Tuesday, January 28, 2020

4386. SEJARAH NABI MUHAMMAD (5)


SEJARAH NABI MUHAMMAD
(Seri ke-5)
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
A.   Rasulullah berumur 45 tahun.
1.    Kaum Quraisy mengancam Abi Thalib.
1)  Pembesar Quraisy berkata,”Wahai Abi Thalib, engkau adalah orang yang paling tua, terhormat, dan berkedudukan dalam lingkungan kami.”
2)  “Kami sudah memintamu untuk menghentikan anak saudaramu, tetapi engkau tidak melakukannya.”
3)  “Demi Allah, kami sudah tidak sabar lagi menghadapi masalah ini.”
4)  “Siapa pun yang mengumpat bapak-bapak kami, membodohkan harapan kami, mencela sesembahan kami, maka hentikan dia!”
5)  “Atau kami menganggapmu berada dalam pihaknya, hingga salah satu dari kita akan binasa.”
2.    Ancaman ini cukup menggetarkan hati Abi Thalib.
1)    Abi Thalib berkata kepada Rasulullah,”Wahai anak saudaraku, kaummu telah mendatangiku, mereka berkata begini dan begitu kepadaku.”
2)    “Maka hentikan demi diriku dan dirimu. Janganlan engkau membebaniku sesuatu yang di luar luar kesanggupanku.”
3)    Rasulullah bersabda,”Wahai pamanku, demi Allah. Andaikan mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku, agar aku meninggalkan agama ini. Maka aku tidak akan meninggalkannya, hingga Allah memenangkanku atau aku ikut binasa karenanya.”
4)    Abi Thalib berkata sambil berurai air mata,”Pergilah wahai anak saudaraku, katakan apa pun yang engkau sukai.”
5)    “Demi Allah, aku tidak menyerahkan kamu kepada siapa pun.”

B.   Rasulullah berumur 46 tahun.
1.    Hamzah bin Abdul Munththalib masuk lslam.
1)  Abu Jahal mencaci maki dan melecehkan Rasulullah, tetapi Rasulullah diam saja.
2)  Abu Jahal memukul kepala Rasulullah hingga berdarah dan Rasulullah tidak membalasnya.
3)  Budak wanita milik Abdullah bin Jad’an mengabarkan peristiwa yang terjadi kepada Hamzah bin Abdul Munththalib yang baru datang dari berburu.
4)  Hamzah bin Abdul Munththalib mencari Abu Jahal dan barkata,”Wahai orang berpantat kuning, apakah kamu berani mencela anak saudaraku, padahal aku di atas agamanya?”
5)  Hamzah bin Abdul Munththalib memukul kepala Abu Jahal dengan tangkai busur hingga luka menganga.
6)  Orang-orang kampung Abu Jahal (Bani Makzum) bangkit berdiri, begitu juga orang-orang kampung Hamzah (Bani Hasyim).
7)  Abu Jahal berkata,”Biarkan saja Abu Ammarah (Hamzah) karena memang aku telah mencaci maki anak saudaranya dengan cacian menyakitkan.”

2.    Umar bin Khattab masuk lslam.
1)    Umar bin Khattab orang yang sangat menjaga kehormatan dirinya dan wataknya keras.
2)    Rasulllah pernah berdoa,”Ya Allah, kokohkan lslam dengan salah 1 dari 2 orang yang paling Engkau cintai, yaitu Umar bin Khattab atau Abu Jahal bin Hisyam.”
3)    Ternyata yang masuk lslam adalah Umar bin Khattab.
4)    Umar bin Khattab menghunus pedangnya ingin membunuh Rasulullah.
5)    Di jalan Umar bin Khattab berpapasan dengan Nu’aim bin Abdullah.
6)    Nu’aim bin Abdullah bertanya,”Wahai Umar, kamu akan ke mana?”
7)    Umar bin Khattab menjawab,”Aku akan membunuh Muhammad.”
8)    Nu’aim bin Abdullah berkata,”Apa yang menjamin keamanan dirimu dari pembalasan Bani Hasyim dan Bani Zuhrah?”
9)    Umar bin Khattab berkata,”Apakah kamu telah masuk lslam?”
10) Nu’aim bin Abdullah berkata,”Apakah kamu tidak tahu bahwa adikmu Fatimah dan suaminya telah masuk lslam.”
11) Umar bin Khattab dengan terburu-buru menuju rumah adiknya (Fatimah bin Khattab).
12) Khabbab bin Art sedang membacakan lebaran ayat Al-Quran di depan Fatimah dan suaminya.
13) Ketika Umar bin Khattab datang, Khabbab bin Art bersembunyi di ruang belakang dan Fatimah menyembunyikan lembaran ayat Al-Quran.
14) Sebelum masuk ke rumah adiknya, Umar bin Khattab sempat mendengar bacaan ayat Al-Quran.
15) Umar bin Khattab bertanya,”Aku tadi mendengar suara berbisik-bisik, apakah yang kalian bicarakan?”
16) Mereka menjawab,”Hanya sekedar obrolan biasa.”
17) Umar bin Khattab berkata,”Aku pikir kalian sudah keluar dari agama.”
18) Suaminya Fatimah berkata,”Wahai Umar, apakah pendapatmu jika kebenaran terdapat dalam agama selain agamamu?”
19) Umar bin Khattab melompat ke arah adik iparnya (suami Fatimah) dan menginjaknya dengan keras.”
20) Fatimah datang menolong suaminya, tetapi Umar bin Khattab menonjoknya dengan keras, hingga wajah Fatimah berdarah.
21) Fatimah berkata dengan berang,”Wahai Umar, jika kebenaran ada dalam selain agamamu, maka bersaksilah tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah.”
22) Umar bin Khattab menyesal melihat darah meleleh dari wajah adiknya.
23) Umar bin Khattab berkata,”Berikan lembaran kitab yang tadi kalian baca!”
24) Fatimah menjawab,”Engkau orang yang najis. Kitab ini hanya boleh disentuh  orang yang suci. Mandilah jika engkau mau.”
25) Umar bin Khattab segera mandi dan membaca kitabnya.
26) “Bismillahir rahmanir rahim, Thaha, ….”
27) Hingga berhenti pada firman Allah:
إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي
Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikan salat untuk mengingat Aku.


27)               Umar bin Khattab berkata,”Alangkah indah dan mulianya kalam ini. Tunjukkan padaku tempat di mana Muhammad berada saat ini!”
28)               Khabbab muncul dari belakang,”Wahai Umar, terimalah kabar gembira. Karena aku berharap doa Rasulullah jatuh kepadamu.”
29)               “Rasulullah berada di suatu rumah dekat bukit Safa.”






Daftar Pustaka
1.    Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.
3.    Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
5.    Tafsirq.com online.

0 comments:

Post a Comment