Friday, September 22, 2017

287. AKHIR

HARI AKHIRAT MENURUT AL-QURAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

        Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang hari akhirat atau hari kebangkitan menurut Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
      Terdapat dua hal pokok yang berkaitan dengan keimanan yang tercantum  dalam ayat Al-Quran, yaitu pertama adalah uraian dan  pembuktian tentang keesaan Allah, dan kedua adalah uraian dan pembuktian tentang hari akhir.
    Al-Quran dan hadis Nabi sering kali menyebutkan percaya kepada Allah dan hari akhir untuk “mewakili” rukun iman lainnya.
     Al-Quran surah Al-Baqarah, surah ke-2 ayat 8.

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الْآخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ

      “Di antara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian”, padahal mereka sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman”.
     Al-Quran surah At-Taubah, surah ke-9 ayat 18.

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ ۖ فَعَسَىٰ أُولَٰئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ

      “Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah adalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka mereka orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang yang mendapatkan petunjuk”.
     Al-Quran surah Al-Maidah, surah ke-5 ayat 69.
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالصَّابِئُونَ وَالنَّصَارَىٰ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

      “Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja (di antara mereka) yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”.
     Nabi bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka hendaklah dia berkata benar atau diam”; dan “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka hendaklah ia menghormati tamunya”.
      Demikian terlihat bahwa keimanan kepada Allah berkaitan erat dengan keimanan kepada hari kemudian, dan memang keimanan kepada Allah tidak sempurna apabila belum ditambahi dengan keimanan kepada hari akhir.
     Keimanan kepada Allah menuntut amal perbuatan, sedangkan amal perbuatan baru sempurna motivasinya dengan adanya keyakinan tentang hari kemudian, karena kesempurnaan ganjaran dan balasannya hanya ditemukan pada hari akhir kelak.
      Banyak redaksi yang digunakan oleh Al-Quran untuk menguraikan hari akhir, misalnya “Yaum Al-Ba'ts” yang artinya  “hari kebangkitan”, “Yaum Al-Qiyamah”  yang artinya “hari kiamat”, dan “Yaum Al-Fashl” artinya “hari pemisah antara pelaku kebaikan dan kejahatan”, dan banyak lainnya.
     Al-Quran menguraikan tentang “hari kebangkitan” menggunakan beberapa metode dan pendekatan, misalnya kata “Al-Yaum Al-Akhir” terulang sebanyak 24 kali, dan kata “akhirat” yang terulang sebanyak 115 kali, dan masih banyak kata padanannya,  yang menunjukkan bahwa hari akhir adalah sangat penting.
      Banyak juga sisi dari “hari kebangkitan” yang diuraikan oleh Al-Quran, dan uraiannya sering kali berbeda informasinya, bahkan berlawanan yang diletakkan dalam berbagai surat.
     Seolah-olah Al-Quran bermaksud untuk memantapkan keyakinan tentang adanya “hari kebangkitan” secara bagian per bagian, dan serta pasal per pasal ke  dalam jiwa pemeluknya.
    Al-Quran berusaha menjelaskan dan menjawab keraguan dan penolakan kaum musyrik menyangkut hari kiamat yang berdalih, “Apakah Tuhan mampu menghidupkan kembali tulang-belulang yang telah menyatu dengan tanah? Apakah Dia mengetahui bagian-bagian tubuh manusia yang telah berserakan bahkan telah bercampur dengan sekian banyak makhluk selainnya?”
     Al-Quran surah Fushshilat, surah ke-41 ayat 39.

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنَّكَ تَرَى الْأَرْضَ خَاشِعَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ ۚ إِنَّ الَّذِي أَحْيَاهَا لَمُحْيِي الْمَوْتَىٰ ۚ إِنَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

      “Dan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya bahwa kamu melihat bumi itu kering tandus, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya dia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan Yang menghidupkannya tentu dapat menghidupkan yang mati, sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online.

Related Posts:

  • 850. ISTRIISTRI-ISTRI NABI MUHAMMAD Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.       Beberapa orang bertanya,” Mohon dijelaskan tentang… Read More
  • 850. ISTRIISTRI-ISTRI NABI MUHAMMAD Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.       Beberapa orang bertanya,” Mohon dijelaskan tentang… Read More
  • 851. ANAKKETURUNAN NABI MUHAMMAD Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.             Beberapa orang bertanya,&#… Read More
  • 851. ANAKKETURUNAN NABI MUHAMMAD Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.             Beberapa orang bertanya,&#… Read More
  • 851. ANAKKETURUNAN NABI MUHAMMAD Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.             Beberapa orang bertanya,&#… Read More

0 comments:

Post a Comment