SIAP RIDA TAK PERSULIT EVALUASI
HANYA ALLAH PENOLONG
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Khotbah Jumat.
“Pedoman praktis dalam hidup
sehari-hari”
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
الْعَالَمِين
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ
نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْر
أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ
أَعْمَاِلنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَ مَنْ يُضْلِلْ
فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ
وَ أَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ
سَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلىَ اَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ
وَ مَنْ تَبِعَهُمْ
بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ
مُسْلِمُون
Para jamaah yang
berbahagia,
Marilah kita selalu
meningkatkan takwa kepada Allah dengan menjalankan semua perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya.
Para jamaah yang
berbahagia,
Dalam kehidupan kita
sehari-hari, pasti tidak akan luput dari masalah atau persoalan hidup.
Kalau kita cermati
dengan seksama, dalam menghadapi masalah yang hampir sama, ternyata sikap
manusia berbeda-beda.
Ada orang yang menjadi
panik dan stres, tetapi ada pula yang tetap tenang.
Hal ini, dapat
disimpulkan, bahwa masalah yang sebenarnya bukan terletak pada masalahnya,
tetapi pada sikap kita dalam menghadapi masalah tersebut.
Berikut ini saya
sampaikan 5 pedoman dalam menghadapi masalah hidup sehari-hari.
1)
Siap.
Yaitu siap menghadapi
sesuatu yang sesuai dengan keinginan kita, dan juga siap menerima yang tidak
cocok dengan harapan kita.
Sebagai manusia, kita
memang harus mempunyai cita-cita dan keinginan yang benar dalam kehidupan ini,
bahkan kita harus gigih ikhtiar untuk mencapai yang terbaik dalam kehidupan
kita di dunia dan akherat.
Tetapi bersamaan dengan itu, kita harus sadar
bahwa manusia hanya makhluk sangat terbatas untuk mengetahui segala hal di luar
kemampuan kita.
Dalam kenyataannya,
dalam kehidupan ini sering terjadi sesuatu yang di luar kemampuan kita untuk
mencegahnya.
Jika kita salah
bersikap, maka kita akan kecewa, penuh keluh kesah, dan hati menjadi kacau.
Sungguh rugi, karena
hidup di dunia hanya sekali dan kejadian yang tidak terduga pasti akan terjadi
lagi.
Manusia boleh mempunyai
rencana, Allah juga mempunyai rencana, dan yang pasti terjadi adalah rencana
Allah.
Yang menarik, kita
sering marah dan kecewa dengan suatu peristiwa.
Tetapi setelah waktu
berlalu, ternyata peristiwa tersebut sangat menguntungkan dan membawa hikmah
yang besar, bahkan lebih baik daripada yang diharapkan.
Para jamaah yang
berbahagia,
Alkisah, pada suatu hari
seorang penjual tahu berangkat dari rumahnya di desa, setelah solat subuh.
Ketika di pematang sawah, tiba-tiba pikulannya patah, tahu di pikulan kiri
masuk ke sawah, dan yang kanan masuk ke dalam kolam.
Betapa kaget, sedih, dan
merasa sangat sial, karena belum berjualan modal sudah habis terbenam.
Dengan murung dan kecewa
dia kembali ke rumah.
Tetapi 2 jam kemudian,
datanglah berita yang sangat mengejutkan.
Yaitu kendaraan yang
biasanya ditumpangi para penjual tahu, mengalami musibah kecelakaan.
Semua penumpangnya
mengalami cedera berat, bahkan ada yang meninggal dunia.
Hanya seorang penjual
tahu yang selamat, yang biasanya naik kendaraan tersebut, yaitu dirinya.
Subhanallah, 2 jam
sebelumnya, patah pikulan dianggap kesialan.
Tetapi 2 jam kemudian
patah pikulan, dianggap keberuntungan luar biasa.
Jadi, dalam menghadapi
kegiatan apapun, marilah kita sempurnakan niat dan ikhtiar, tetapi marilah kita
siapkan hati kita menerima apapun yang terbaik menurut Allah.
2)
Rida.
Yaitu rida, ikhlas, atau rela menerima sesuatu yang sudah
terjadi.
Karena, meskipun kita marah, dan kecewa. Kenyataannya sudah
terjadi.
Jadi, rela atau tidak rela kenyataannya sudah terjadi.
Lebih baik kita rela saja menerimanya.
Ikhlas atau rela ini hanya amalan dalam hati.
Kita menerima kenyataan sudah yang terjadi, tetapi pikiran
dan tubuh kita wajib berusaha memperbaiki kenyataan dengan cara yang diridai
Allah.
Kondisi hati yang tenang ini sangat membantu proses ikhtiar
menjadi positif dan optimal.
Orang yang stres adalah
orang yang tidak siap mental menerima kenyataan yang ada.
Pikirannya selalu tidak
sesuai dengan kenyataan.
Sibuk menyesali sesuatu
yang sudah tidak ada, atau yang tidak mungkin terjadi. Sungguh sengsara yang
dibuat sendiri.
Jadi, hati kita harus rela menerima apapun
kenyataan yang sudah terjadi, sambil berusaha memperbaiki kenyataan pada jalan
yang diridhoi Allah.
3). Jangan mempersulit
diri.
Al-Quran surah Alam
Nasyrah (surah ke-94) ayat 5-6.
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ
يُسْرًا
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ
يُسْرًا
“Sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan”.
Para jamaah yang
berbahagia,
Sampai 2 kali Allah
menyampaikan janji-Nya. Tidak mungkin dalam hidup ini terus menerus dalam
kesulitan, karena dunia bukan neraka.
Juga tidak mungkin dalam
hidup ini terus mudah dan lapang, karena dunia ini bukan surga.
Karena itu, dalam
menghadapi persoalan hidup, janganlah kita membesar-besarkan dan mempersulit
diri.
Hal ini akan menambah
masalah menjadi lebih seram daripada kenyataan sebenarnya.
Yakinlah bahwa Allah
Yang Maha Tahu pasti telah mengukur ujian yang menimpa kita sesuai dengan
takaran yang tepat sesuai keadaan dan kemampuan kita.
4). Evaluasi diri.
Yaitu menilai diri kita
sendiri.
Hidup ini laksana suara
gema di pegunungan.
Apa yang kita bunyikan,
suara itu akan kembali kepada diri kita sendiri.
Segala yang terjadi
adalah hasil dari yang kita lakukan.
Al-Quran surah
Al-Zalzalah (surah ke-99) ayat 7-8.
فَمَنْ يَعْمَلْ
مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
وَمَنْ يَعْمَلْ
مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
Barang siapa mengerjakan
kebaikan seberat zarah, dia akan melihat balasannya. Dan barang siapa
mengerjakan kejahatan sebesar zarah, dia akan melihat balasannya.
Para jamaah yang
berbahagia,
Misalnya, sebuah kerikil
mengenai kening kita.
Selain kita harus rela,
kita pun harus merenung, mengapa Allah menimpakan kerikil ke kita, padahal
lapangan sangat luas dan kepala begitu kecil. Mungkin itu peringatan bahwa kita
sering lupa bersujud, atau sujud kita lalai dari mengingat-Nya.
Allah tidak mungkin
menciptakan sesuatu dengan sia-sia, pasti ada hikmahnya. Janganlah kita
terjebak hanya menyalahkan orang lain.
Sikap emosi hanya
memberi sedikit nilai tambah bagi pribadi kita, bahkan menimbulkan masalah
baru. Jadi, marilah kita jadikan setiap masalah untuk mengevaluasi dan
memperbaiki diri kita.
5). Hanya Allah penolong
kita.
Al-Quran surah At-Tallaq
(surah ke-65) ayat 2-3.
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ
بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ
لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
Barang siapa
bertakwa kepada Allah, dia akan diberi jalan keluar dari setiap urusannya. dan
diberi rejeki dari arah yang tidak diduga. Dan barang siapa bertawakal kepada
Allah, akan dicukupi segala keperluannya.
Para jamaah yang
berbahagia
Sesungguhnya, segala
sesuatu dapat yang terjadi, berupa nikmat atau musibah, hanya dengan ijin
Allah.
Meskipun manusia dan jin
bergabung untuk menjanjikan sesuatu, tidak akan pernah berhasil, jika Allah
tidak mengizinkan.
Oleh karena itu, manusia
paling bodoh adalah yang berharap dan takut kepada selain Allah.
Jadi, hanya Allah
penolong kita. Manusia hanya berasal (maaf) setetes sperma, dan kemana-mana
membawa kotoran dalam perutnya, lalu ujungnya akan menjadi bangkai. Pendek
kata, kita jangan takut menghadapi masalah. Tetapi takutlah tidak mendapat
pertolongan dari Allah.
Para jamaah yang
berbahagia
Semoga dengan 5 pedoman
di atas.
Yaitu siap, rida, jangan
mempersulit diri, evaluasi, diri dan hanya Allah penolong kita.
Akan membuat masalah
yang ada menjadi jalan pendidikan agar kita semakin dewasa dan meluaskan
pengalaman serta melipatgandakan pahala.
Sehingga hidup kita
menjadi lebih mulia di dunia dan akherat.
Amin Ya Robbal Alamin
بَارَكَ اللهُ لِيْ
وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ
وَ نَفَعَنِيْ
وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَ ذِكْرِ الْحَكِيْمِ
وَتَقَبَّلَ مِنِّي
وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
----duduk----
(Sumber
Aa Gym)
0 comments:
Post a Comment