DOKTER
MENGHADAPI CORONA
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. Curahan
Hati Salah Satu Pejuang Pandemi COVID-19
2. Oleh: dr Emilia
Nissa Khairani.
3. “Sudah hampir 2 bulan saya dan suami tidak sekamar
dengan anak-anak, dan memakai masker sepanjang hari, saat interaksi dengan
anggota se-isi rumah.
4. Selama itu pula, saya tidak mencium mereka.
5. Sementara mereka, setiap saat membuka pintu kamar
saya dan berharap dipeluk dan dicium, Umi dan Abi.
6. Awalnya, kami pikir ini tak akan lama.
7. Namun, begitu ada berita PSBB dilonggarkan, dan
imbauan untuk penyelenggaraan lagi sholat berjemaah di Masjid, kami nyaris
putus asa.
8. Belum terlihat di mana ujungnya situasi ini.
9. Tentunya, ini belum seberapa, dibanding teman-teman
saya yang mengirim anak-anaknya ke tempat lain.
10. Dan tinggal sendirian, karena takut ia menjadi
pembawa (carrier) tanpa gejala, dan menginfeksi orang-orang yang ia cintai.
11. Kami harus stock lebih banyak APD.
12. Kami harus stock lebih banyak vitamin.
13. Kami harus semakin menguatkan hati ini, bekerja
melayani orang-orang yang (sebagian, bahkan sebagian besar) abai tersebut,
dengan ikhlas.
14. Dan kami harus siap, menerima lebih banyak
teman-teman kami, bahkan mungkin kami sendiri nanti, terinfeksi virus ini.
15. Tahukah kalian, ada petugas yang mual dan sakit
kepala hebat setelah beberapa jam memakai APD tersebut?
16. Tapi ia tetap harus lanjut bekerja.
17. Ada petugas yang harus dan sering mandi air dingin
tengah malam, saat keluar dari zona merah COVID-29, karena tidak mau membawa
virus itu keluar.
18. Ada petugas yang baru bisa berbuka puasa jam
sembilan, bahkan jam 10 malam, karena ia harus menyelesaikan tugasnya dulu,
sebelum bisa melepas Hazmat yang dipakai.
19. Ada petugas tiba-tiba menangis saat dinas, karena
menahan rindu yang sangat dengan keluarganya.
20. Bahkan untuk menyeka air mata saja, ia tidak bisa,
karena takut terkontaminasi.
21. Ah, sudahlah… kalian pasti sudah sering mendengar
cerita-cerita pilu ini.
22. Mungkin jauh lebih memilukan lagi dari ini.
23. Tapi mungkin, berjalan-jalan sore sambil membeli
pabukoan (makanan dan minuman untuk berbuka puasa) tanpa masker, lebih penting
bagi kalian.
24. Beramai-ramai membeli baju lebaran di mal, lebih
prioritas bagi kalian.
25. Kami hanya perlu tetap bekerja dengan beban yang
semakin berat, pasien yang semakin banyak, dan personel yang semakin sedikit.
26. Semoga pandemi ini segera berakhir.
(Sumber:
internet)
0 comments:
Post a Comment