Sunday, July 31, 2022

14226. PENDAPAT MUHAMMADIYAH SOAL TAREKAT SHIDDIQIYAH

 

 



 

 

PENDAPAT MUHAMMADIYAH SOAL TAREKAT SHIDDIQIYAH

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Kata “tarekat” (menurut KBBI).

Artinya:

1.        Jalan.

2.        Jalan menuju kebenaran (dalam tasawuf).

 

3.        Cara atau aturan hidup (dalam keagamaan atau ilmu kebatinan).

 

4.        Persekutuan para pengikut tasawuf.

 

 

Tarekat banyak muncul.

Pada abad 6 - 7 Hijriah.

 

Saat tasawuf dapat posisi penting.

Dalam hidup umat Islam.

Dan jadi filsafat hidup.

 

Pada periode ini.

Tasawuf punya aturan.

Dan sistem khusus.

 

Sebelumnya.

Tasawuf dipraktikkan individu.

Tanpa ikatan.

 

Perkembangan selanjutnya.

Tarekat jadi organisasi.

Atau perguruan.

 

Kegiatannya makin meluas.

 

Tak terbatas zikir, wirid.

Dan amalan tertentu saja.

 

Tapi juga pada masalah lain.

Yang bersifat dunia.

 

Macam macam tarekat, yaitu:

 

1.        Tarekat Naqsabandiyah.

2.        Tarekat Khalwatiyah.

 

3.        Tarekat Sammaniyah.

4.        Tarekat Tijaniyah.

 

5.        Tarekat Qadiriyah.

6.        Tarekat Shiddiqiyah.

7.        Dan lainnya.

 

Dari 46 tarekat di dunia.

Tarekat Shiddiqiyah.

Berpusat di Indonesia.

 

Yaitu di:

Desa Losari.

Kecamatan Ploso.

 

 Kabupaten Jombang.

 Jawa Timur.

 

Tarekat Shiddiqiyah.

Pernah muncul di beberapa negara.

Tapi hilang.

 

Hanya di Jombang.

Satu-satunya kelompok.

 Tarekat Shiddiqiyah.

 

Yang masih tersisa.

Dan eksis hingga kini.

 

Nama Tarekat Shiddiqiyah.

Menurut pimpinannya.

 

Yaitu:
 Kiai Muchtar Mu‘thi.

Dinisbatkan pada Abu Bakar Sidik.

 

Ajaran pokok Tarekat Shiddiqiyah, yaitu:

1.        Doktrin teosofi.

2.        Pandangan soal manusia dan bangsa.

 

Doktrin teosofi.

Yaitu konsep menggambarkan ketuhanan.

Terkait upaya manusia.

Untuk membangun hubungan harmonis.

Manusia dan Tuhan.

 

Konsep teosofi .

Mengarahkan proses praktis.

 

Dan memberi arah.

Cara manusia mendekatkan diri pada Allah.

 

Lewat ritual zikir.

Dan lainnya.

 

Pokok pangkal ajaran .

Tarekat Shiddiqiyah.

 

Yaitu:

Lailaha illallah.

 

Kalimat Lailaha illallah.

Dalam perspektif tarekat ini.

Punya banyak  nama.

 

Misalnya.

1.        Kalimat tauhid.

2.        Kalimat ‘urwatul wutsqo.

3.        Dan lainnya.

 

Kalimat Lailaha illallah.

Jumlah hurufnya 12.

 

Terkait kehidupan manusia.

1)        Semalam 12 jam.

2)        Siang 12 jam.

3)        Dan 1 tahun 12 bulan.

 

Ada 8 pokok sanggup.

Dalam Tarekat Shiddiqiyah, yaitu:

 

1.Sanggup taat dan bakti  kepada Allah.

 

2.Sanggup taat dan bakti kepada Rasulullah.

 

 

3.Sanggup taat dan bakti kepada ibu bapak.

 

4.Sanggup bakti kepada sesama manusia.

 

 

5.Sanggup bakti kepada Negara.

 

6. Sanggup cinta tanah air.

 

 

7. Sanggup mengamalkan Tarekat Shiddiqiyah.

 

8.Sanggup menghargai waktu.

 

 

Muhammadiyah.

Tarekat hampir tidak pernah dipakai.

 

Sebagai landasan berpikir.

Dan implementasi gerakan.

 

Karena Muhammadiyah.

Punya manhaj sendiri.

 

Berbeda dengan tarekat.

Pada umumnya.

 

Tujuan ibadah Muhammadiyah.

Dan tarekat.

Secara umum sama.

 

Yaitu mendekatkan diri kepada Allah.

 

Tapi dalam praktiknya.

Ada yang berbeda.

 

Muhammadiyah mengamalkan Islam berdasarkan, yaitu:

1.        Al-Quran.

2.        Sunah Rasul.

 

Muhammadiyah bekerja.

Untuk terlaksananya ajaran Islam.

 

Meliputi bidang:

1)        Akidah.

2)        Akhlak.

 

3)        Ibadah.

4)        Muamalah dunia.

 

1.        Masalah akidah

Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya:

 

1)        Akidah Islam murni.

2)        Bersih dari gejala musyrik, bid’ah, dan khurafat.

3)        Pakai prinsip toleransi menurut Islam.

 

2.        Masalah akhlak

Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya:

 

1)        Nilai akhlak mulia.

 

2)        Berpedoman pada Al-Quran dan Sunah Rasul.

 

3)        Tidak bersendi pada nilai ciptaan manusia.

 

3.        Masalah ibadah.

Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya:

1)        Ibadah yang dituntun  Rasulullah.

2)        Tanpa tambahan dan perubahan  manusia.

 

4.        Masalah muamalah dunia

Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya:

 

1)        Muamalah dunia.

Yaitu mengelola dunia.

 

Dan pembinaan masyarakat.

Berdasar ajaran lslam.

 

2)        Menjadikan semua kegiatan.

Sebagai ibadah kepada Allah.

 

5.        Akhlak Muhammadiyah.

 

Muhammadiyah ikut tasawuf akhlak.

Yang menjadikan ihsan sebagai landasan utama.

 

Bukan tasawuf tarekat.

Yang mengamalkan ajaran.

 

Yang tidak punya dasar.

Dalam Al-Quran dan Sunah.

 

(Sumber suaramuhammdiyah)

 

0 comments:

Post a Comment