METODE HISAB AGAR UMAT
ISLAM HIDUP LEBIH MUDAH
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Ketua Umum
Pimpinan Pusat (PP)
Muhammadiyah.
Haedar Nashir yakin.
Bahwa metode hisab.
Akan dipakai secara umum.
Oleh umat Islam di
Indonesia.
Bahkan seluruh dunia.
Seperti pakai jam.
Sebagai tanda waktu
salat.
Haedar yakin.
Bahwa suatu saat.
Umat Islam seluruh dunia.
Akan pakai metode:
Hisab Wujudul Hilal.
Sebagai landasan.
Tentukan waktu penting
ibadah.
Bagi umat Islam.
“Sekarang ini.
Kita mudah salat 5 waktu.
Dan segala macam.
Tanpa harus melihat
matahari,” kata Haedar.
Media Gathering.
PP Muhammadiyah.
Jl. Cik Ditiro, No. 23
Kota Yogyakarta.
Selasa (18/4/2023).
Saat ini.
Dalam tentukan waktu
salat.
Golongan dan negara mana
pun.
Pakai jadwal pasti.
Muhammadiyah ingin pakai
hisab.
Dalam tentukan:
1)
Awal Ramadan.
2)
1 Syawal.
3)
10 Zulhijah.
Tapi hal itu butuh waktu.
Mungkin perlu waktu 100
tahun.
Untuk saat ini.
Ketika terjadi perbedaan.
Tak perlu saling
menuding.
Jangan caci maki.
“Kami hargai umat lslam.
Dan negara.
Yang masih anut.
Metode lain, “tuturnya.
Sejarah KHA Dahlan
KH. Ahmad Dahlan.
Menentukan arah kiblat
masjid.
Pakai ilmu falak.
Meskipun awalnya ditentang.
Tapi saat ini.
Diikuti semua umat Islam
Indonesia.
“Alhamdulillah.
Kementerian Agama buat sertifikasi.
Bahwa tiap masjid harus
dapat sertifikat.
Soal arah kiblat yang
benar.
Mungkin Kalender Islam Global.
Perlu 100 tahun lagi,”
imbuhnya.
Metode Hisab Hakiki Wujudul
Hilal.
Landasan generasi
mendatang.
Agar hidup jadi praktis.
Islam harus jawab
tantangan modern.
Yang perlu kepastian.
Misalnya.
Kepastian:
1)
Transaksi.
2)
Hari dan tanggal.
3)
Dan lainnya.
Yang tidak pasti.
Yaitu saat kematian,”
ucapnya.
“Semua benda langit.
Beredar dengan
kepastian.
Apakah perjalanan:
1)
Matahari.
2)
Bulan.
Demi toleransi .
Bisa diatur mundur dulu?
Bulan itu mau datang.
Ya datang.
Matahari mau terbenam.
Ya terbenam,” ungkap
Haedar.
Al-Quran
surah Ar-Rahman (surah ke-55) ayat 5.
الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ بِحُسْبَانٍ
Matahari dan bulan
(beredar) menurut perhitungan.
Al-Quran
surah Yunus (surah ke-10) ayat 5.
هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً
وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ
وَالْحِسَابَ ۚ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَٰلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ ۚ يُفَصِّلُ
الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
Dia Allah menjadikan
matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah
(tempat-tempat) bagi perjalanan bulan, supaya kamu mengetahui bilangan tahun
dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian melainkan dengan
hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang yang mengetahui.
(Sumber
muhammadiyah)
0 comments:
Post a Comment