Wednesday, July 27, 2022

14168. MANUSIA PERCAYA BERITA TAK TAMPAK JIKA DARI ORANG JUJUR

 



MANUSIA PERCAYA BERITA TAK TAMPAK JIKA DARI ORANG JUJUR    

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

MANUSIA BISA PERCAYA ADANYA SESUATU.

 

 MESKIPUN TAK MELIHAT DENGAN MATANYA SENDIRI.

  

ASALKAN BERASAL DARI

 ORANG YANG BISA DIPERCAYA.

 

 BEDANYA HEWAN DAN MANUSIA

 

HEWAN PERCAYA.

 JIKA SUDAH MELIHATNYA.

 

 Hewan percaya adanya api.

Jika hewan itu sudah melihatnya sendiri.

  

Hewan percaya adanya surga dan neraka.

Jika hewan itu sudah melihat.

Dengan matanya sendiri.

 

 Hewan percaya adanya akhirat.

Jjika hewan itu sudah melihat.

Dengan matanya sendiri.

   

Hal itu berbeda dengan manusia.

 Manusia bisa percaya adanya sesuatu.

  

Meskipun manusia tidak melihatnya secara langsung.

 

Asalkan berasal dari orang yang bisa dipercaya.

 

 Manusia bisa percaya terhadap suatu berita tertentu.

 

 Meskipun manusia tidak melihatnya sendiri.

Dengan matanya secara langsung.

 

  Asalkan berita itu disampaikan oleh orang yang bisa dipercaya.

 

 Ada ungkapan,

  “Aku percaya saat aku melihatnya”.

 

 Manusia berkata,

 

 “Jika kamu tidak punya  sesuatu.

Untuk ditunjukkan padaku.

Jangan buang waktuku.”

  

Aku tidak mau mendengar hal tentang Quran ini.

 

 Aku baru akan percaya saat aku melihatnya.”

 

 Mahasiswa berkata,

  “Profesor, Aku suka Islam.

 Aku suka.

  Islam keren.

 

Tapi aku..

  Kau tahu, Aku belum melihat apa pun.

 

 Bisakah kamu membawakan kepadaku.

Sesuatu seperti kepemilikan jin.

Atau apa pun?

  

Jika aku dapat melihat sesuatu.

Aku akan menjadi baik.”

 

 KISAH MACET DI JALAN RAYA

 

  Profesor berkata,

  “Apakah berita di radio memberitahumu.

Tentang kemacetan?”

 

 Mahasiswa menjawab,”Ya.”

 

  Saat kamu mengendarai mobil di jalan raya.

  Dan tidak macet sama sekali.

  

Bayangkan, itu pasti menakjubkan.

  Tidak ada macet.

  

Kamu melaju.

Dan tidak melihat satu pun mobil.

Di depanmu.

  

Saat kamu menyalakan radio.

 

 Ada berita.

Terjadi kecelakaan.

Beberapa  kilometer di depanmu.

  

Sehingga terjadi macet sangat panjang.

 

 Berita radio mengabarkan.

  Jika kamu menemukan jalur keluar.

Maka keluarlah dari jalur macet itu.

 

 Tapi Itu berita radio.

  Apakah kamu melihat kecelakaan itu?

 Tidak.

  

Kamu tidak melihat kecelakaan itu.

  Tapi, apakah kamu akan menghindari jalur macet itu?

 

Jika kamu mendengar radio.

 Yang memberitakan.

Bahwa ada kecelakaan.

Di depan jalanmu.

  

Dan terjadi macet sekitar 5 jam.

 

 Apakah kamu menghindari jalur tadi?

  Ya, kamu akan menghindari jalur macet tadi.”

  

Mungkin di Amerika.

  Kamu mendengar radio dan berkata, 

  

“Ah.. Aku tidak mendengarkan orang kafir.

 Aku akan masuk jalan macet itu.”

 

 Tapi, saya yakin.

Kamu pilih keluar dari jalur macet itu.

 

 Mengapa?

  Karena berita itu.

Datang dari sumber.

Yang dapat dipercaya.

 

Reporter radio melihat sesuatu.

Yang tidak kamu melihatnya.

 

Dan kamu percaya padanya.

 

  Kamu tidak berkata,

  “Ah.. Orang-orang radio ini.

 

 Aku akan percaya.

Jika aku sudah melihatnya.”

 

 Kamu melanjutkan lewat jalan itu.

 Dan benar terkena macet.

  

Dia terkena macet dan berkata,

“ Ah, aku percaya sekarang.

Benar ada kecelakaan”.

 

 MANUSIA BISA BERPIKIR.

   TAPI HEWAN TIDAK BISA BERPIKIR.

  

Allah menciptakan manusia, alam semesta, dan semua isinya.

  

 Manusia bisa berpikir.

Dan memahami sesuatu.

  

Meskipun mereka tidak melihatnya.

  Hewan tidak begitu.

   

Misalnya, ada pengumuman,

  

“Saudara dan saudari sekalian.

Silakan keluar dari gedung ini.

Lewat pintu keluar A.”

 

 Maka manusia akan keluar.

Meninggalkan gedung lewat pintu A.

 

 Tapi berbeda.

Jika ada kucing di gedung itu.

 Atau hewan apa pun.

 

 Maka hewan tadi tidak akan keluar lewat pintu A.

  

Mengapa?

   Karena hewan tidak paham perkataan.

 

 Tapi jika hewan melihat api.

  Apakah hewan itu akan pergi?

 

 Saat hewan melihat bahaya.

Apakah ia akan pergi? 

   

Hewan hanya akan menunjukkan reaksi.

Saat ia melihatnya langsung.

 

Jika ada manusia baru percaya.

Setelah melihat surga dan neraka.

Secara langsung.

Dengan matanya.

 

 Maka manusia itu bersifat hewan.

 

 Padahal manusia diberi nikmat oleh Allah.

Berupa akal untuk berpikir.

 

 Sehingga manusia dapat menunjukkan reaksinya.

Saat ia mengerti.

  

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 118.

  

وَقَالَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ لَوْلَا يُكَلِّمُنَا اللَّهُ أَوْ تَأْتِينَا آيَةٌ ۗ كَذَٰلِكَ قَالَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ مِثْلَ قَوْلِهِمْ ۘ تَشَابَهَتْ قُلُوبُهُمْ ۗ قَدْ بَيَّنَّا الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ

 

Dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata: "Mengapa Allah tidak (langsung) berbicara dengan kami atau datang tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada kami?" Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah mengatakan seperti ucapan mereka itu; hati mereka serupa. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Kami kepada kaum yang yakin.

  

Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 179.

  

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

 

 (Sumber Nouman Ali Khan)

 

0 comments:

Post a Comment