Monday, July 8, 2019

2582. WAKTU BERSYUKUR


WAKTU BERSYUKUR
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang waktu dan tempat untuk bersyukur terhadap nikmat Allah?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1.    Kata “waktu”(menurut KBBI V) bisa diartikan “seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung”, “lamanya saat yang tertentu”, “saat yang tertentu untuk melakukan sesuatu”, “kesempatan”, “tempo”, “peluang”, “ketika”, dan “saat”.
2.    Kata “tempat” (menurut KBBI V) bisa diartikan “sesuatu yang dipakai untuk menaruh (menyimpan, meletakkan dan sebagainya)”, “wadah”, “bekas”, “ruang (bidang, rumah, dan sebagainya yang tersedia untuk melakukansesuatu”, serta “ruang (bidang dan sebagainya yang dipakai untuk menaruh (menyimpan, mengumpulkan, dan sebagainya)”.

3.    Al-Quran surah Saba (surah ke-34) ayat 1.

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِي الْآخِرَةِ ۚ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ

      Segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang di langit dan apa yang di bumi dan bagi-Nya (pula) segala puji di akhirat. Dan Dia Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
4.    Para ulama menjelaskan bahwa ayat Al-Quran ini menunjukkan bahwa Allah harus disyukuri dalam kehidupan di dunia dan akhirat kelak.
5.    Salah satu ucapan syukur orang yang masuk surge adalah “Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini”.

6.    Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 43.

وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِمْ مِنْ غِلٍّ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ ۖ وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ ۖ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ ۖ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

      Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran". Dan diserukan kepada mereka: "Itulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan."
7.      Para ulama menjelaskan bahwa bersyukur dilakukan oleh manusia kapan pun dan di mana pun selama hidup di dunia dan akhirat kelak.
8.     Al-Quran menegaskan bahwa Allah menjadikan silih bergantinya malam dengan siang agar  manusia dapat menggunakan waktunya untuk merenung dan bersyukur kepada Allah.
9.    Al-Quran surah Al-Furqan (surah ke-25) ayat 62.

وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ خِلْفَةً لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يَذَّكَّرَ أَوْ أَرَادَ شُكُورًا

       Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin memgambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur.

10. Al-Quran surah Ar-Rum (surah ke-30) ayat 17-18.

فَسُبْحَانَ اللَّهِ حِينَ تُمْسُونَ وَحِينَ تُصْبِحُونَوَلَهُ الْحَمْدُ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَعَشِيًّا وَحِينَ تُظْهِرُونَ

      Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu subuh, dan bagi-Nya segala puji di langit dan di bumi dan di waktu kamu berada pada petang hari dan di waktu kamu berada di waktu Zuhur.
 
11. Para ulama menjelaskan bahwa semua kegiatan manusia sejak pagi sampai malam hendaknya merupakan perwujudan dari rasa syukurnya kepada Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang. 
12. Ucapan syukur dengan lisan dituntut ketika seseorang merasakan adanya nikmat dan karunia dari Allah.
13. Nabi Muhammad selalu mengucapkan: Alhamdulillah, dalam segala situasi dan kondisi. 
14. Pada saat akan tidur, Nabi Muhammad berdoa,

بِسْمِكَ اللّهُمَّ اَحْيَا وَ بِسْمِكَ اَمُوْتُ

        Dengan nama-Mu, Ya Allah, aku hidup dan dengan nama-Mu aku mati.
15. Ketika bangun tidur, Nabi Muhammad berdoa,
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

      Segala pujibagi Allah yang menghidupkan (membangunkan) kami, setelah mematikan (menidurkan) kami dan kepada Allah akan dibangkitkan.
16. Sebelum makan, Nabi Muhammad berdoa,
اَللهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

       Ya Allah, berkahi kami dalam rezeki yang telah Engkau berikan kepada kami dan jauhkan kami dari siksa api neraka.
17. Setelah makan, Nabi Muhammad berdoa,

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مُسْلِمِيْنَ


       Segala puji bagi Allah yang telah memberikan makanan dan minuman kepada kami, serta menjadikan kami sebagai orang Islam.
18. Para ulama menjelaskan bahwa apabila seseorang sering mengucapkan Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah), maka setiap saat dia selalu merasa berada dalam curahan rahmat dan kasih sayang Allah.
19. Dia selalu merasakan bahwa Allah tidak akan membiarkannya di mana pun dan kapan pun.

Daftar Pustaka
1.    Shihab, M. Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online.      

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment