Friday, June 16, 2023

18750. ALLAH MAHA AMAT BESAR TAK BISA DILIHAT MANUSIA

 


ALLAH MAHA AMAT BESAR TAK BISA DILIHAT MANUSIA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Kenapa Allah tak bisa dilihat?

Kenapa mata manusia.

Tak mampu melihat Allah?

 

Salah satu jawabnya.

 

Allahu Akbar.

Allah Maha Besar.

 

Emha Ainun Najib.

Perbedaan:

 

1)                Kabir.

2)                Akbar.

 

Beda

1)                Allahu Kabir.

2)                Allahu Akbar.

 

Dalam bahas Arab.

 

 

      Dalam bahasa Arab.

Kata “besar” adalah “kabir” dengan “biir” panjang untuk Allah dan “kaa” panjang untuk selain Allah, sehingga “Akbar” bermakna “lebih besar” dan “Allahu kabir” berarti “Allah Yang Maha Besar”, sedangkan “Allahu Akbar” artinya “Allah Yang Maha Lebih Besar”.
     
Allah selalu Maha Lebih Besar dan terus Maha Lebih Besar, seirama dengan dinamika penghayatan manusia sebagai hamba Allah yang selalu berkembang pengalaman hidupnya.
     
Manusia selama hidupnya dapat menemukan tanpa henti sesuai dengan perkembangannya, sehingga Allah selalu Maha Lebih Besar dibandingkan yang dirasakan manusia sebelumnya, begitu seterusnya.
    
Khalid Basalamah menjawab pertanyaan, “Mengapa Allah tidak mampu dilihat oleh mata manusia?” Salah satu jawabnya adalah karena “Allahu akbar” (Allah Maha Amat Sangat Besar Sekali), karena “Allah Maha Sangat Luar Biasa Besar Sekali”, maka mata manusia tidak mampu melihat-Nya.
     
Nabi bersabda, “Perumpamaan besarnya bumi dibandingkan dengan besarnya langit pertama adalah bagaikan perbandingan sebuah cincin diletakkan di lautan padang pasir yang sangat luas.”
     
Para ulama menjelaskan bahwa bumi, bulan, matahari, planet, dan bintang kemintang yang kita lihat setiap hari semuanya berada di bawah langit pertama, serta para ilmuwan belum mengetahui batas terjauh langit pertama, sampai sekarang.
     
Nabi bersabda,“Perumpamaan luasnya langit pertama beserta isinya dibandingkan dengan luasnya langit kedua adalah bagaikan sebuah cincin diletakkan di lautan padang pasir yang sangat luas.”
     
Luasnya langit ke-2 yang berisi langit ke-1 dan ke-2, beserta isinya dibandingkan dengan luasnya langit ke-3 adalah seperti sebuah cincin dibuang di lautan padang pasir yang sangat luas.
     
Luasnya langit ke-3, yang berisi langit ke-1, ke-2, dan ke-3 beserta isinya dibandingkan dengan luasnya langit ke-4 adalah seperti sebuah cincin dibuang di lautan padang pasir yang sangat luas.
     
Begitu seterusnya perumpamaan ukuran perbandingan langit ke-4, ke-5, ke-6 , sampai langit ke-7.
     
Luasnya langit ke-7 yang berisi langit ke-1, ke-2, ke-3, ke-4, ke-5, ke-6, apabila dibandingkan dengan luasnya langit ke-8 ibarat sebuah cincin yang dilemparkan ke lautan padang pasir yang sangat luas.
     
Luasnya langit ke-8 yang berisi langit ke-1, ke-2, ke-3, ke-4, ke-5, ke-6, dank e-7 apabila dibandingkan dengan luasnya langit di atasnya ibarat sebuah cincin yang dilemparkan ke lautan padang pasir yang sangat luas.
     
Langit ke-8 adalah “Arsy” suatu “tempat” (padahal Allah tidak butuh tempat) Allah “bertahta”. Sungguh, “Allahu akbar”. “Allah Maha Lebih Besar. “ Allah Yang Maha Mengetahui.
     
Al-Quran surah Al-Buruj, surah ke-85 ayat 13-16.

وَهُوَ الْغَفُورُ الْوَدُودُ ذُو الْعَرْشِ الْمَجِيدُ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ

      “Dia (Allah) Yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih, yang mempunyai 'Arsy, lagi Maha Mulia, Maha Kuasa berbuat apa yang dikehendaki-Nya.”

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

      “Katakanlah: "Dia Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".
    
Ya Allah, ampunilah dosa, kesalahan, dan kelemahan kami. Amin.
Daftar Pustaka
1.
Bahjat, Ahmad. Nabi Nabi Allah. Penerbit Qisthi Press. Jakarta, 2015.
2.
Katsir, Ibnu. Kisah Para Nabi. Penerbit Pustaka Azzam. Jakarta, 2011.
3.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
4.
Tafsirq.com online.

0 comments:

Post a Comment