WAHYU AWAL KE-7 SAMPAI KE-9 DALAM AL-QURAN
Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, MM
Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang wahyu awal ke-7 sampai ke-9 dalam Al-Quran yang berasal dari Allah dikirimkan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
Wahyu ke-7 dalam Al-Quran adalah surat Al-A’la, surah ke-87 ayat 1-19. Dalam surah Al-A’la disebutkan kata “Rabbuka”, “Allah”, dan “Rabbihi” masing-masing sekali.
Dalam surah Al-A’la, surah ke87, kata “Allah” dicantumkan untuk pertama kalinya dalam rangkaian wahyu Al-Quran, yang menjelaskan sifat Allah Yang Maha Suci, dan perbuatan Allah lainnya.
• • •
“Sucikan nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi, Yang Menciptakan, dan Menyempurnakan (penciptaan-Nya), dan Yang Menentukan kadar (masing-masing) dan Memberikan Petunjuk, dan Yang Menumbuhkan rumput-rumputan, lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman”.
“Kami akan membacakan (Al-Quran) kepadamu (Muhammad), maka kamu tidak akan lupa, kecuali kalau Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia Mengetahui yang terang dan yang tersembunyi”.
“Dan Kami akan memberimu taufik ke jalan yang mudah, oleh sebab itu berikan peringatan karena peringatan itu bermanfaat, orang yang takut (kepada Allah) akan mendapat pelajaran, dan orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya, (yaitu) orang yang akan memasuki api yang besar (neraka), kemudian dia tidak akan mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup”.
“Sesungguhnya beruntung orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia salat, tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi, sedangkan kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal”.
“Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam Kitab-Kitab yang dahulu, (yaitu) Kitab-Kitab Ibrahim dan Musa”.
Wahyu ke-8 adalah surah Alam Nasyrah, surah ke-94 ayat 1-8.
• • •
“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu, yang memberatkan punggungmu? dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu”.
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan”.
“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakan dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu hendaknya kamu berharap”.
Wahyu ke-9 adalah surah Al-Ashr, surah ke-103 ayat 1-3.
•
“Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasehati agar menaati kebenaran dan saling menasehati agar menetapi kesabaran”.
Dalam wahyu ke-7 sampai ke-9 tidak terdapat kata “Allah”, nanti kata “Allah” akan muncul dalam wahyu ke-19 yaitu surah Al-Ikhlas, surah ke-112 ayat 1-4.
•
“Katakan, “Dia Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia”.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Misan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
Wednesday, September 13, 2017
Home »
» 262. 789
262. 789
Related Posts:
137. PTS bermutu 2012 PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN STRATEGI ABINAWAS DI SMP NEGERI 2 BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO Yusron Hadi Kepala SMP Nege… Read More
136. Rakor KS se-JATIM di Hotel Purnama Batu,27-29 Feb 12 … Read More
133. kali lahar gunung kelud srengat blitar,21-1-12 … Read More
138. Ziarah makam Sunan,23-3-12 … Read More
135. foto bermutu prigen,23-24 feb 12 … Read More
0 comments:
Post a Comment