Saturday, November 17, 2018

1481. IBU PENCETAK PEMIMPIN


IBU PENCETAK PEMIMPIN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
     Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang seorang ibu adalah pencetak pemimpin umat menurut Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1.    Kata “ibu” dalam bahasa Al-Quran dinamakan dengan “umm”.
2.    Kata “umm” berasal dari akar kata yang sama dengan kata “imam” (pemimpin) dan “umat”.
3.    Semuanya bermuara pada makna “yang dituju” atau “yang diteladani”, dalam arti pandangan harus tertuju pada “umat”, “pemimpin”, dan “ibu” untuk dicontoh.
4.    Kata “umm” (ibu) dapat bermakna melalui perhatian seorang ibu kepada anak-anaknya dan keteladanannya, serta perhatian anak kepadanya, dapat menciptakan calon pemimpin dan membina umat.
5.    Jika seorang ibu yang melahirkan seorang anak, tetapi tidak berfungsi sebagai “umm”, maka “umat” akan hancur dan “imam” (pemimpin) yang dapat dicontoh dan diteladani tidak akan muncul.
6.    Al-Quran menempatkan kewajiban berbuat baik kepada orang tua, terutama  kepada ibu, pada urutan kedua setelah kewajiban taat kepada Allah.
7.    Bukan hanya karena ibu memikul beban yang berat dalam mengandung, melahirkan, dan menyusukan anak, tetapi juga karena ibu dibebani tugas menciptakan calon pemimpin umat.
8.    Fungsi dan peranan inilah yang menjadikan seorang ibu sebagai “umm” (ibu).
9.    Agar tugas dan fungsi tersebut berhasil, Allah menganugerahkan kepada kaum ibu struktur biologis dan ciri psikologis yang berbeda dengan kaum bapak.
10. Peranan ibu sebagai pendidik generasi berikutnya adalah tugas yang berat, dan peranan ibu tidak dapat diremehkan atau dikesampingkan.
11. Ttapi bukan berarti bahwa ibu harus terus-menerus berada di rumah dan tidak mengikuti perkembangan dalam masyarakatnya.
12. Para ahli memperingatkan,”Kaum ibu janganlah meniru kaum bapak, karena apabila demikian akan lahir jenis manusia ketiga, yaitu kaum wanita yang kebapakan, bukan kaum wanita yang keibuan, karena kaum bapak dan kaum ibu mempunyai struktur biologis dan psikologis yang berbeda”.
13. Para ulama mengingatkan bahwa, “Sangat baik dan terpuji apabila seorang ibu atau istri melayani keperluan suaminya, membersihkan dan mengatur rumah tempat tinggalnya, yang sebenarnya bukanlah kewajiban seorang istri.
14.  Tugas suami adalah menyiapkan makanan yang telah tersaji dan pakaian yang siap digunakan untuk istri dan anak-anaknya.
15. Para ulama menekankan pentingnya kewajiban seorang ibu dalam mendidik semua anaknya, supaya menjadi manusia yang bertakwa, pandai, dan berbudi luhur, serta bermanfaat buat sesama manusia dan makhluk lainnya..
16.  Anak yang baik berkewajiban menghormati dan mengingat semua jasa orang tuanya dan terutama ibunya, yang telah memberikan ASI yang pernah kita minum, setetes keringat yang pernah dicurahkannya, seuntai kalimat bimbingan yang pernah disampaikannya.
17. Semuanya itu tidak mungkin dapat  terbalaskan, sehingga kita harus selalu berdoa untuk kebaikan orang tua kita.
18. Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 23.

۞ وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

       Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
19. Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 24.

وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

       Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah,”Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.

Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online
Description: D:\yusron-1\16. foto ayah ibu\4.jpgDescription: D:\yusron-1\16. foto ayah ibu\3.jpgDescription: D:\yusron-1\16. foto ayah ibu\2.jpgDescription: D:\yusron-1\16. foto ayah ibu\2 (2).jpgDescription: D:\yusron-1\16. foto ayah ibu\1.jpgDescription: D:\yusron-1\16. foto ayah ibu\5.jpg

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment