Thursday, May 21, 2020

4496. SAUDARA PEMELUK AGAMA LAIN


SAUDARA PEMELUK AGAMA LAIN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
1.    Kata “ukhuwah” (menurut KBBI V) artinya “persaudaraan”.
2.    Menurut bahasa Arab, kata “ukhuwah” terambil  dari  akar  kata  yang pada mulanya berarti “memperhatikan”.
3.    Makna asal ini memberi kesan “persaudaraan”  mengharuskan  adanya “perhatian” semua pihak merasa bersaudara.
4.    Faktor “perhatian” pada  mulanya  muncul karena  adanya persamaan orang  bersaudara.
5.    Makna “ukhuwah” berkembang yang diartikan  sebagai  “setiap  persamaan  dan  keserasian dengan pihak lain, baik persamaan keturunan, dari  segi  ibu,  bapak, atau keduanya, maupun dari segi persusuan”.
6.    Secara “majazi” (kiasan) kata “ukhuwah” (persaudaraan) mencakup  persamaan dalam salah  satu  unsurnya seperti  suku, agama, profesi, dan perasaan.
7.    Dalam kamus bahasa Arab ditemukan kata “akh” yang membentuk  kata “ukhuwah” digunakan juga dengan arti “teman akrab” atau “sahabat”.  
8.    Untuk mewujudkan persaudaraan antarpemeluk agama, ajaran Islam memperkenalkan pedoman.
1)    Bagimu agamamu dan bagiku agamaku.
2)    Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu. 

9.    Al-Quran surah Al-Kafirun (surah ke-109) ayat 6.
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
         Untukmu agamamu dan untukku agamaku.
10. Al-Quran surah Asy-Syura (surah ke-42) ayat 15 menjelaskan bagiku amalku dan bagimu amalmu.

فَلِذَٰلِكَ فَادْعُ ۖ وَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ ۖ وَقُلْ آمَنْتُ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنْ كِتَابٍ ۖ وَأُمِرْتُ لِأَعْدِلَ بَيْنَكُمُ ۖ اللَّهُ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْ ۖ لَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ ۖ لَا حُجَّةَ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ ۖ اللَّهُ يَجْمَعُ بَيْنَنَا ۖ وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ
      Maka karena itu serulah (mereka kepada agama itu) dan tetaplah sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah:”Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil di antara kamu. Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nya lah kembali (kita).

11. Al-Quran juga menganjurkan agar mencari titik temu antarpemeluk agama  dengan menganjurkan agar dalam interaksi social.
12. Jika tidak ditemukan persamaan, maka hendaknya masing-masing mengakui keberadaan pihak lain dengan cara tidak saling menyalahkan.

13. Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 64.

قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَىٰ كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ ۚ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ

      Katakan:”Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami denganmu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka:”Saksikan bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”.

14. Al-Quran surah Saba (surah ke-34) ayat 24.

۞ قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ قُلِ اللَّهُ ۖ وَإِنَّا أَوْ إِيَّاكُمْ لَعَلَىٰ هُدًى أَوْ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

     Katakan:”Siapakan yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan dari bumi?" Katakan:”Allah”, dan sesungguhnya kami atau kamu (orang-orang musyrik), pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata.

15. Al-Quran surah Saba (surah ke-34) ayat 25 menjelaskan tiap orang akan bertanggungjawab atas perbuatannya sendiri.

قُلْ لَا تُسْأَلُونَ عَمَّا أَجْرَمْنَا وَلَا نُسْأَلُ عَمَّا تَعْمَلُونَ

      Katakan:”Kamu tidak akan ditanya (bertanggung jawab) tentang dosa yang kami perbuat dan kami tidak akan ditanya (pula) tentang apa yang kamu perbuat”.

16. Al-Quran surah Saba (surah ke-34) ayat 26.

قُلْ يَجْمَعُ بَيْنَنَا رَبُّنَا ثُمَّ يَفْتَحُ بَيْنَنَا بِالْحَقِّ وَهُوَ الْفَتَّاحُ الْعَلِيمُ
      
      Katakan:”Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan Dia-lah Maha Pemberi keputusan lagi Maha Mengetahui”.

17. Al-Quran Al-Mumtahanah (surah ke-60) ayat 8.

لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
      Allah tidak melarangmu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusirmu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.

18. Ajaran Islam tidak melarang jalinan persaudaraan antara umat Islam dengan non-Islam, selama pihak lain menghormati hak-hak umat Islam.
19. Beberapa sahabat Nabi Muhammad memutuskan bantuan keuangan (material)  kepada penganut agama lain dengan alasan mereka  bukan  Muslim.
20. Al-Quran  menegurnya dengan menjelaskan bukan kewajibanmu untuk memberi hidayahkepada seseorang.

21.  Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 272.


۞ لَيْسَ عَلَيْكَ هُدَاهُمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۗ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَلِأَنْفُسِكُمْ ۚ وَمَا تُنْفِقُونَ إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ

      Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah yang memberi petunjuk (memberi taufik) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedangkan kamu sedikit pun tidak akan dianiaya (dirugikan).


Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online.      


Related Posts:

0 comments:

Post a Comment