IMAM
MAZHAB SALING MENGHORMATI
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan
tentang imam mazhab saling menghormati perbedaan?” Ustad Abdul Somad, Lc. M.A.
menjelaskannya.
1. Para
imam mazhab tetap saling menghormati dalam menyikapi perbedaan.
2. Para
imam mazhab tetap salat berjemaah bersama, meskipun terdapat beberpa perbedaan dalam
hal-hal tertentu.
3. Misalnya
ketika membaca basmalah pada surah Al-Fatihah (surah ke-1) dalam salat.
a. Ada
yang membaca “sirr” (pelan).
b. Ada
yang membaca “jahr” (keras).
c. Ada
pula yang tidak membaca basmalah sama sekali.
d. Tetapi
perbedan tersebut tidak menghalangi mereka untuk salat berjemaah bersama.
4. Imam
Hanafi atau para ulama mazhab Hanafi, serta imam Syafii dan para ulama lain ikut salat di belakang para imam di Madinah
yang berasal dari kalangan mazhab Maliki.
5. Padahal
para imam di Madinah tidak membaca basmalah dengan “sir” (pelan) maupun
“jahr” (keras), karena menurut mazhab
Maliki bahwa basmalah bukan bagian dari surat Al-Fatihah (surah ke-1).
6. Adab
Imam Syafi’i kepada Imam Hanafi.
a. Suatu
ketika Imam Syafii melaksanakan salat Subuh di lokasi yang dekat dari makam
Imam Hanafi.
b. Imam
Syafii tidak membaca doa qunut dalam salat Subuh karena beradab menghormati kepada
Imam Hanafi.
7. Khalifah
Harun Rasyid mengajak Imam Malik bermusyawarah.
a. Khalifah
ingin menggantungkan kitab Al-Muwaththa (karya Imam Malik) di Kakbah, karena
Khalifah ingin menetapkan agar seluruh masyarakat memakai isi kitab Al-Muwaththa.
b. Tetapi
Imam Malik berkata kepada Khalifah,”Tuan jangan melakukannya, sesungguhnya para
sahabat Rasulullah telah berbeda pendapat dalam masalah furu (cabang dalam
agama), mereka telah menyebar ke seluruh dunia dan semuanya benar dalam
ijtihadnya.”
c. Khalifah
Harun Rasyid berkata, “Allah memberikan taufik kepadamu, wahai Abu Abdillah (Imam
Malik).”
8. Imam
Malik dan Imam Hanafi saling menghormati.
9. Imam
Laits bin Saad berkisah, “Saya bertemu dengan Imam Malik, saya katakan
kepadanya: Saya lihat engkau mengusap keringat dari alis matamu?”
10. Imam Malik
menjawab, “Saya merasa tidak mempunyai apa-apa
ketika bersama Abu
Hanifah, sesungguhnya ia benar-benar ahli Fiqih, wahai orang Mesir (Imam
Laits).”
11. Kemudian
Imam laits bin Saad menemui Imam Hanafi, saya katakan kepadanya: Bagus sekali
ucapan Imam Malik terhadap dirimu.
12. Imam Hanafi menjawab, “Demi Allah, saya belum
pernah melihat orang yang lebih
cepat memberikan jawaban yang benar dan zuhud yang sempurna melebihi Imam
Malik.”
13. Komentar
Imam Syafii terhadap Imam Malik.
a. ”Apabila
ada hadis datang kepadamu dari Imam Malik, maka kuatkan kedua tanganmu dengan
hadis itu”.
b. “Jika
datang khabar kepadamu, maka Imam Malik adalah bintangnya”.
c. “Jika
disebutkan tentang ulama, maka Imam Malik adalah bintangnya.
d. “Tidak
ada seorang pun yang lebih aman bagiku daripada Imam Malik bin Anas”.
e. “Imam
Malik bin Anas adalah guruku, darinya aku mengambil ilmu”.
f. “Imam
Malik bin Anas itu, jika ia ragu terhadap suatu hadis, maka ia membuang
semuanya.”
14. Komentar
Imam Hambali terhadap Imam Syafi’i.
a. Abdullah
putra Imam Hambali berkata,“Saya katakan kepada Ayah saya: Wahai Ayahanda,
orang seperti apakah Imam Syafii itu, saya selalu mendengar engkau berdoa
untuknya”.
b. Imam
Hambali menjawab, “Wahai Anakku, Imam Syafii seperti matahari bagi dunia.
Seperti kesehatan bagi tubuh. Lihatlah, adakah pengganti bagi kedua ini?”
15. Abu
Ayub Humaid bin Ahmad Bashri berkata,“Saya bersama Imam Hambali berdiskusi
tentang suatu masalah.”
16. Seorang
laki-laki bertanya kepada Imam Hambali, “Wahai Abu Abdillah (Imam Hambali), apakah
tidak ada hadis sahih tentang masalah itu”.
17. Imam
Hanbali menjawab,”Jika tidak ada hadis sahih, maka ada pendapat
Imam Syafii dalam masalah itu. Hujah Imam Syafii terkuat dalam masalah
itu.”
Daftar
Pustaka
1. Somad,
Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2. Somad,
Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3. Somad,
Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online
0 comments:
Post a Comment