Wednesday, November 21, 2018

1508. CENDEKIAWAN


CENDEKIAWAN MUSLIM
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
     Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang cendekiawan Muslim menurut Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1.    Cendekiawan (menurut KBBI V) dapat diartikan “orang cerdik pandai”, “orang intelek”, dan “orang yang memiliki sikap hidup yang terus menerus meningkatkan kemampuan berpikirnya untuk dapat mengetahui atau memahami sesuatu”.

2.    Dalam Al-Quran ditemukan sejumlah ayat yang menggunakan kata “ilmu” atau “ulama” dan “ulul albab”.
3.    Kata “ulama” disebutkan dalam Al-Quran sebanyak dua kali.
a.    Dalam konteks ajakan memperhatikan fenomena alam (QS 35:28).
b.    Dalam konteks uraian tentang kebenaran Kitab Suci ini (QS 26:197).
4.    Al-Quran surah Fathir (surah ke-35) ayat 28.

وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَابِّ وَالْأَنْعَامِ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ كَذَٰلِكَ ۗ إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ
     
      Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha Pengampun.
5.    Al-Quran surah Asy-Syuara (surah ke-26) ayat 197.

أَوَلَمْ يَكُنْ لَهُمْ آيَةً أَنْ يَعْلَمَهُ عُلَمَاءُ بَنِي إِسْرَائِيلَ

      Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama Bani Israil mengetahuinya?
6.    Cendekiawan adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan tentang ayat-ayat Allah yang tertulis dalam Kitab Suci dan atau ayat yang terhampar di alam semesta.
7.    Dalam Al-Quran kata “ilmu” dalam berbagai bentuknya, yang terulang sebanyak 854 kali (bersama kata lain yang semakna).
8.    Al-Quran menekankan keharusan bagi ilmuwan untuk bersikap “khasyah” (takut), “istisldm” (berserah diri kepada Allah).
9.    Al-infitdh (keterbukaan) dalam arti kesediaan memberi dan menerima dari dan untuk siapa pun tanpa mempertimbangkan usia atau lokasi.
10. Insantyah yaitu mengabdikan hasil pengetahuan untuk kemanusiaan tanpa membedakan suku, agama, ras, atau bangsa.
11. Penjabaran dari sikap atau sifat ini tampak dalam ungkapan.
a.    Carilah ilmu meskipun ke negeri Cina, karena mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim.

اُطْلُبُوْا الْعِلْمَ وَلَوْ بِالصِّيْنِ، فَإِنَّ طَلَبَ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
b.     Tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahad.

اُطْلُبُوا العِلْمَ مِنَ المَهْدِ إِلى اللَّحْدِ

c.    Ilmu tanpa pengamalan, bagaikan pohon tanpa buah.

الْعِلْمُ بِلَا عَمَلٍ كَالشَّجَرِ بِلَا ثَمَرٍ

12. Al-Quran surah Fathir (surah ke-35) ayat 32.

ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ وَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ

      Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan di antara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.
13. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 213.

كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللَّهُ النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ وَأَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ ۚ وَمَا اخْتَلَفَ فِيهِ إِلَّا الَّذِينَ أُوتُوهُ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ ۖ فَهَدَى اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِهِ ۗ وَاللَّهُ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

     Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.
14. Dalam Al-Quran istilah “ulul albab”  terulang sebanyak 16 kali yang mempunyai tiga ciri utama.
a.    Berzikir.
b.    Memikirkan dan mengamati fenomena alam.
c.    Berkreasi.
15. Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 213.

كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللَّهُ النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ وَأَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ ۚ وَمَا اخْتَلَفَ فِيهِ إِلَّا الَّذِينَ أُوتُوهُ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ ۖ فَهَدَى اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِهِ ۗ وَاللَّهُ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

      Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman), "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antaramu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik."
16. Para ulama menjelaskan bahwa tugas utama para cendekiawan.
a.    Mempelajari Kitab Suci dalam rangka memahami, menyebarluaskan, dan menerapkan nilai-nilainya di tengah-tengah masyarakat yang sangat beragam kebutuhan dan problemnya.
b.    Mengamati ayat-ayat Allah di seluruh alam semesta, termasuk dalam diri manusia secara perorangan dan berkelompok, serta mengamati fenomena alam  kemudian berkreasi.
c.    Merumuskan dan mengarahkan tujuan hidup manusia dan memberikan contoh teladan dalam pelaksanaan dan sosialisasinya.
Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online


Related Posts:

0 comments:

Post a Comment