17436. NUZULUL QURAN 17 RAMADAN ALQURAN TURUN BERTAHAP

 

NUZULUL QURAN 17 RAMADAN ALQURAN TURUN BERTAHAP

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

Malam Nuzulul Quran.

Nabi Muhammad.

 

Terima wahyu pertama dari Allah.

Lewat Malaikat Jibril.

 

Dalam khazanah Islam.

Nuzulul Quran diperingati 17 Ramadan.

 

Padahal Al-Quran dan hadis Nabi.

Menjelaskan Lailatul Qadar.

Pada 10 hari akhir Ramadan.

 

Artinya Al-Quran turun.

Pada 21 - 29 Ramadan.

 

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah

 Jawa Tengah.

Tafsir menjelaskan.

 

Pengajian Nuzulul Quran

Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah.

Senin (18/4/2022).

 

Bahwa Al-Quran dan hadis Nabi.

Menjelaskan Al-Quran turun.

Pada 10 hari akhir Ramadan.

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 185.

 

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

 

 (Beberapa hari ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan petunjuk itu dan pembeda (hak dan  batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajib baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya pada hari lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

 

Hadis riwayat Bukhari dan Muslim.

Rasulullah bersabda,

 

  “Iltamisuha fil `asyril awakhir fil witri”.

“Carilah ia (Lailatul Qadar) pada 10 akhir ganjil Ramadan.”

 

Penjelasan 1.

 Menurut Imam Thabari.

Pada 10 hari akhir Ramadan.

 

Atau malam Lailatul Qadar.

Al-Quran turun utuh.

Dari Lauhul Mahfuz ke langit dunia.

 

Tapi belum turun.

Kepada Nabi Muhammad.

 

Pada 17 Ramadan.

Al-Quran mulai turun.

 

Dari langit dunia.

Kepada Nabi Muhammad.

 

Jumhur ulama yakin.

Pada 17 Ramadan.

Al-Quran turun berangsur-angsur.

 

Selama 23 tahun.

Kepada Nabi Muhammad.

 

Penjelasan 2.

Nuzulul Quran 17 Ramadan.

Dari surah Al-Anfal ayat 41.

 

Kisah Perang Badar.

Umat Islam melawan kafir Quraisy.

 

Al-Quran surah Al-Anfal (surah ke-8) ayat 41.

 

۞ وَاعْلَمُوا أَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَأَنَّ لِلَّهِ خُمُسَهُ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ إِنْ كُنْتُمْ آمَنْتُمْ بِاللَّهِ وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

 

Ketahui, sesungguhnya apa saja yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak yatim, orang miskin dan ibnussabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu di hari bertemunya 2 pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

 

Al-Quran surah Al-Alaq (surah ke-96) ayat 1-5.

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ

 

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan.

خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ

 

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ

 

Bacalah, dan Tuhanmul Yang Maha Pemurah.

 

Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam.

عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

 

Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

 

Dalam riwayat turunnya Al-Quran.

Turun wahyu pertama.

 

Surah Al-Alaq ayat 1-5.

Terjadi pada 17 Ramadan.

 

Kesimpulan.

 

Nuzulul Quran pada 17 Ramadan.

Al-Quran mulai turun.

Secara bertahap.

 

Dari langit dunia.

Kepada Nabi Muhammad.

 

Tak dalam “jumlatan wahidatan.”

Bukan secara utuh.

Tapi berangsur-angsur,” pungkasnya.

 

(Sumber muhammadiyah)