MUHAMMADIYAH BEDA PENDAPAT
PAKAI AKAL SEHAT
Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.
Oknum peneliti astronomi
Badan Riset dan Inovasi
Nasional (BRIN).
Marah terhadap warga
Muhammadiyah.
Ketua Pimpinan Pusat
Muhammadiyah.
Dadang Kahmad imbau.
Warga Muhammadiyah.
Agar tetap:
1)
Bijak.
2)
Dewasa.
3)
Tak terpancing.
Dengan berbagai:
1)
Cemooh.
2)
Sinis.
3)
Tudingan.
4)
Hujatan.
5)
Kritik menyerang.
6)
Ancaman fisik.
Terkait beda ldul Fitri
1444 H,” tutur Dadang Kahmad.
Senin (24/4/2023).
Dadang tambahkan.
Muhammadiyah sudah pengalaman.
Diperlakukan:
1)
Negatif.
2)
Buruk.
Sepanjang sejarahnya.
Hingga kini.
Zaman dulu.
Kiai Ahmad Dahlan.
Pelopor arah kiblat yang
benar.
Secara:
1)
Syariat.
2)
Ilmu.
Disikapi serupa:
1)
Dituding kafir.
2)
Masjid yang dibangun di
Kauman.
Dirobohkan.
Kini perangai serupa.
Tertuju ke Muhammadiyah.
Oleh orang boleh jadi
berilmu.
Mungkin merasa benar
sendiri.
Atau bersikap kerdil.
Hal itu.
Tak sejalan dengan:
1)
Khazanah dunia ilmu.
2)
Akhlak Islam.
Dadang ajak.
Pihak tak sejalan.
Dengan Muhammadiyah.
Agar kedepankan:
1)
Akal sehat.
2)
Sikap ilmiah objektif.
3)
Keluhuran adab Islam.
Layaknya orang:
1)
Beragama.
2)
Berilmu.
Para petinggi.
Gencar suarakan:
1)
Moderasi.
2)
Toleransi agama dan
berbangsa.
3)
Jangan radikal.
4)
Jangan intoleran.
Muhammadiyah ingin bukti.
Hal itu.
Dipraktikkan secara:
1)
Autentik.
2)
Nyata.
3)
Tak hanya untuk pihak
lain.
Tapi dalam lingkungan sendiri.
4)
Tak sekadar retorika.
5)
Tak sepihak.
Seperti pepatah:
1)
Kuman di seberang lautan
tampak.
Gajah di pelupuk mata tak tampak.
2)
Tiba di mulut
dimuntahkan.
Sampai di perut
dikempiskan.
“Muhammadiyah.
Secara organisasi.
Tetap elegan.
Sikapi pernyataan
negatif .
Terkait beda ldul Fitri.
Karena sudah terbiasa,”
imbuh Dadang.
Dadang imbau.
Warga Muhammadiyah.
Agar tak bersikap sama.
Tak tiru mereka yang:
Kerdil pikiran.
Dalam beragama dan
berbangsa.
Tunjukkan bahwa warga
Muhammadiyah.
1)
Beradab.
2)
Berilmu.
Dalam berbangsa dan beragama.
Dalam dunia nyata.
Jika pernyataan buruk.
Terhadap Muhammadiyah.
Melewati batas.
Dan masuk ranah hukum.
Jalan hukum selalu
terbuka.
Dijamin konstitusi .
Terhormat dalam
berbangsa.
Warga Muhammadiyah.
Agar tetap kedepankan:
1)
Pikiran akal sehat.
2)
Sikap luhur.
3)
Tak ambil langkah sendiri.
Dadang bergarap.
Para elite negeri.
Dan cerdik cendekia.
Menciptakan suasana
beragama dan berbangsa.
1)
Kondusif.
2)
Bermartabat luhur.
3)
Jauhkan dari hal tidak terpuji.
4)
Tak takkan hidup
berbangsa dan bernegara.
(Sumber
muhammadiyah)
0 comments:
Post a Comment