Thursday, July 2, 2020

4805. HORMATI BEDA PENDAPAT


HORMATI BEDA PENDAPAT
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
1.    JAKARTA - Gejala radikalisasi menyasar generasi muda atau milenial sering karena pemahaman dangkal terhadap ajaran agama.
2.    Penanaman dan pengembangan Islam wasathiyah di kalangan generasi muda sangat penting agar mereka memiliki cara pandang luas tentang agama.
3.    Presiden Lajnah Tanfidziyah (LT) dari Syarikat Islam Indonesia, KH Muflich Chalif Ibrahim mengakui menerapkan moderasi beragama sangat perlu bagi generasi muda.
4.    Hal itu dikatakannya sebagai upaya untuk mengajarkan agama.
5.    Bukan hanya untuk membentuk individu yang saleh secara personal.
6.    Tetapi juga mampu menjadikan agamanya sebagai instrumen menghargai umat agama lain.
7.    “Yang pas moderasi beragama menerapkan wasathiyah.
8.    Artinya kita dapat menerima perbedaan yang ada.
9.    Tapi masalah utama yang saya sampaikan di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) adalah:
1)    Kemiskinan.
2)    Kebodohan.
3)    Ketidakadilan.
10. Hal ini juga harus diselesaikan,” ujar KH Muflich di Jakarta, Selasa 30 Juni 2020.
11. Kemiskinan, kebodohan,  dan ketidakadilan harus diselesaian.
12. Moderasi beragama harus digalakkan, terutama di kalangan generasi milenial.
13.  Tujuannya agar milenial juga dapat menerima perbedaan.
14. Termasuk bisa menerima perbedaan pendapat di internal Islam sendiri.
15. “Sekarang ada orang berbeda pandangan politik dan berbeda pendapat dianggap lawan, padahal harusnya tidak seperti itu.
16. Kita tahu dan kita alami tokoh-tokoh di masa peralihan Orde Baru, perbedaan pendapat betul-betul dihargai.
17. Tidak dianggap lawan orang-orang yang berbeda pendapat itu,” katanya.
18. Muflich juga mengungkapkan keprihatinannya masih adanya perbedaan pandangan politik dan ideologi bangsa ini.
19. “Saya prihatin ada orang berbeda pendapat dan pandangan politik justru dikatakan:
1)    Anti-Pancasila.
2)    Pengkhianat Pancasila.
3)    Dan sebagainya.
20. Padahal sudah menjadi kebiasaan masyarakat kita bahwa berdemokrasi dan bermusyawarah dengan berdasar kemanusiaan. Itu lumrah,” ucap Muflich.
21. Dalam menyampaikan untuk mewujudkan moderasi beragama kepada generasi muda, maka penyelenggara negara harus memberi contoh dan teladan kepada mereka.
22. “Butuh teladan dan contoh nyata dari para pejabat Negara, eksekutif, legislatif dan yudikatifnya dari tingkat pusat sampai ke daerah.
23. Jika pejabat negaranya sudah memberi teladan, maka masyarakat lebih mudah mengikutinya apalagi generasi mudanya,” tuturnya.
24. Muflich menilai, orang yang terpapar paham radikal terorisme adalah golongan  sumbu pendek mudah dihasut karena tidak memahami agama Islam secara mendalam.
25. Dia mengingatkan agar umat Islam mempelajari Islam secara mendalam agar tidak mudah terhasut dan terpapar paham radikal terorisme.
26. “Jangan sampai kita dihasut oleh pihak yang ingin membenturkan:
1)    Agama dengan Negara.
2)    Islam dan Pancasila.
3)    Dan seterusnya.
27. Jadi moderasi beragama ini sebenarnya bentuk tanggung jawab kita kepada agama kita, yang Islam ya kepada Islam, yang Kristen kepada Kristen dan sebagainya termasuk kepada generasi setelah kita, yaitu para generasi muda,” tuturnya.

(Sumber: internet)

Related Posts:

  • 546. MAINDUNIA ANAK ADALAH BERMAIN Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang dunia a… Read More
  • 546. MAINDUNIA ANAK ADALAH BERMAIN Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang dunia a… Read More
  • 547. GELASHARGA SEGELAS AIR MINUM Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang harga seg… Read More
  • 546. MAINDUNIA ANAK ADALAH BERMAIN Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang dunia a… Read More
  • 546. MAINDUNIA ANAK ADALAH BERMAIN Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang dunia a… Read More

0 comments:

Post a Comment