TAHUN 2017 JAKARTA
NOMOR 4 TAHUN 2021 NOMOR 64 MACET DUNIA
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Indonesia Butuh Anies
Baswedan.
Bukan Pemimpin
Pencitraan.
Anies Baswedan.
Bukan pemimpin pencitraan.
Yang tega eksploitasi rakyat.
Yang lugu dan sengsara.
Tapi sebaliknya.
Anies Baswedan.
Yaitu sosok pemimpin.
Yang utamakan isi dan mutu.
Daripada citra.
DALAM Dialog TVOne.
Bertajuk “Poles Citra di Media Sosial”.
Pengamat politik.
1.
Burhanudin Muhtadi.
2.
Ujang Komarudin.
Membandingkan konten medsos.
1.
Anies Baswedan.
2.
Ganjar Pranowo.
Yaitu 2 gubernur.
Unggulan calon presiden.
Dari sisi konten.
Menurut Burhan.
instagram (IG).
1.
Ganjar Pranowo.
Banyak menampilkan “emotional appeal.”
2.
Anies Baswedan.
Banyak dengan isi kinerja.
Hal itu dibenarkan
Ujang.
1.
Ganjar Pranowo.
Memakai pendekatan
emosi.
Untuk menarik
simpati publik.
2.
Anies Baswedan.
Selalu publikasi
prestasinya.
Karena Anies
Baswedan.
Unggul dalam kinerja
dan prestasi.
Yang sudah dikenal
publik.
Dalam konteks
nasional dan internasional.
Anies Baswedan.
Bukan pemimpin
pencitraan.
Yang tega
mengeksploitasi keluguan.
Dan kesengsaraan
rakyat.
Tapi Anies Baswedan.
Yaitu sosok pemimpin.
Yang mengutamakan
isi.
Dan kualitas.
Daripada citra.
Karakter kualitas Anies Baswedan.
Dapat dilihat dari kemampuannya.
Memimpin Ibu Kota Jakarta.
Dengan segala potensi.
Dan kompleksnya masalah.
Warisan gubernur sebelumnya.
Terlebih Anies Baswedan.
Mampu mengarungi lautan kebencian.
Dan fitnah.
Sebagian warga.
Yang dipengaruhi buzzer bayaran.
Dan kelompok sektarian.
Saat dipimpin Jokowi-Ahok-Djarot.
Jakarta jadi wilayah tidak bersahabat.
Dengan rakyat kecil.
Beban penduduk miskin.
Bukan jadi ringan.
Tapi jumlah dan tingkat penderitaan.
Penduduk miskin.
Justru meningkat.
Saat dipimpin Jokowi-Ahok-Djarot.
Yang rajin pencitraan.
Dan diklaim.
Sebagai representasi partai wong cilik.
Penggusuran tidak
manusiawi.
Terhadap rakyat
kecil.
Jadi tontonan sehari
hari.
Warga Jakarta.
Terutama di era
Ahok.
Hampir seluruh
sektor utama pembangunan Jakarta merosot.
Pengelolaan uang
daerah amburadul.
Dan korupsi meluas.
Perslingkuhan oligarki
kekuasaan.
Dan oligarki ekonomi.
Makin brutal.
Terutama lewat
proyek reklamasi teluk Jakarta.
Tapi sejak dipimpin
Anies Baswedan.
Keadaan kondisi
Jakarta.
Menjadi jauh lebih
baik.
Anies Baswedan.
Yaitu intelektual
dengan visi besar.
Dalam membangun
manusia Indonesia.
Selama 4 tahun.
Dipimpin Anies
Baswedan.
Kondisi fisik
Jakarta.
Berubah drastis.
Makin tertata dan
indah.
Jalan raya dengan:
1.
Jembatan penyeberangan orang.
2.
Halte.
3.
Trotoar.
Tidak saja menarik.
Tapi dibuat senyaman
mungkin.
Bagi semua lapisan
masyarakat.
Taman kota
bertaburan.
Di berbagai penjuru Jakarta.
Yang bersahabat
dengan semua kelompok usia.
Dan status sosial
ekonomi.
Yang aman dan nyaman.
Dengan transportasi
umum modern.
Dan terintegrasi.
Berkontribusi
terhadap kurangnya tingkat macet di Jakarta.
Berdasar Indeks Lalu
Lintas.
Yang dirilis TomTom.
1.
Pada tahun 2017.
Jakarta kota macet
nomor 4 dunia.
2.
Pada tahun 2018.
Jakarta kota macet
nomor 7 dunia.
3.
Pada tahun 2019.
Jakarta kota macet
nomor 10 dunia.
4.
Pada tahun 2020.
Jakarta kota macet
nomor 32 dunia.
5.
Pada tahun 2021.
Jakarta kota macet
nomor 64 dunia.
Soal banjir.
Problem klasik Jakarta.
Titik dan durasi
banjir.
Di Jakarta.
Berkurang sangat
signifikan.
Selama beberapa
tahun terakhir.
Hasil survei Populi
Center.
Akhir Januari - awal
Februari tahun 2022.
Bahwa 75 persen.
Masyarakat Jakarta.
Puas atas kinerja
Anies Baswedan.
Dalam penanganan
banjir.
Yang sangat penting.
Mutu demokrasi tetap
terjaga.
Dengan indeks
demokrasi.
Paling tinggi.
Di Indonesia.
Mencapai skor 89,21.
Amat jauh melampaui
indeks demokrasi nasional.
Yaitu 73,66 (BPS
2021).
Pembangunan manusia.
Tumbuh positif.
Dengan indeks
pembangunan manusia (IPM).
Paling tinggi di
antara 34 provinsi.
Skor yang mencapai
80,77.
Pada tahun 2020.
Membuat Jakarta.
Sebagai satu-satunya
provinsi.
Dengan status IPM sangat
tinggi .
Yaitu skor di atas
80.
Hal itu membuat IPM
Jakarta.
Setara dengan kondisi.
Pembangunan manusia negara
maju.
Proporsi penduduk
miskin.
Sangat rendah.
Terus turun mencapai
3, 4 persen.
Pada September 2019.
Berkat perlindungan
sosial.
Komprehensif dan
inklusif.
Menjangkau penduduk
paling rentan.
Termasuk:
1.
Anak-anak.
2.
Wanita.
3.
Penyandang disabilitas.
4.
Warga lansia.
Kohesi sosial.
Yang dulu sempat terkoyak.
Pada zaman Anies
Baswedan.
Makin baik.
Anies Baswedan.
Berhasil membangun.
Dan merawat.
Kerukunan umat
beragama.
Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta.
Dipimpin Anies Baswedan.
Mendapat Harmony
Award tahun 2020.
Oleh Kementerian
Agama RI.
Tak terhitung.
Jumlah berbagai
penghargaan bergengsi.
Dari dalam dan luar
negeri.
Yang rutin diterima
Anies Baswedan.
Selama memimpin Ibu
Kota.
Keberanian politik.
Anies Baswedan.
Melawan episenter
oligarki
Dengan menyetop
proyek reklamasi.
Para taipan di Teluk
Jakarta.
Patut diacungi
jempol.
Suatu perkecualian.
Dalam realitas
politik Indonesia.
Yang dikendalikan
para taipan oligarkis.
Karena tak seorang
pun pemimpin politik Indonesia.
Termasuk presiden.
Yang berani
mengganggu agenda.
Dan kepentingan para
taipan.
Mereka pemodal para
elite politik.
Sekaligus sumber
pemiskinan rakyat.
Dan akar segala
kerusakan.
Yang menimpa bangsa
Indonesia.
Saat menghadapi maha
krisis.
Akibat pandemi
Covid-19.
Anies Baswedan.
Menunjukkan mutu
pemimpin.
Anies Baswedan.
Mengambil berbagai
strategi.
Dan langkah inovatif.
Mulai dari:
1.
Pembatasan mobilitas dan kegiatan masyarakat.
2.
Perluasan dan reformasi bantuan sosial.
3.
Pemberian insentif ekonomi bagi sektor riil.
4.
Pemberdayaan UMKM.
5.
Hingga pendataan dan pelayanan warga secara daring.
Strategi dan langkah
itu.
Dilakukan lewat
gerakan.
Jakarta Kota Kolaborasi.
Yang menemukan
berbagai pemilik sumber daya.
Yaitu seluruh unsur
pemerintah dan non-pemerintah.
Dengan kebutuhan
warga.
Sehingga, Jakarta.
Yang awalnya jadi
episentrum Covid-19.
Tidak saja berhasil
mengendalikan penyebaran virus ganas ini.
Tapi juga memulihkan
berbagai sektor.
Yang terdampak cukup
serius.
Seperti:
1.
Pertumbuhan ekonomi.
2.
Tingkat kemiskinan.
3.
Kesehatan.
4.
Pendidikan.
Dengan berbagai
kemajuan dan prestasi.
Yang ekselen.
Anies Baswedan.
Memimpin Ibu Kota.
Dalam waktu relatif
singkat.
Wajar mayoritas
mutlak.
Yaitu 86 persen.
Warga Jakarta.
Merasa puas dengan
pemimpin.
Anies Baswedan.
Seperti terungkap.
Dalam Survei Populi
Center.
Jakarta adalah
miniatur Indonesia.
Dengan segala
potensi.
Dan kompleksnya
masalah.
Jakarta jadi arena
ujian pemimpin nasional.
Berhasil memimpinnya.
Jadi bekal utama.
Menjadi nakhoda kapal
besar Indonesia.
Yang nyaris karam.
Menuju pulau
harapan.
(Sumber Abdurrahman Syebubakar)
.png)
0 comments:
Post a Comment