Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

1. MENGUASAI,
TAPI TAK BISA MENJALANKAN
2. by M
Rizal Fadillah
3. Di
media muncul kiriman foto unik.
4. Sebuah
mobil putih bagus dengan pintu terbuka dipenuhi oleh monyet monyet.
5. Di
dalam maupun di luar, depan belakang, juga di atas atap mobil tersebut.
6. Tulisan
yang menyertainya "Menguasai tapi tidak bisa menjalankan".
7. Serombongan
monyet bergembira bermain mengobrak abrik mobil.
8. Rasanya
untuk mengusirnya tak akan mampu karena "solid"nya gerombolan monyet
tersebut.
9. Hanya
karena mereka memang hewan maka mobil tersebut tak bisa dikendarai untuk
bergerak.
10. Monyet
tak bisa menjalankan mobil.
11. Diam
dan hanya jadi bahan mainan.
12. Negara
yang dikuasai oleh pejabat tidak kompeten seperti mobil dikuasai monyet.
13. Yang
penting adalah kebahagiaan sendiri dan senantiasa memperbesar kekuasaan dan
kepentingannya sendiri (self aggrandizing).
14. Tujuan
pengelolaan negara hanya jangka pendek saja yaitu keamanan, ketenteraman, dan
ketertiban, terutama untuk kelompoknya.
15. Harta
dan rakyat adalah bagian dari kekuasaan.
16. Jika
berprinsip seperti itu, maka tidak berbeda dengan "Il Principe" nya
Machiavelli.
17. Menurutnya
penguasa harus berorientasi kekuasaan dan hanya mematuhi aturan yang akan
membawa kesuksesan bagi politiknya.
18. Kepentingan
negara adalah kekuasaan tertinggi bagi pelaksanaan pemerintahan.
19. Raja
harus bisa licik seperti kancil dan menakut-nakuti seperti singa.
20. Berbeda
dengan pandangan filosof kenegaraan bermoral seperti Socrates yang menjelaskan
tujuan bernegara adalah mencapai keadilan.
21. Plato menegaskan
tujuan bernegara adalah menegakkan kesusilaan individu dan sosial.
22. Aristoteles
mengharapkan kesuksesan politik adalah pada kebahagiaan sebesar-besarnya warga
negara.
23. Menurut
Aristiteles, bentuk kekuasaan ideal adalah "politea", yakni rakyat
berdaulat dan hukum menjadi dasarnya.
24. Aristoteles
berpendapat dalam demokrasi berdasarkan hukum, warga negara mendapat tempat
istimewa dan tidak ada demagog.
25. Jika hukum
tidak berkuasa, maka demagog muncul.
26. Demagog
adalah pemimpin penghasut massa yang dalam kondisi tak menentu rakyat diarahkan
berpihak padanya.
27. Demagog
memanfaatkan kebodohan rakyat.
28. Demagog
menyalhagunakan ketidaktahuan rakyat.
29. Demagod
(menurut KBBI) adalah penggerak (pemimpin) rakyat yang pandai menghasut dan pandai membangkitkan semangat rakyat
untuk memperoleh kekuasaan.
30. Dalam
dunia pewayangan demagog adalah profil Togog (Bahatara Antogo) anak dewa yang
gagal mengayomi bumi.
31. Togog ditakdirkan
menjadi pengayom penguasa politik yang buruk.
32. Semar
(Bhatara Ismoyo) adalah pengayom ksatria yang baik.
33. Togog
bermata juling, berhidung pesek, mulut lebar, tak bergigi.
34. Togog
bertugas mendampingi "majikan" congkak, mau menang sendiri, licik,
dan hipokrit.
35. Tak
ada kebijaksanaan dalam komunitas bersamanya.
36. Dalam
agama profil demagog bisa dikaitkan dengan Fir'aun dan rezimnya.
37. Ada
Haman menteri segala urusan dan ada juga Qorun pengusaha rakus.
38. Kekuasaanya
sewenang wenang dan menindas rakyat.
39. Fir’aun
Tidak punya orientasi kesejahteraan dan kebahagiaan bagi rakyatnya.
40. Fir’aun
berbuat sewenang-wenang “(thoghou)” (Al-Fajr 10).
41. Fir’aun
membentuk tentara dan petugas keamanan yang banyak.
42. Obsesi
Fir’aun hanya pada pembangunan infrastruktur "dzil autad" (Al-Fajr
10).
43. Al-Quran
surah Al-Fajar (surah ke-89) ayat 10.
وَفِرْعَوْنَ ذِى ٱلْأَوْتَادِ
Dan kaum
Fir'aun mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak),
44. Al-Quran
surah Al-Fajar (surah ke-89) ayat 11.
ٱلَّذِينَ طَغَوْا۟ فِى ٱلْبِلَٰدِ
Yang
berbuat sewenang-wenang dalam negeri,
45. Pemerintah
di manapun mestinya adalah pengendali negara untuk kesejahteraan dan
kebahagiaan rakyatnya.
46. Memerintah
dengan adil dan rela mengorbankan kepentingan diri atau kelompok.
47. Jika
hanya berputar putar pada obsesi, orientasi, atau mengemban misi sendiri, maka
mereka tak ubahnya bagai monyet monyet yang hanya bisa mengusai akan tetapi tak
mampu menjalankannya.
48. Monyet
monyet yang percuma saja untuk terus dipelihara.
49. Membuang
fikiran, tenaga dan dana.
50. Bandung,
13 April 2020.
(Sumber:
internet)
0 comments:
Post a Comment