Thursday, September 28, 2017

306. PESAN

PESAN AL-QURAN TENTANG MAKANAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.


      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang Pesan Al-Quran tentang Makanan?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
      Al-Quran memerintahkan umat manusia agar mengosumsi makanan yang bersifat “halal” dan “thayyib” atau baik.
     Kata “halal” berasal dari akar kata yang berarti “lepas” atau “tidak terikat”, sesuatu yang halal adalah yang terlepas dari ikatan bahaya dunia dan akhirat, karena itu kata “halal” bisa diartikan “boleh”.
     Dalam bahasa hukum, kata “halal” mencakup segala sesuatu yang dibolehkan dalam agama, antara lain yang bersifat “sunah” yaitu saran untuk dilakukan, “makruh” yaitu anjuran agar ditinggalkan, dan “mubah” yaitu netral atau pilihan bebas.
      Nabi bersabda, “Seseorang yang baru memakan bawang putih mentah, maka orang itu hukumnya makruh untuk mendekati masjid”.
     Kata “thayyib” dari segi bahasa bisa diartikan “lezat, “baik”, “sehat”, “menenteramkan”, dan “paling utama”.
      Para ahli menjelaskan bahwa kata “thayyib” dalam konteks makanan artinya adalah makanan yang tidak kotor, tidak rusak, tidak bercampur najis, dan tidak kedaluwarsa, yaitu belum lewat atau habis jangka waktu berlakunya.
       Kata “thayyib” bisa bermakna sebagai makanan yang mengundang selera untuk mengosumsinya, tidak membahayakan, proporsional, aman, serta sehat, yaitu  memiliki zat gizi yang cukup dan seimbang.
      Al-Quran menyebutkan jenis makanan yang dianjurkan untuk mengonsumsinya, yaitu ikan, buah-buahan, madu, susu, padi-padian, lemak dan minyak, serta hewan ternak.
      Al-Quran surah Al-Nahl, surah ke-16 ayat 14.

وَهُوَ الَّذِي سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُوا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
   
  “Dan Dia Allah yang menundukkan lautan (untukmu) agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan perhiasan yang kamu pakai, dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur”.
      Al-Quran surah Al-Nahl, surah ke-16 ayat 69.

ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا ۚ يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

      “Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan”
      Al-Quran surah Al-An’am, surah ke-6 ayat 141.

۞ وَهُوَ الَّذِي أَنْشَأَ جَنَّاتٍ مَعْرُوشَاتٍ وَغَيْرَ مَعْرُوشَاتٍ وَالنَّخْلَ وَالزَّرْعَ مُخْتَلِفًا أُكُلُهُ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُتَشَابِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ ۚ كُلُوا مِنْ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَآتُوا حَقَّهُ يَوْمَ حَصَادِهِ ۖ وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
      “Dan Dia yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon kurma, tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikan haknya pada hari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya), dan jangan kamu berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebihan”.
      Al-Quran surah Al-Mukminun, surah ke-23 ayat 19.
فَأَنْشَأْنَا لَكُمْ بِهِ جَنَّاتٍ مِنْ نَخِيلٍ وَأَعْنَابٍ لَكُمْ فِيهَا فَوَاكِهُ كَثِيرَةٌ وَمِنْهَا تَأْكُلُونَ
      “Kemudian dengan air itu, Kami tumbuhkan untukmu kebun kurma dan anggur, dari dalam kebun itu kamu memperoleh buah-buahan yang banyak dan sebagian dari buah-buahan itu kamu makan”.
      Al-Quran surah Al-Mukminun, surah ke-23 ayat 21.
وَإِنَّ لَكُمْ فِي الْأَنْعَامِ لَعِبْرَةً ۖ نُسْقِيكُمْ مِمَّا فِي بُطُونِهَا وَلَكُمْ فِيهَا مَنَافِعُ كَثِيرَةٌ وَمِنْهَا تَأْكُلُونَ
      “Dan sesungguhnya pada binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang penting bagimu, Kami memberi minum kamu dari air susu yang ada dalam perutnya, dan (juga) pada binatang ternak terdapat faedah yang banyak untukmu, dan sebagian darinya kamu makan”.
        Al-Quran surah Al-Sajdah, surah ke-32 ayat 27.

أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا نَسُوقُ الْمَاءَ إِلَى الْأَرْضِ الْجُرُزِ فَنُخْرِجُ بِهِ زَرْعًا تَأْكُلُ مِنْهُ أَنْعَامُهُمْ وَأَنْفُسُهُمْ ۖ أَفَلَا يُبْصِرُونَ
      “Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwasanya Kami menghalau (awan yang mengandung) air ke bumi yang tandus, lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan tanam-tanaman yang daripadanya (dapat) makan binatang ternak mereka dan mereka sendiri. Maka apakah mereka tidak memperhatikan?”
        Al-Quran surah Mukmin atau surah Ghafir, ke-40 ayat 79.
وَلَكُمْ فِيهَا مَنَافِعُ وَلِتَبْلُغُوا عَلَيْهَا حَاجَةً فِي صُدُورِكُمْ وَعَلَيْهَا وَعَلَى الْفُلْكِ تُحْمَلُونَ
     “Allah yang menjadikan binatang ternak untukmu, sebagiannya untuk kamu kendarai dan sebagiannya untuk kamu makan”.
      Al-Quran surah Al-Baqarah, surah ke-2 ayat 233.

۞ وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ أَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ ۖ لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يُتِمَّ الرَّضَاعَةَ ۚ وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَارَّ وَالِدَةٌ بِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُودٌ لَهُ بِوَلَدِهِ ۚ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذَٰلِكَ ۗ فَإِنْ أَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا ۗ وَإِنْ أَرَدْتُمْ أَنْ تَسْتَرْضِعُوا أَوْلَادَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِذَا سَلَّمْتُمْ مَا آتَيْتُمْ بِالْمَعْرُوفِ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

     “Para ibu hendaklah menyusukan anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberikan makanan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang makruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Jangan seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan juga seorang ayah karena anaknya, dan waris pun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”.
      Al-Quran surah Al-Maidah, surah ke-5 ayat 87.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُحَرِّمُوا طَيِّبَاتِ مَا أَحَلَّ اللَّهُ لَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
      “Hai orang-orang yang beriman, jangan kamu mengharamkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagimu, dan jangan kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”.
     Al-Quran surah Al-A'raf, surah ke-7 ayat 31.
۞ يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
      “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan”.
      Nabi bersabda,”Isilah perutmu sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk pernapasan”.
       Al-Quran surah Al-Maidah, surah ke-5 ayat 88.
وَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي أَنْتُمْ بِهِ مُؤْمِنُونَ
      “Dan makanlah makanan yang halal dan baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya”.
      Al-Quran surah Al-An'am, surah ke-6 ayat 142.
وَمِنَ الْأَنْعَامِ حَمُولَةً وَفَرْشًا ۚ كُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
      “Dan di antara binatang ternak ada yang dijadikan untuk pengangkutan dan ada yang untuk disembelih. Makanlah dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan jangan kamu mengikuti langkah setan. Sesungguhnya setan musuh yang nyata bagimu”.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online.

0 comments:

Post a Comment