mendengarkan rencana serangan drone itu.
70. Dengan
sasaran Jenderal Qassem.
71. Kali
ini Trump langsung setuju serangan dimulai.
72. CIA
dengan mudah menemukan posisi Qassem: akan terbang menuju Bandara Baghdad.
73. Maka
drone MQ-9 Reaper diterbangkan ke arah sasaran.
74. Tanpa
bisa dideteksi.
75. Tanggal
2 Januari 2020 baru saja lewat.
76. Tengah
malam mulai lingsir wengi.
77. Berarti
hari sudah berganti.
78. Sudah
masuk dini hari tanggal 3 Januari.
79. Pesawat
militer yang ditunggu mendarat di Baghdad.
80. Konvoi
mobil meninggalkan bandara.
81. Dua
drone MQ-9 Reaper siap memanen hasil.
82. Satu
drone menembakkan senjata.
83. Tepat
sasaran.
84. Mengenai
mobil Qassem.
85. Tewas.
86. Benarkah
itu Jenderal Qassem?
87. Benar.
88. Terbukti
dari cincin yang dikenakan di jarinya.
89. Test
DNA akan menyusul.
90. Di
waktu yang bersamaan drone satunya juga melepaskan senjata.
91. Mengenai
mobil di belakangnya.
92. Berisi
komandan pasukan milisi Irak yang didukung Qassem: Abu Mahdi al-Muhandis.
93. Ia
adalah pimpinan tentara Syiah Irak dari kelompok Kataib Hezbollah.
94. Jadi,
dari mana dua drone itu diterbangkan?
95. Hampir
pasti bulan dari Amerika.
96. Pilihannya
tinggal 4: dari Israel, dari Kuwait, dari Qatar, atau dari Emirat.
97. Jarak
tempuh dari empat lokasi itu sekitar 2 jam.
98. Kalau
benar dari Israel tidak perlu dipertanyakan lagi.
99. Sikap
Israel jelas: anti Iran.
100. Bahkan
Israel selalu memprovokasi Amerika agar segera menyerang Iran.
101. Israel
menganggap Iran adalah ancaman terbesarnya saat ini.
102. Bersama
Sekutu Iran lainnya: Lebanon dan Syiria.
103. Secara
resmi Lebanon masih dalam status perang melawan Israel.
104. Waktu
saya di Lebanon –dekat perbatasan dengan Israel– tahun lalu ditemukan
terowongan baru di bawah tanah.
105. Dari
wilayah Lebanon selatan ke wilayah Israel utara.
106. Itulah
terowongan untuk mengirim pejuang Lebanon masuk ke Israel.
107. Bahkan
Carlos Ghosn yang kini berada di persembunyian di Lebanon tidak sepenuhnya
aman.
108. Ada
kelompok ekstrim yang mengincarnya.
109. Hanya
karena Ghosn pernah melakukan kunjungan ke Israel.
110. Padahal
itu 10 tahun lalu.
111. Saat
Ghosn menjadi CEO Renault –perusahaan mobil terbesar Prancis.
112. Ghosn
ingin memasarkan Renault di Israel.
113. Syiria
juga musuh utama Israel. Wilayahnya yang luas di pegunungan Golan dicaplok
Israel.
114. Saat
Syiria kalah perang di tahun 1967.
115. Setelah
pembunuhan Jenderal Qassem 3 Januari lalu, Israel tidak bicara apa pun.
116. Agar
tidak langsung menjadi sasaran balas dendam Iran –meski Israel sudah siap untuk
itu.
117. Rasanya
tidak mungkin drone itu dikirim dari negara Arab tadi.
118. Memang
Amerika punya pangkalan drone militer di tiga negara Arab tersebut.
119. Tapi
resikonya terlalu besar.
120. Itu
hanya akan memancing perang Teluk seri berikutnya.
121. Yang
akan mengguncangkan ekonomi dunia.
122. Apalagi
kemampuan militer tiga negara tersebut amat minim –untuk bisa melawan Iran.
123. Dan
lagi Qatar adalah sahabat Iran itu sendiri.
124. Hanya
CIA yang tahu dari mana sebenarnya dua drone itu diberangkatkan.
125. Atau
jangan-jangan hanya Ghosn yang ikut tahu.
126. Pertanyaan
lain: apakah dua drone tersebut datang dari satu pangkalan atau dari stasiun
yang berbeda.
127. Yang
jelas dua-duanya sama: jenis American MQ-9 Reaper.
128. Itu
drone buatan General Atomics Aeronautical Systems (GA-ASI) Amerika.
129. Yakni
sebuah perusahaan swasta yang sahamnya sudah dijual di pasar modal Wall Street
New York.
130. Harga
drone ini murah sekali: Rp 200 miliar per buah.
131. Dibanding
harga pesawat tempur sejenis F-35.
132. Jiwasraya
bisa beli 20 buah dengan uangnya yang Rp 13 triliun –untuk menembak siapa pun
yang harus dibidik.
133. Drone
ini ukurannya hampir sebesar pesawat tempur.
134. Panjang
sayapnya hampir 20 meter.
135. Hanya
bobotnya yang ringan: 2,5 ton.
136. Perang
modern sudah dimulai.
137. Ketepatan
sasaran sudah begitu pasti.
138. Tentara
sudah digantikan artificial intelligence.
139. Drone
itu dikendalikan dari jarak ribuan kilometer.
140. Remote
control-nya ada di dua wilayah: padang Nevada dan Virginia.
141. Entahlah
dunia lebih aman atau lebih kacau.
(Sumber: internet Dahlan Iskan)
0 comments:
Post a Comment