IBU PENCETAK PEMIMPIN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang seorang ibu adalah
pencetak pemimpin umat menurut Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab
menjelaskannya.
1. Kata “ibu” dalam bahasa Al-Quran dinamakan
dengan “umm”.
2. Kata “umm” berasal dari akar kata yang sama
dengan kata “imam” (pemimpin) dan “umat”.
3. Semuanya bermuara pada makna “yang dituju”
atau “yang diteladani”, dalam arti pandangan harus tertuju pada “umat”, “pemimpin”,
dan “ibu” untuk dicontoh.
4. Kata “umm” (ibu) dapat bermakna melalui
perhatian seorang ibu kepada anak-anaknya dan keteladanannya, serta perhatian
anak kepadanya, dapat menciptakan calon pemimpin dan membina umat.
5. Jika seorang ibu yang melahirkan seorang
anak, tetapi tidak berfungsi sebagai “umm”, maka “umat” akan hancur dan “imam”
(pemimpin) yang dapat dicontoh dan diteladani tidak akan muncul.
6. Al-Quran menempatkan kewajiban berbuat
baik kepada orang tua, terutama kepada
ibu, pada urutan kedua setelah kewajiban taat kepada Allah.
7. Bukan hanya karena ibu memikul beban yang
berat dalam mengandung, melahirkan, dan menyusukan anak, tetapi juga karena ibu
dibebani tugas menciptakan calon pemimpin umat.
8. Fungsi dan peranan inilah yang menjadikan
seorang ibu sebagai “umm” (ibu).
9. Agar tugas dan fungsi tersebut berhasil, Allah
menganugerahkan kepada kaum ibu struktur biologis dan ciri psikologis yang
berbeda dengan kaum bapak.
10. Peranan ibu sebagai pendidik generasi berikutnya
adalah tugas yang berat, dan peranan ibu tidak dapat diremehkan atau
dikesampingkan.
11. Ttapi bukan berarti bahwa ibu harus
terus-menerus berada di rumah dan tidak mengikuti perkembangan dalam
masyarakatnya.
12. Para ahli memperingatkan,”Kaum ibu janganlah
meniru kaum bapak, karena apabila demikian akan lahir jenis manusia ketiga,
yaitu kaum wanita yang kebapakan, bukan kaum wanita yang keibuan, karena kaum
bapak dan kaum ibu mempunyai struktur biologis dan psikologis yang berbeda”.
13. Para ulama mengingatkan bahwa, “Sangat baik
dan terpuji apabila seorang ibu atau istri melayani keperluan suaminya,
membersihkan dan mengatur rumah tempat tinggalnya, yang sebenarnya bukanlah
kewajiban seorang istri.
14. Tugas
suami adalah menyiapkan makanan yang telah tersaji dan pakaian yang siap digunakan
untuk istri dan anak-anaknya.
15. Para ulama menekankan pentingnya
kewajiban seorang ibu dalam mendidik semua anaknya, supaya menjadi manusia yang
bertakwa, pandai, dan berbudi luhur, serta bermanfaat buat sesama manusia dan
makhluk lainnya..
16. Anak
yang baik berkewajiban menghormati dan mengingat semua jasa orang tuanya dan
terutama ibunya, yang telah memberikan ASI yang pernah kita minum, setetes
keringat yang pernah dicurahkannya, seuntai kalimat bimbingan yang pernah disampaikannya.
17. Semuanya itu tidak mungkin dapat terbalaskan, sehingga kita harus selalu berdoa
untuk kebaikan orang tua kita.
18. Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat
23.
۞ وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ
وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ
أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا
وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
Dan Tuhanmu telah memerintahkan
supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada
ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau
kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali
janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
mulia.
19. Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat
24.
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ
الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Dan rendahkanlah dirimu terhadap
mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah,”Wahai Tuhanku, kasihilah
mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.
Daftar Pustaka
1.
Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan
Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran.
Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver
3.2
5. Tafsirq.com online






0 comments:
Post a Comment