KEKUASAAN CENDERUNG KORUPSI
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Kekuasaan adalah kuasa
(untuk mengurus, memerintah, dan sebagainya).
Kekuasaan adalah
kemampuan orang atau golongan.
Untuk menguasai orang
atau golongan lain.
Berdasarkan
kewibawaan, wewenang, karisma, atau kekuatan fisik.
Korupsi adalah
penyelewengan atau penyalahgunaan uang Negara.
Atau perusahaan, organisasi,
yayasan, dan sebagainya.
Lord Acton.
Guru besar sejarah
modern di Universitas Cambridge, Inggris menulis.
"Power tends to
corrupt, and absolute power corrupt absolutely"
Kekuasaan itu
cenderung korup.
Dan kekuasaan absolut
cenderung korupsinya.
Secara absolut.
Korupsi dan kekuasaan.
Ibarat 2 sisi pada 1
mata uang.
Korupsi selalu
mengiringi perjalanan kekuasaan.
Dan kekuasaan adalah
pintu masuk untuk korupsi.
Inilah hakikat dari
pernyataan Lord Acton.
Guru besar sejarah
modern.
Di Universitas
Cambridge, Inggris.
Yang hidup di abad ke-19.
Dengan adagium yang
terkenal.
Da menyatakan,
"Power tends to
corrupt, and absolute power corrupt absolutely".
Kekuasaan itu
cenderung korup.
Dan kekuasaan yang
absolut cenderung korup secara absolut.
Orang yang punya
kekuasaan.
Cenderung akan
menyalahgunakan kekuasaannya.
Makin besar kekuasaan
yang dimiliki.
Maka makin besar peluang
untuk menyalahgunakan kekuasaannya.
Kelompok yang punya
kekuasaan.
Cenderung untuk
menyalahgunakan kekuasaannya.
Jika orang punya
kekuasaan.
Maka dia cenderung.
Untuk menyalahgunakan
kekuasaannya.
Cara paling efektif
membersihkan badan dengan air.
Yaitu menyiramkan
air dari atas kepala.
Terus turun ke bawah.
Dan bukan sebaliknya.
Bukan dari bawah ke
atas.
Cara paling efektif
untuk memberantas korupsi.
Yaitu menghilangkan
korupsi.
Yang terjadi pada
pimpinan tertinggi.
Jika korupsi pada
kelompok atas sudah hilang.
Maka akan gampang.
Menghilangkan korupsi kalangan
bawah.
Semoga sila ke-5
Pancasila, yaitu:
Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat lndonesia.
Segera tercapai.
(Sumber: internet.KPK)
0 comments:
Post a Comment