WAKTU
BERSYUKUR
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan
tentang waktu dan tempat untuk bersyukur terhadap nikmat Allah?” Profesor Quraish
Shihab menjelaskannya.
1. Kata
“waktu”(menurut KBBI V) bisa diartikan “seluruh rangkaian saat ketika proses,
perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung”, “lamanya saat yang tertentu”,
“saat yang tertentu untuk melakukan sesuatu”, “kesempatan”, “tempo”, “peluang”,
“ketika”, dan “saat”.
2. Kata
“tempat” (menurut KBBI V) bisa diartikan “sesuatu yang dipakai untuk menaruh
(menyimpan, meletakkan dan sebagainya)”, “wadah”, “bekas”, “ruang (bidang,
rumah, dan sebagainya yang tersedia untuk melakukansesuatu”, serta “ruang
(bidang dan sebagainya yang dipakai untuk menaruh (menyimpan, mengumpulkan, dan
sebagainya)”.
3. Al-Quran
surah Saba (surah ke-34) ayat 1.
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي
لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِي الْآخِرَةِ
ۚ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ
Segala puji bagi Allah yang memiliki apa
yang di langit dan apa yang di bumi dan bagi-Nya (pula) segala puji di akhirat.
Dan Dia Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
4. Para
ulama menjelaskan bahwa ayat Al-Quran ini menunjukkan bahwa Allah harus disyukuri
dalam kehidupan di dunia dan akhirat kelak.
5. Salah
satu ucapan syukur orang yang masuk surge adalah “Segala puji bagi Allah yang
telah menunjuki kami kepada (surga) ini”.
6. Al-Quran
surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 43.
وَنَزَعْنَا مَا فِي
صُدُورِهِمْ مِنْ غِلٍّ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ ۖ وَقَالُوا
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا
أَنْ هَدَانَا اللَّهُ ۖ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ ۖ وَنُودُوا
أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Dan Kami cabut segala macam dendam yang
berada di dalam dada mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai dan mereka
berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga)
ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak
memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami,
membawa kebenaran". Dan diserukan kepada mereka: "Itulah surga yang
diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan."
7. Para ulama menjelaskan bahwa bersyukur dilakukan
oleh manusia kapan pun dan di mana pun selama hidup di dunia dan akhirat kelak.
8. Al-Quran menegaskan bahwa Allah menjadikan silih
bergantinya malam dengan siang agar
manusia dapat menggunakan waktunya untuk merenung dan bersyukur kepada Allah.
9. Al-Quran
surah Al-Furqan (surah ke-25) ayat 62.
وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ
اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ خِلْفَةً لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يَذَّكَّرَ أَوْ أَرَادَ
شُكُورًا
Dan
Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin
memgambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur.
10. Al-Quran
surah Ar-Rum (surah ke-30) ayat 17-18.
فَسُبْحَانَ اللَّهِ حِينَ تُمْسُونَ
وَحِينَ تُصْبِحُونَوَلَهُ الْحَمْدُ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَعَشِيًّا
وَحِينَ تُظْهِرُونَ
Maka bertasbihlah
kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu
subuh, dan
bagi-Nya segala puji di langit dan di bumi dan di waktu kamu berada pada petang
hari dan di waktu kamu berada di waktu Zuhur.
11. Para
ulama menjelaskan bahwa semua kegiatan manusia sejak pagi sampai malam hendaknya
merupakan perwujudan dari rasa syukurnya kepada Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang.
12. Ucapan
syukur dengan lisan dituntut ketika seseorang merasakan adanya nikmat dan karunia
dari Allah.
13. Nabi
Muhammad selalu mengucapkan: Alhamdulillah, dalam segala situasi dan kondisi.
14. Pada
saat akan tidur, Nabi Muhammad berdoa,
بِسْمِكَ اللّهُمَّ اَحْيَا
وَ بِسْمِكَ اَمُوْتُ
Dengan
nama-Mu, Ya Allah, aku hidup dan dengan nama-Mu aku mati.
15. Ketika
bangun tidur, Nabi Muhammad berdoa,
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى
أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
Segala pujibagi Allah yang menghidupkan
(membangunkan) kami, setelah mematikan (menidurkan) kami dan kepada Allah akan dibangkitkan.
16. Sebelum
makan, Nabi Muhammad berdoa,
اَللهُمَّ بَارِكْ لَنَا
فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Ya
Allah, berkahi kami dalam rezeki yang telah Engkau berikan kepada kami dan jauhkan
kami dari siksa api neraka.
17. Setelah
makan, Nabi Muhammad berdoa,
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ
اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مُسْلِمِيْنَ
Segala
puji bagi Allah yang telah memberikan makanan dan minuman kepada kami, serta menjadikan
kami sebagai orang Islam.
18. Para
ulama menjelaskan bahwa apabila seseorang sering mengucapkan Alhamdulillah (Segala
puji bagi Allah), maka setiap saat dia selalu merasa berada dalam curahan rahmat
dan kasih sayang Allah.
Daftar Pustaka
1.
Shihab, M. Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah
Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran.
Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an
Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment