HIKMAH TAHUN BARU ISLAM 1444 HIJRIAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Menit berganti jam.
Jam berganti hari.
Hari berganti bulan.
Bulan berganti tahun.
Dan tahun berganti tahun.
Waktu terus berlalu.
Sampai ke anak cucu.
Demikian seterusnya.
Manusia sebagai individu.
Dan anggota masyarakat.
Dalam hari yang berlalu itu.
Selalu mengisi lembaran.
Yang tiap tahun ditutup.
Kemudian membuka lembaran baru.
Pada tahun berikutnya.
Lembaran itu.
Yaitu daftar laporan.
Atau rapor sejarah hidup.
Yang isinya sangat terperinci.
Kelak disodorkan kepada kita.
Sebagai individu.
Dan anggota masyarakat.
Untuk dibaca.
Dan tanggung jawab.
Pada hari kiamat.
Al-Quran surah Al-Isra (surah
ke-17) ayat 14.
Menyatakan manusia cukup
menghitung.
Terhadap dirinya sendiri.
اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَىٰ بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا
Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab
terhadapmu.
Al-Quran surah Al-Jatsiyah (surah
ke-45) ayat 28.
Menyatakan tiap umat.
Akan melihat buku catatan amalnya.
Sambil berlutut.
وَتَرَىٰ كُلَّ أُمَّةٍ جَاثِيَةً ۚ كُلُّ أُمَّةٍ تُدْعَىٰ إِلَىٰ
كِتَابِهَا الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Dan
(pada hari itu) kamu lihat tiap umat berlutut. Tiap umat dipanggil untuk
(melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa
yang telah kamu kerjakan.
Al-Quran adalah buku pertama.
Yang menegaskan.
Bukan hanya untuk individu.
Tapi bangsa dan masyarakat.
Juga punya hukum dan prinsip.
Yang menentukan keruntuhan.
Dan kebangkitannya.
Masyarakat terdiri atas banyak individu.
Manusia sebagai individu.
Punya potensi.
Untuk mengarahkan.
Dan diarahkan masyarakat.
Manusia sebagai individu.
Dan anggota kelompok masyarakat.
Harus tanggung jawab.
Atas dirinya.
Dan masyarakatnya.
Kemudian muncul hukum Islam:
1.Fardhu ain (kewajiban
individu).
2.Fardhu kifayah
(kewajiban kelompok).
Allah tidak mengubah keadaan suatu
masyarakat.
Sebelum mereka mengubah lebih
dulu.
Sikap mentalnya sendiri.
Al-Quran surah Ar-Ra’du (surah
ke-13) ayat 11.
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ
مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ
يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا
مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu
mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas
perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah
keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri. Dan jika
Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tidak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Semua nabi dan rasul.
Mulai langkah menanamkan kesadaran
terdalam.
Dalam jiwa masyarakat.
Untuk paham.
Bahwa semua berasal dari Allah.
Dan akan kembali kepada Allah.
Hikmah pergantian tahun.
Atau menghadapi tahun baru.
Yaitu agar tiap manusia.
Dan kelompok masyarakat.
Menyiapkan diri.
Agar kelak menerima rapor.
Dengan hasil memuaskan.
Cara
agar kelak mendapat nilai rapor baik.
1.Menyadarkan
diri sendiri.
Dan masyarakat.
Bahwa semua manusia.
Dan alam semesta.
Berasal dari Allah.
Dan akan kembali kepada Allah.
2.Menyadarkan
sifat manusia.
Dan kehormatan sebagai manusia.
Yaitu agar memanusiakan diri
sendiri.
Dan berusaha meniru sifat mulia Allah.
Untuk diterapkan.
Dalam hidup sehari-hari.
Sebagai makhluk.
3.Menyadarkan
diri sendiri
Dan semua manusia.
Terhadap tanggung jawab sosial.
Terhadap lingkungannya.
Al-Quran surah An-Nisa
(surah ke-4) ayat 75.
Memerintahkan membela orang lemah
dan tertindas.
وَمَا لَكُمْ لَا تُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمُسْتَضْعَفِينَ
مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا
أَخْرِجْنَا مِنْ هَٰذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ أَهْلُهَا وَاجْعَلْ لَنَا مِنْ
لَدُنْكَ وَلِيًّا وَاجْعَلْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ نَصِيرًا
Mengapa
kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita
maupun anak-anak yang semuanya berdoa,”Ya Tuhan kami, keluarkan kami dari
negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan beri kami pelindung dari sisi
Engkau, dan beri kami penolong dari sisi Engkau!”
Jika
manusia dan masyarakat.
Berjuang
karena Allah.
Dan digerakkan
niat suci.
Maka kelak mereka.
Akan mendapat bahagia
abadi.
Al-Quran surah Al-Isra (surah
ke-17) ayat 71.
يَوْمَ نَدْعُو كُلَّ أُنَاسٍ بِإِمَامِهِمْ ۖ فَمَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ
بِيَمِينِهِ فَأُولَٰئِكَ يَقْرَءُونَ كِتَابَهُمْ وَلَا يُظْلَمُونَ فَتِيلًا
(Ingatlah) suatu hari (yang
di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya; dan barang siapa diberikan kitab amalnya di tangan kanannya maka mereka akan membaca kitabnya,
dan mereka tidak dianiaya sedikit pun.
Daftar Pustaka
1. Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab,
M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan
Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab,
M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online
0 comments:
Post a Comment