SIFAT EGOIS
ORANG MEROKOK
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Egoisme
(menurut KBBI V).
Artinya:
1)
Tingkah laku berdasar dorongan untuk
keuntungan diri sendiri daripada untuk kesejahteraan orang lain.
2)
Teori segala perbuatan untuk untung diri
sendiri.
Pendapat
orang merokok.
1)
Merokok hak pribadi saya.
2)
Bahaya merokok saya tanggung sendiri.
3)
Saya merokok dan saya tanggung risikonya sendiri.
4)
Hidup ini milik saya sendiri.
Temannya
berkata pada orang merokok.
1)
Maaf Mas, bukan begitu.
Ajaran Islam dan pertimbangan
akal manusia.
Hidup yang kita nikmati.
Pemberian dari Allah.
2)
Allah perintahkan manusia.
Untuk menjaga keselamatan dan
kesejahteraan.
Pda diri kita, keluarga, warga,
dan seluruh umat manusia.
3)
Tiap manusia punya kewajiban.
Pada dirinya sendiri dan pada orang
lain.
4)
Nabi Muhammad bersabda,
”Sesunguhnya fisik jasmani manusia
punya hak atas dirinya sendiri”.
Kewajiban
bagi tiap manusia muncul.
Sebab berbagai
kenikmatan dan fasilitas.
Anugerah
dari Allah bagi manusia.
Untuk diolah
manusia dan warga sekitarnya.
Jika manusia
sia-siakan hidupnya.
Maka manusia
lain wajib mengingatkan.
Mengingatkan
manusia yang salah dan keliru.
Wajib bagi
sesama manusia.
Semua
sikap dan Tindakan.
Seorang
manusia.
Berpengaruh
pada dirinya, keluarga, dan lingkungannya.
Memberi
dampak positif atau negatif.
Sangat
salah jika kita anggap.
Soal merokok
dan kegiatan lainnya.
Yaitu urusan
pribadi.
Orang merokok
mengepulkan asap rokoknya ke udara.
Orang tidak
merokok di sekitarnya.
Terpaksa
menghirup udara kotor.
Oleh racun
nikotin rokok.
Dan mencium
bau aroma rokok.
Senyum
simpul gembira.
Oleh orang
pada pagi hari cerah.
Tularkan
kegembiraan itu.
Pada sekelilingnya.
Orang gembira
membuat suasana indah dan menyenangkan.
Bagi semua
orang di sekitar.
Suara
teriakan dan jeritan amarah.
Dari
orang yang bertengkar.
Mendebarkan
jantung orang yang mendengarnya.
Tiap
manusia pasti terpengaruh.
Oleh
kondisi lingkungannya.
Cinta dan
kasih saying.
Bisa diperoleh
dari orang tua kita.
Keluarga kita dan warga sekitar.
Sikap,
perilaku, dan ilmu.
Bisa diraih
dari para guru dan ilmuwan.
Yang mendidik
dan mengajar kita.
Perasaan
aman dan tenang.
Bisa diperoleh
dari kehadiran:
1)
Petugas keamanan.
2)
Polisi.
3)
Tentara.
4)
Hakim adil dan bijaksana.
Para seniman
dapat menyejukkan jiwa dan perasaan kita.
Para ilmuwan membuka cakrawala
pikiran kita.
Demikian seterusnya.
Kita
berteduh di bawah pohon rindang.
Menikmati
buah segar.
Sebab ditanam
generasi terdahulu.
Sangat
wajar kita merasa ikut terpanggil.
Menjaga
lingkungan kita.
Kita kewajib
menanam pohon.
Dan kebaikan
berupa apa pun.
Bisa dinikmati
generasi berikutnya.
Jangan
berkata,
“Saya
bebas berbuat apa pun dan di mana pun.
Sebab itu
hak pribadi saya.
Tak
boleh ada orang melarangnya.
Saya
akan tanggung jawab.”
Tapi Islam
ajarkan.
Korban
kepentingan sendiri.
Untuk orang
lain.
Al-Quran
surah Al-Hasyr (surah ke-59) ayat 9.
وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا
الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا
يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَىٰ
أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ ۚ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ
فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Dan orang-orang yang menempati Kota Madinah
dan telah beriman (Ansar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka
mencintai orang berhijrah pada mereka. Dan mereka tak menaruh keinginan dalam
hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan pada mereka (orang Muhajirin); dan
mereka mengutamakan (orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun
mereka memerlukan (apa yang mereka berikan ). Dan siapa yang dipelihara dari
kekikiran dirinya, mereka orang beruntung.
Allah memuji
para sahabat Nabi Muhammad.
Mengutamakan
kepentingan orang lain.
Daripada
kepentingan diri sendiri.
Meskipun
mereka dalam kesusahan.
Hal
ini sangat berbeda.
1)
Orang merokok.
2)
Kegiatan apa pun yang tak baik.
Mereka
utamakan kepentingan.
Dan kesenangan
sendiri.
Tapi ancam
kesehatan orang lain.
Dan merusak
lingkungannya.
Daftar
Pustaka
1.
Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan
Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan
Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan
Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.2
5.
Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment